"Allahuakbar!""Masuk tuh ucap salam!" ucap Dina.
Vivit benar-benar tidak menyangka orang yang ada dirumahnya saat ini adalah
Ringga.
"Ngapain lo ada disini?!" tanya Vuvit dengan nada kesalnya.
"Hus! Kamu tuh udah masuk gak ngucap salam, gak sopan lagi sama tamu" ucap Dina yang memang sedang mengobrol diruang tamu dengan Ringga.
"Bunda, dia ini bukan tamu, tapi sesosok mahkluk astral!" ucap Vivit yang kemudian menjatuhkan bokongnya di sofa yang kosong.
Dina mencubit lengan Vivit.
"Aw! Sakit bunda!"
"Abisnya kamu tuh gak ada sopan-sopannya sama nak Ringga"
Vivit hanya terdiam.
"Langsung inti aja deh bun! Ini mahkluk kok bisa ada sini?" tanya Vivit.
"Dia lagi mau melakukan sesi curhat sama bunda."
Vivit hanya bisa melongo mendengar ucapan bundanya kemudian ia tertawa.
"Apa bun? Sesi curhat? Gak salah?" ucap Vivit dengan menatap Ringga dari atas sampai ke bawah.
"Iya emang kenapa?" Ringga mulai mengeluarkan suaranya.
"Emang bisa ya makhluk kayak lo curhat?"
"Bisa lah!"
"Udah stop! Nak Ringga curhat sama Vivit aja ya, tante masih banyak kerjaan" ucap Dina sambil bangkit dari sofa dan berlalu pergi.
"Mau curhat apa lo?"
"Gue mau curhat tentang..."
***
Ashilla berjalan riang menuju rumah Vivit, ia merasa bosan terus berdiam diri dirumah, belum lagi otaknya yang terus memunculkan nama Ringga. Bikes deh.
Ketika sampai di depan rumah Vivit. Ashilla melihat pintu rumah Vivit terbuka. Artinya, ada tamu?
Tanpa berpikir panjang, Ashilla melangkah menuju pintu rumah Vivit.
Tubuhnya menegang, dadanya sesak melihat orang yang tengah berada dirumah Vivit. Matanya tidak mungkin salah melihat. Jelas sekali orang itu adalah Ringga.
Ringga dan Vivit terlihat asyik mengobrol bersama sambil tertawa-tawa.
Untuk apa Ringga ada dirumah Vivit?
Apa yang mereka bicarakan?
Ashilla bertanya-tanya.
Ia mengurungkan niatnya untuk menemui Vivit. Karena, hatinya begitu sesak melihat Ringga dan Vivit bersama dan Ashilla juga tidak mau mengganggu moment kebersamaan mereka.
***
"Jadi gitu ceritanya, kok drama banget sih" ucap Vivit dengan tawanya.
Vivit tertawa karena mendengar curhatan Ringga tentang Ashilla. Ringga menjelaskan semuanya kepada Vivit. Meskipun sebenarnya, ada satu hal yang masih ia simpan rapat sampai sekarang.
"Jangan bilang Ashilla kalo sebenernya gue curhat sama lo" ucap Ringga datar.
"Asal ada uang tutup mulut aja"
"Matre dasar!"
"Emangnya lo gak ada rencana balikan sama Ashilla ?" tanya Vuvit.
"Gue belum tahu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Untukku [Selesai]
Teen Fiction(Part Lengkap, No Private) "Jika kita jatuh cinta. Maka, kita harus siap jatuh untuk cinta itu." -Ashilla Ardana Putri- "Tidak ada perasaan yang tulus. Semuanya hanya permainan semata." -Ringga Bramanthyo- Bagaimana jika Ringga dipertemukan dengan A...