Roy tersadar dan membuka matanya melihat dia masih berada di ruangan yang sama. Namun dia melihat Puteri sedang tertidur disamping diriku. Mungkin dia capek Karena menjaga diriku semalaman.
Lalu Roy bangun dari tempat tidurnya dan memindahkan Puteri agar tidur disampingnya lalu Roy menyelimuti tubuh puteri kemudian kembali tertidur.
Puteri membuka matanya dan terkejut melihat dia berada ditempat tidur Roy, ini kedua kalinya dia tidur seranjang dengan Roy. Puteri pun bergegas kembali bangun kemudian keluar dari kamar Roy.
***
Roy kembali dengan pakaiannya yang sudah ganti, dan tampak lebih fresh karena sudah mandi tadi.
Lalu puteri mengetuk pintu kamar Roy namun tidak ada jawaban darinya, Puteri mengetuk kedua kalinya tetep kagak ada jawaban.
"Roy, buka pintunya" Ucapnya sembari mengetuk pintu. Namun tetap tidak ada jawaban darinya, rasa panik langsung menyeruak dari dalam hatinya dimana ia merasa tidak enak dengan Roy, jangan-jangan dikamar Roy melakukan hal yang aneh-aneh lagi. Lalu puteri meminta pak Rudi untuk mendobrak pintu kamar roy.
"Pak tolong dobrak pintu ini" Suruh puteri.
"Oh siap neng". Jawabnya kemudian dia mendobrak pintu itu dan akhirnya terbuka. Dilihatnya kamarnya penuh berantakan begitu juga Roy posisi tidurnya yaitu kepala menghadap ke bawah kasur. Putwri langsung menghampirinya dan tak sengaja melihat Banyak pil bertebaran dimana-mana. Puteri mengangkat kepalanya dan dia muntah karena memakan banyak pil. Pak Rudi membantuku untuk membaringkan Roy diatas tempat tidur.
Kemudian Puteri menelpon dokter rumah sakit."Gimana dok keadaannya?" Tanya Tante Ghea.
Dokter itu menghembuskan napasnya. "Syukurlah kalian memanggil saya dengan cepat jika saya terlambat dia bakalan meninggal".
Puteri tersentak kaget. "Apa dok? Meninggal?"
"Iya tapi sekarang dia sudah agak baikan dan sepertinya harus dirawat dengan alat-alat rumah sakit, biar kondisinya cepat sembuh". Ucap dokter itu.
"Iya dok, makasih". Ucap Tante Ghea berterima kasih kepada kami.
"Ga usah berterima kasih karena saya selalu membantu pasien di panti ini". Dokter itu melihat roy yang tergeletak lemas. "Ngomong-ngomong kenapa dia bisa ada disini?"
"Nanti saya akan bicarakan". Ucap Tante Ghea.
"Baiklah".
Lalu kami semua meniggalkan Roy sendirian didalam kamar. Namun Tante Ghea menyuruh puteri untuk menemaninya. Sebelum tantenya sehabis mengobrol.
***
Puteri berjalan menuju balkon Mencari tahu apa yang roy sukai dari balkon? Menurutnya balkon itu terlihat biasa saja baginya tempat dimana bisa memandangi seluruh alam dari ketinggian. Tapi kenapa Roy sampai bela-belain tidur di balkon daripada di kamarnya sendiri?
Akupun kembali masuk kedalam kamar Roy dan duduk atas tempat tidurnya. Puteri pun merasa ngantuk dan matanya terasa berat sekali. Akhirnya akupun tertidur disamping Roy.
Roy membuka matanya dan melihat disampingnya Puteri sedang tertidur. Lagi dia tidur karena gue. Lalu roy menyenggol tangannya dan puteri pun terbangun.
"Kenapa lo tidur disamping gue?".
"Sorry gue tadi ketiduran" Puteri mendengar ucapan itu barusan adalah suara Roy. Air mataku langsung mengalir dan refleks aku memeluknya sembari menangis.
"Eits kenapa lo nangis? Lo pasti nangis karena gue kan?" Puteri masih tetap menangis sembari memeluk tubuh Roy. "Kalo gitu gue minta maaf atas semua itu. Karena kan maklum gue masih belom kenal dekat sama lo"
"Tapikan sekarang kita sudah dekat Roy". Roy terbangun lalu bersandar dipunggung tempat tidurnya menatap terkejut diriku.
"Maksud lo?"
"Enggak, gue cuman bilang kalau kita sudah dekat Dan gue nangis ini bukan karena lo sering Ngentak gue ataupun marahin gue tapi karena gue takut... gue takut lo pergi meninggalkan gue". Ucapnya dan dia kembali memeluk Roy, cowok itu juga membalas pelukannya.
"Tenang saja gue gak bakalan pergi kok".
"Lo janji". Puteri melepaskan pelukannya Dan menatap Roy penuh serius.
"Gue janji Dan Gue bakalan gak marahin lo lagi karena kita sekarang teman".
"Makasih" Akupun kembali memeluk Roy dan dia membalas pelukan puteri.
"Sama-sama puteri".
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Last but nothing Last
RomanceMawar biru yang telah Roy berikan kepada Natasha, cinta pertamanya. Justru terbakar hangus oleh tragedi meledaknya bom bunuh diri di sebuah pantai. Roy terpisah dengan cinta pertamanya membuat hatinya sedih dan menjadi depresi akibat kejadian terseb...