Sadar

249 6 2
                                    

Fira segera keluar dan harus berbicara sama tante Roy. Bahwa jangan ganggu kebahagiaan anaknya. Fira segera menuju rumah tante Roy karena usaha tantenya tidak baik. Mobil Fira melaju dengan cepat sekali, menembus kemacetan melalui jalan alternatif. Akhirnya sampai juga didepan halaman rumah Roy dan Fira lihat tante Roy diluar sepertinya bersiap-siap untuk pergi.

"Fira kebetulan ada kamu, anterin tante ke rumah sakit"

"Tante. Fira mohon jangan ganggu Kebahagiaan roy dan Puteri. Fira mau bahagia tapi gak harus merebut kebahagiaan orang lain karena Fira sudah merasakannya" ucap fira. "Fira cinta sama roy, tapi karena Fira hilang dan juga Roy menemukan kebahagiaannya. Fira pergi, tapi nanti fira bakalan datang kepernikahan Roy"

"Fira... Tante belom...."

"Gak ada yang harus dibahas lagi. Fira hanya sebatas teman Roy saja gak lebih" Fira mencium punggung tangan tante roy.

"Kamu baik sekali Fira. Tante buat seperti itu hanya sebatas sandiwara saja dan Tante tau pasti kamu melihat kedekatan Roy dan Puteri"

Kami berdua tertawa. "Jadi ini hanya sandiwara?" Fira tersenyum. "Kalo gitu mending Fira gak ngomong, bikin malu aja Fira"

"Tante tau kok dari dulu kamu cinta sama Roy sejak SMP"

"Tapi itu hanya masa lalu tante" Fira mengusap air matanya. "Sekarang, Roy sudah menemukan kebahagiaannya dan semoga Puteri bisa menjadi jodoh yang baik"

Dengan pahit Fira mengucapkan hal itu seperti ditusuk-tusuk. Tapi Fira sadar bahwa dia adalah teman SMP Roy saja bukan lebih! Dia tau mungkin roy tidak mencintai dirinya. Memaksa bukan berarti nyaman.

"Ohh iya tante ngundang kamu makan malam. Kamu mau gak?" Ajak tante Roy. Dan itu sama sekali membuatku semakin sakit saja jika harus bertemu dengan Roy, kesedihan ini mana mungkin bisa hilang beberapa jam saja. Butuh waktu berhari-hari agar bisa melupakan kesedihan.

"Gak bisa tante, Fira banyak urusan" kataku.

"Ya sudah tapi bisa antar tante"

"Emangnya tante mau kemana?"

"Ke bandara, ayah roy sudah pulang"

Di satu sisi Fira ingin ikut, mencium punggung tangan ayah Roy karena sudah lebih dari 8 tahun dia tidak bertemu dengan ayah Roy. Tapi di satu sisi, Roy pasti ikut karena ayahnya pulang. Fira bingung.

"Heyy ngelamun aja" Fira terkejut ketika tante membunyikan jarinya didepan wajahnya. "Gimana kamu mau ikut kagak?"

"Kagak usah tante makasih, Fira balik duluan"

Fira pamit kepada tante Roy sebelum masuk kedalam mobilnya. Dia masuk kedalam mobil lalu menyalakan mesin dan keluar dari halaman rumah Roy.

Mungkin salah satu cara yang bagus buat gua adalah menjauh dari Roy Dan membiarkan Roy bahagia dengan Puteri karena Roy pantas mendapatkan hal itu semua setelah melalui kesedihan yang tidak akhirnya. Selepas adiknya meninggal dunia

Dengan tetesan air mata yang berderai memenuhi pipinya menjadi basah Fira paksakan diri untuk menyetir mobil. Walau bukan kondisi yang bagus untuk berkendara.

*****

Aji kembali dengan membawa satria dan angel. Mereka berdua pulang ke rumah masing-masing. Roy masih didalam mobil menghantarkan ayahnya pulang ke rumah setelah sekian lama diluar negeri akhirnya pulang.

"Aku senang mendengar ayah pulang hari ini" ucap Roy sembari menyetir.

"Iya papa juga senang kok. Kan bentar lagi kamu bakalan menikah dengan Puteri"

"Pa, kita harus buat pesta yang meriah untuk acara anak semata wayang kita" ucap ibu Roy dengan senangnya.

"Pa, Aku bukan anak tunggal. Aku masih punya adik" ucap roy.

Roy duduk didepan sendirian, karena kursi di samping sengaja dikosongkan untuk adiknya. Salma. Yang sudah lama pergi darinya. Betapa sakitnya ketika kita kehilangan seseorang yang begitu berarti. Sedangkan papa dan mamah duduk dibelakang.

"Nanti besok kita ziarah ke makam adik kamu" kata papa.

Mendengar hal itu sudah membuat Roy senang walau rumah yang ditempati Salma sekarang hanya gundukan tanah yang ditembok kanan-kiri depan-belakang.

Salma juga bahagia ketika mamahnya sadar dari koma-nya selama tiga bulan dan seharusnya ini adalah satu bulannya pernikahan Roy dan Puteri tapi tuhan berkehendak lain. Salma amat senang apalagi besok mamahnya sudah diijinkan pulang dari rumah sakit. Hanya ada satu pertanyaan kenapa mamah Salma minum obat sampai koma?

*****

"Maaf, bukan berarti kalah. Karena kita sadar kesalahan kita dan memang sewajibnya berminta maaf"
-kim rival

"Walau dia begitu jauh untuk dipandang, dan begitu jauh untuk kupeluk dengan erat aku masih merasakan atas kehadiran adikku"
-Roy

Last but nothing LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang