mencari salma

313 10 0
                                    

Roy datang ke panti rehabilitasi beserta kedua orang tuanya. Kedatangannya ke panti itu sontak membuat Salma kaget, darimana mereka tau kalo salma berada di panti? Salma melihat dibalik jendela lalu berlari menghampiri Puteri yang sedang masak.

"Kak" Panggil Salma. Puteri menoleh kearah Salma. "Ada orang diluar katanya pengen ketemu sama kakak" Kemudian, Salma berlari mencari tempat persembunyian agar dirinya tidak ketahuan oleh Roy.

Puteri mematikan kompornya lalu berlari cepat. Roy mempercepat langkahnya. Puteri menuruni anak tangga. Roy sudah berada didepan pintu.

"Yah dikunci" Kesal Roy lalu ia berbalik membelakangi pintu tersebut.

Puteri membukakan pintu dan ia melihat punggung cowok yang sudah ia tidak asing lagi. Pasti Roy, lalu cowok itu berbalik dan ternyata benar saja Roy.

Puteri melangkah mundur lalu menutup pintunya dengan cepat. Roy menahan pintu itu dengan sepatunya agak tidak tertutup dengan rapat.

"awas nanti kaki kamu terluka". Ucap Puteri Dan Roy membuka pintu itu sehingga bisa terbuka lebar untuk dirinya. " kamu ngapain disini? Udah puas?"

"Puteri kami disini lagi nyari Salma, Apa kamu liat Salma datang kesini?" Tanya ayah Roy yang berdiri dibelakangnya.

"dia gak ada disini" Jawabnya dengan konstan, pedas dan ketus. Roy menatap tajam kearah mata wanita yang berdiri dihadapannya. Puteri juga menatap tajam balik kearah mata pria yang dihadapannya.

"Jawab yang jujur, dimana Salma?" Tanya Roy dengan nada serius.

" jawab yang jujur! kenapa kamu bertunangan dengan Geulis?" Tanya balik Puteri yang disertai isakan tangis.

Ayah dan ibu tau kalo ini masalah pribadi. Merekapun masuk kedalam panti tanpa ijin untuk mencari Salma.

"Kenapa kamu nanyanya begitu?". Tanya roy bernada serius.

"karena aku gak mau kamu dimiliki sama orang lain Roy, aku pengen kita berdua menikah nantinya. Tapi, memang tuhan berencana lain. Mungkin selama aku dikota, kamu udah jatuh cinta sama Geulis. Makanya, kamu melamar dia" Logis Puteri yang diiringi rasa sakit yang terekspresikan melalui tangisan dari matanya.

"Bukan begitu"

"Bukan begitu gimana? kamu yang jelas-jelas salah!"

"Puteri dengerin aku!" Emosi Roy meledak dan dia mencengkaram erat pundak Puteri yang sukses membuat wanita itu berhenti. "Aku bukannya mau bertunagan sama Geulis. Tapi, karena keinginan kedua orang tuaku. Aku sudah berusaha untuk menolaknya dan bilang 'kalo aku gak cinta sama Geulis'. tapi, mereka keras kepala dan tetap menjodohkan ku dengan Geulis. Dan, Geulis juga mengalami penyakit yang sangat berat yang katanya usianya sudah tidak lama lagi" Jelas Roy dengan nada lembut dan air matanya juga keluar seakan kalo hatinya mengalami rasa sakit dalam hati.

"Geulis memangnya sakit apa?" Tanya Puteri.

"Geulis sakit kanker rahim". Ucap seseorang dari belakang. Kami menoleh secara serentak dan itu ternyata Geulis yang datang sambil membawa sebuah keranjang belanja. Lalu, tak lama Geulis mulai lemah karena terlalu terkena paparan sinar matahari dan akhirnya pingsan.

"Geulis!" Ucap kami secara serentak. Lalu Roy berlari cepat dan membawa Geulis masuk kedalam panti untuk istirahat.

"Cepat panggil ambulance" Suruh Roy Dan Puteri menekan nomor ambulance lalu memesan satu buah mobil untuk Geulis.

"aku mau kerumahnya Geulis Mau memberitahu orang tuanya" Ucap Puteri.

"Iya, lebih baik jika mereka tau akan hal ini" Ucapnya sembari mengangguk-anggukan kepala. lalu, Puteri berjalan keluar.

Ayah dan ibu Roy masih mencari-cari Salma dan tak sengaja berpaspasan dengan Tante Ghea. Ditatapnya dengan tajam kepada keduanya.

"mau ngapain kalian kesini? Main masuk aja emangnya ini rumah kalian bisa seenaknya masuk?!". Tanya tante ghea dengan emosi. "Puteri! Puteri! Puteri!, kemana lagi tuh anak?". Teriak Tante Ghea namun tidak balasan sama sekali dari Puteri. Terdapat senyap saja.

Ayah dan ibu itu tidak membuang waktu, ia mendorong Tante Ghea dan melanjutkan mencari Salma. Tante ghea merasakan kakinya kram dan sakit sekali. Lalu ia memanggil satpam melalui telepon.

"Satpam, cepat kelantai dua ada dua orang yang tak dikenal masuk kedalam panti".

Salma berdiri didepan balkon ia melihat pemadangan yang sangat indah, dia memegang pagar tersebut dengan erat. Lalu entah darimana seorang pasien menderita sakit jiwa datang dan masuk kedalam kamar yang ditempati Salma. Dia mengira mungkin kamarnya.

"kok ada orang dikamar aku? Apa dia mau mencuri ya?" Ucap pasien itu lalu dia berjalan dan mendorong Salma hingga tertajuh.

Salma berteriak tangannya masih mengenggam salah satu tiang balkon.

Puteri telah sampai didepan rumah geulis. Lalu, ia mengentuk-ngetuk pintu rumah itu. Seorang wanita paruh baya membuka pintu.

"Ada apa kamu kesini lagi?" Tanya ibunya dengan menatap sinis kepada Puteri.

"Geulis Bu"

"Geulis? Ada apa sama dia?"

"Geulis pingsan tadi saat kepanti"

"Geulis!" Lalu ibunya menutup pintu dan menguncinya sehingga tidak sadar ayahnya masih ada didalam.

"akhirnya lega juga" Ucap ayahnya setelah poop dikamar mandi. "mendingan pagi-pagi kayak begini Enaknya mandiin burung. Hehe"

Lalu ayah Geulis memegang gagang pintu. Ternyata dikunci.

"lah kenapa dikunci? Ambu!!!" Teriaknya dengan menangis kayak anak kecil. Hingga mengerakan kakinya dilantai.

Puteri telah sampai dipanti. Lalu ia mendengar teriakan dari suara Salma. Dilihatnya Salma tengah bergelantungan sambil berpegangan dipagar pembatas balkon.

"Salma!" Puteri kemudian masuk kedalam panti dengan berlari cepat. Roy yang menatapnya pun penasaran lalu ia mengikuti Puteri menaiki anak tangga.

Ibu melihat Geulis tengah tergeletak lemas diatas sofa. Lalu ibunya mendekatinya.

"ya allah Geulis kenapa kamu jadi pingsan begini?"

Puteri dan Roy berlari dengan cepat menuju salah satu kamar bekas Roy. Dibelakangnya disertai oleh kedua orang tuanya.

Tiba-tiba saja Roy memukul kepala pasien itu hingga pingsan. Namun pasien itu tidak tinggal diam dia membalas dengan menghantam perut Roy sebagai sasarannya namun, untungnya Roy dapat mengelakannya.

Puteri berusaha menyelamatkan Salma. Namun, apa dayanya pegangan itu melemah dan akhirnya terjatuh sambil tersenyum menatap Puteri dan kedua orang tuanya.

"Salma!" Teriak ibunya dengan histeris. Puteri masih memandangi Salma yang sekarang sudah bersimbahan darah.

Roy berhasil menaklukan pasien itu hingga pingsan. Lalu ia melihat kenapa semua orang menangis dengan rasa penasaran ia melihat kebawah dan ternyata puteri sudah meninggal.

"Puteri!" Teriak Roy dengan menangis. Lalu dia segera berlari keluar dan menghampiri Salma yang kini telah merenggang nyawa.

Ambulance telah datang dan mengangkut Geulis terlebih dahulu. Diangkatnya kepala Salma yang ada hanya sebuah darah yang mengenang dan mengotori tangan Roy.

"Salma!" Teriak roy. Menghadap kelangit kenapa dunia ini serasa tidak adil Dan kenapa juga adiknya yang harus berkorban? Apa salahnya sehingga harus menanggung kesedihan ini? Apa maknanya dibalik semua ini?

***

Last but nothing LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang