Roy datang kepemakaman Natasha setelah mayatnya ditemukan setelah sehari dari insiden tersebut. Suasana kali ini sedikit berkabung dan begitu banyak air mata yang mengalir dari kelopak mata mereka.
Ibu Natasha berteriak histeris akan meninggalnya anak semata wayangnya karena dia hanya memiliki dua orang anak. Namun yang satu sudah menikah dan pergi kerumah menantunya.
Ibu Natasha bangkit dan mendekati Roy. "Gara-gara kamu! anak saya, natasha. Jadi meninggal! Coba saja kalo natasha tidak ikut pasti tidak akan kejadian seperti ini!". Marah ibu Natasha sampai-sampai mendorong Roy. Tapi aku tidak diam saja.
"Tapikan tante. Kami disana baik-baik saja dan gak tau kenapa disalah satu restoran pantai itu diledakkan bom yang berkekuatan sangat besar". Bela Roy atas dirinya dan sepertinya ibu natasha tidak percaya dengan semua itu.
"Bohong! Kamu bisa-bisanya pandai mengarang cerita!". Bentak ibu natasha dan ayahnya pun turut menengahi pertengkaran antara Roy serta ibunya Natasha.
"Sudahlah mah gak baik bicara seperti itu di makam natasha. Kita pulang yuk biar mamah bisa istirahat". Ajak suaminya untuk pulang kemudian disusul juga para pelayat yang mulai berhamburan pergi meninggalkan pemakaman.
Setelah semuanya sepi hanya ada roy dan adiknya. Roy pun jongkok didekat makam natasha dan tangannya memegang nisan berwarna putih itu.
"Kak ayo kita pulang". Ajak Salma adiknua yang setia menemaniku dalam hal apapun. Dialah satu-satunya orang yang mengerti diriku.
"Nat Kenapa kamu tinggalin aku?". Ucap Roy menangis. "Kamu kan sudah berjanji bakalan nikah sama aku". Lalu Roy mengeluarkan cincin dari saku celananya. "Lihat ini cincin pertunangan kita nanti suatu nanti kita jadi menikah. Tapi kenapa kamu tinggalin aku Natasha. Aku cinta sama kamu Dan kamu itu adalah cinta pertama diriku sampai kapanpun tidak akan pernah terganti".
"Kak udah yuk kita pulang". Ajak Salma dan aku masih enggan untuk pulang.
"Kakak tidak mau kakak mau disini saja menemani natasha". Roy bersikeras namun Salma memaksanya untuk pulang dan akhirnya Roy pasrah ikut dengan salma untuk pulang walau dengan langkah yang berat.
Roy dan salma masuk kedalam mobil. Kali ini salma yang menyetir, jika Roy yang menyetir itu sangatlah berbahaya dan juga beresiko.
"Kakak udah lupain aja Natasha Biarkan dia tenang dialam sana". Ujar Salma sembari menyetir.
"Kamu kira melupakan seseorang yang kita cintai itu gampang?! Ini Natasha!, sal dia itu cinta pertama kakak" Jawab roy dengan suara bernada naik satu oktaf.
"Yah tapi seengaknya kakak lupain Natasha, apa kakak mau hidup dibawah bayang-bayang Natasha?"
"Mau! Asalkan dia selalu ada dihati dan pikiran kakak".
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Last but nothing Last
RomanceMawar biru yang telah Roy berikan kepada Natasha, cinta pertamanya. Justru terbakar hangus oleh tragedi meledaknya bom bunuh diri di sebuah pantai. Roy terpisah dengan cinta pertamanya membuat hatinya sedih dan menjadi depresi akibat kejadian terseb...