the Last day

218 8 0
                                    

Kali ini semuanya terasa indah bagiku, tidak ada Masalah maupun kesalah pahaman yang ada hanyalah sebuah kebahagiaan dan juga kesederhanaan. Seperti hujan yang turun dengan deras dan lama sekali lalu muncullah pelangi eh bukan Musim yang indah. Aku benci pelangi!. Pelangi hanya datang sesaat dan pergi untuk selamanya. Kali ini adalah hari terakhir kami berdua menghabiskan waktu dibali sebelum menikah. Betapa puteri gugup mendengar kami akan segera menikah dan juga banyak sekali pengorbanan yang terjadi jika tidak menikah buat apa?.

Hari ini adalah hari terakhir kami berdua berada dibali. Dan kami memutuskan untuk menjenguk satria & Angel sebelum kami pulang kejakarta sore hari nanti.

Roy menyewa sebuah mobil dari seorang kenalannya dibandung kami memakainya dalam beberapa hari kedepan. Kami akhirnya sampai didepan kantor polisi Karang asem. Disana kami kemudian Melangkah masuk kedalamnya.

"Bisa kami Berbicara dengan satria dan angel sebentar saja?". Pinta roy kepada polisi. Polisi tersebut mengiyakannya dan Membawa kami kesebuah ruangan untuk berbicara. Disana ruangan itu amatlah sederhana juga terdapat meja dan kursi walau tidak ada apa-apa dan juga seorang polisi menjaga sekaligus memantau percakapan kami.

"Gimana kabar Anda?". tanya roy memulai percakapan dengan sedikit formal kepada satria dan angel.

"Baik-baik saja, gimana juga hubungan kalian berdua?". Jawab satria dan memberikan pertanyaan kepada kami berdua.
"Kami akan segera menikah 1 Bulan lagi". Ucap roy membuat puteri tersentak kaget memdengarnya.

"Ha? Satu bulan lagi? Bukannya kata orang tua kita tiga bulan lagi?". Sangkal puteri sementara itu roy tertawa.

"Bercanda doang".

Angel hanya terdiam membisu tanpa kata. Dia nampak lebih banyak diam sekarang, roy menatapnya lamat-lamat melihat raut wajah angel.

"Angel". Kata roy memanggil angel. "Lu kok diem?". tanya Roy.

"Gua...". Angel mengantungkan kalimatnya membuat kami sedikit penasaran sekaligus kepo. "Gua gak apa-apa". lanjutnya.

"Beneran nih? Lu masih gak ikhlaskan kalo gua Nikah sama puteri?". Tanya roy. Angel gelagapan dan menjadi salah tingkah saat roy berbicara seperti itu kepadanya. apa yang harus kuucapkan? Apa aku harus jujur aja?

"gua ikhlas dan gua tau sekarang kalo cinta tidak bisa dipaksakan, dan Lu pasti tau itu". Angel mengenggam tangan kanan puteri. "Jangan pernah buat roy kecewa. gua tau lu pasti wanita yang Direncanakan oleh tuhan selama ini". Lanjutnya kemudian melepaskan genggaman tangan kami berdua.

"Jam besuk kalian sudah habis". ucap pak polisi dengan tegas. Kami berempat kemudian bangun dari kursi dan berpelukan untuk melepaskan Rasa berat dalam hati.

"Jaga puteri". Kata satria dan roy mengangguk dengan mantap.

"Lu baik-baik aja sama angel disini". Ucap puteri.

"Iya puteri terima kasih dan maaf kami sudah menganggu liburan kalian dipantai hari itu". Kata angel dan puteri memaafkan mereka berdua. Karena yang namanya kesalahan tidak bisa dipungkiri.

Polisi membawa mereka berdua kembali kepenjara. Roy dan puteri melangkah keluar sambil bergandeng tangan menuju mobil. Roy mensandarkan punggungnya dipintu mobil sambil tersenyum kepada puteri.

"Apaan sih roy". Puteri mendelik geli melihat roy tersenyum kepadanya. Puteri salah tingkah dan memukul Pelan bahu Roy.

"Kamu yang kenapa?". Tanya balik roy. "Bentar lagi pernikahan kita". Katanya.

"Terus?".

"Kamu deg-degan?".

"Iyalah, udah ah jangan bahas gituan". Puteri mengalihkan topik pembicaraan dan kami berdua kemudian masuk kemobil.

Roy membukakan pintu mobil untukku sambil tertawa. Hingga puteri menepak bahu roy dengan pelan. Roy masih saja tertawa kecil entah kenapa dia begitu banyak sekali tersenyum. dan aku senang jika melihat dia bahagia, Semoga saja roy selalu bahagia.

********

"Sedih bukan berarti kalah. Tapi tertawalah seolah anda bahagia".

Last but nothing LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang