Ziarah

312 6 0
                                    

Kali ini Roy, ayah dan ibunya pergi ke makam adiknya. Salma. Melihat gundukan tanah yang ditaruh diatasnya sebuah nisan yang menuliskan nama adiknya membuat Roy menangis seketika. Air matanya tak kuasa untuk dibendung lebih lama.

"Roy kamu harus sabar mari kita doakan Salma agar dia bisa tenang di alam sana" kata ayahku kemudian kami berjongkok menghadap makam Salma dan mulai membacakan doa.

Kami memanjatkan doa dengan sangat khusyuk sekali. Roy memejamkan matanya sembari membaca ayat-ayat suci al-qur'an. Lalu tiba-tiba saja dia masuk kedalam dunia ghaib dan di sana lah Roy bertemu dengan adiknya.

"Aku dimana?" Tanya Roy kebingungan berada di alam ghaib yang hanya sekumpulan asap bahkan gelap sekali. Lalu aku melihat ada cahaya dan saat aku menghampiri cahaya tersebut, aku meraih lampu petromax.

"Roy"

Terdengar rintihan suara wanita terngiang di telingaku. Roy membalik kebelakang. Ku arahkan lampu ini kearah wajah seseorang di depanku dan itu adalah Salma.

"Salma"

"Kakak"

Kami berpelukan walau aku rasakan kami berubah menjadi roh.

"Kamu bisa ketemu dengan kakak?" Roy masih tak percaya dengan ilusi ini semua.

"Iyalah. Ohh iya Bentar lagi kakak bakalan nikah ya sama kak Puteri?"

"Iya bentar lagi tinggal satu bulan lagi"

Salma menangis dan kurasakan tangisannya lebih menyeramkan di alam ghaib.

"Hei kenapa nangis? Harusnya kau bahagia melihat kakaknya menikah dengan orang baik"

"Kakak. Aku sedih karena aku tidak ada disaat kakak menikah dengan kak Puteri. Aku udah mati"

"Kamu jangan nangis. Suatu saat kita pasti bakalan bertemu"

Kami berpelukan.

"Kakak, Salma pergi dulu kakak harus kembali ke sana merangkai kebahagiaan dan juga membahagiakan Puteri karena Salma tau dia itu orang yang sangat baik jadi jangan sia-siakan dia apalagi sampai memarahinya kecuali dia melakukan kesalahan"

"Iya Salma. Kakak pergi dulu"

Roy melepaskan pelukannya kemudian melambaikan tangannya seakan kaki yang Roy pijak disini terasa mundur dan seolah terakhir kali aku melihat Salma. Adikku.

"Dadah kakak!"

*****

Roy sadar dan membuka matanya. Roy melihat dirinya sudah berada di rumah sedang tiduran di atas sofa. Roy memegang kepalanya sangatlah pusing. Dari tadi bukannya aku berziarah ke pemakaman? Apa aku tiduran disini? Roy mencoba mengingat kembali tapi tidak bisa seakan ada penghapus ingatan yang sengaja digoreskan kedalam ingatanku.

"Roy kau sudah sadar?" Tanya mamahku kemudian duduk di samping diriku.

"Mamah tadi aku tiduran disini apa aku ziarah?" Tanya Roy.

"Kamu masuk kealam ghaib. Pasti kamu ketemu dengan Salma" timpal ayahku yang berdiri tak jauh dari kami kemudian berjalan kearah kami.

"Alam ghaib?"

"Iya tadi kata paranormal kamu sedang berjelahah kealam lain makanya papa sama mamah gak mau ganggu kamu sampai kamu sadar" jawab papa dengan sangat logika.

Alam gaib? Salma? Kenapa aku tidak bisa mengingat semuanya?

*****

"Jarak antara aku dan kamu adalah rindu. Seberapa kita jauh maka kita akan saling merindu"
-puteri

Last but nothing LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang