Bunuh diri

1.3K 48 0
                                    

Sudah seminggu Natasha pergi meninggalkannya. Roy sudah melakukan aksinya. Dia berusaha untuk bunuh diri agar dia bisa menyusul Natasha disana. Namun usahanya berhasil diatasi.

Salma membuka pintunya kemudian masuk kedalam kamar kakaknya itu namun setelah dilihat tidak ada siapa-siapa. Kamarnya berantakan bak kapal pecah.

"Kakak" Panggil salma namun tidak ada sahutan dari kakaknya.  Lalu dia melihat Roy sedang berdiri di balkon berusaha mencoba bunuh diri yang kedua kalinya.

"Kakak!" Teriak salma dan dengan sigap menahan tubuh kakaknya agar tidak jatuh dari rumah karena kamarnya berada dilantai paling atas.

"Kakak stop jangan bunuh diri lagi!".

"Lepasin Sal! Biarkan kakak pergi, kakak ingin susul Natasha disana" Roy menangis histeris dan dia akhirnya jatuh dilantai balkon. Salma menghembuskan napas leganya.

"Kakak itu sangat bahaya kak, nanti kalo ada apa-apa bagaimana?. Emangnya kakak mau nyusul Natasha dengan bunuh diri?". Ucap salma. "Apa kaka gak kasian sama mamah papah dan juga Salma? nanti Salma kesepian kak". Lalu salma memeluk roy dengan erat.

***

Setelah diperiksa oleh dokter psikolog, jelas nyata kalo Roy mengalami depresi tingkat berat Dan mamah Roy bingung membawanya kemana?

"Anak ibu harus dirawat ditempat rehabilitasi". Ucap dokter itu membuatku kaget. Rehabilitasi Kan untuk orang yang kena narkoba.

"Rehabilitasi kan tempat untuk kaum pengidap narkotika?" Potong Salma.

"Iya tapikan tidak semuanya berurusan sama narkoba pasti ada juga beberapa diantaranya sama seperti Roy".

"Ouh iya dokter Tapi kami tidak tau dimana tempatnya?" Tanya ibu roy.

"Tempatnya di paviliun anggrek Disana tempat yang cocok buat Roy". Dokter kemudian memberitahu alamatnya. "Kalo begitu saya permisi".

"Iya dok mari".

***

"Enggak mau pokoknya Roy kagak mau dibawa ketempat rehabilitasi! Pokoknya Roy mau disini bersama Natasha!". Roy berteriak menolak untuk kami pindahkan kesebuah tempat itu Agar kondisi psikisnya kembali normal.

"Tapikan Roy" Roy masih berteriak tidak mau sembari diringin menangis. "Roy dengarkan ibu!" Roy terdiam. "Kamu itu harus dirawat disana! Ini bukan kemauan Mamah ataupun Salma ini perintah dari dokter"

"Ahh pokoknya Roy tidak mau kesana Roy pengen disini dekat dengan Natasha".

"Natasha Natasha! Mulu! Apa kamu mau hidup dibawah bayang-bayang orang yang sudah meninggal?!" Teriak marah mamahnya. Kemudian pergi dari kamar roy.

"Benar juga kata mamah. Kakak tuh hidupnya mau dibawah bayang-bayang Natasha terus-menerus?" Ucap salma kemudian pergi dari kamarku dan menutup pintunya.

Kenapa sih semuanya tidak ada yang mengerti diriku?. Batin Roy.

***

Last but nothing LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang