Cemburu

382 12 0
                                    

"Buat apa lagi aku disini? Sebentar lagi liburan bakalan habis aku harus kembali ke sana" Ucap puteri walau serasa berat bagi Roy tapi dia harus kuat.

"Kenapa kamu mau pergi secepat ini?"

"Aku terpaksa Roy"

"Ya udah, tapi boleh aku mengantar kamu sampai ke rumah?" Puteri sontak kaget.

"Buat apa?"

"Aku ingin bersama dirimu buat yang terakhir kali"

"Udah Roy jangan sedih" Puteri menghapus air mata pria itu dengan tangannya. Roy mencium telapak tangan Puteri.

"Kita berpisah yang kedua kalinya Puteri, aku gak mau pisah sama kamu untuk yang ketiga kalinya"

"Aku juga sama Roy, tapi aku harus mewujudkan impian orang tua aku supaya aku jadi anak yang sukses dan berhasil".

"Iya aku ngerti kok" Lalu mereka berdua masuk kedalam mobil setelah berpamitan kepada semuanya.

Mobil Roy melaju cukup cepat menembus kemacetan dijalan raya yang sudah mulai ramai. Sudah lebih dari satu jam kami berkendara menuju kota bandung yang letaknya cukup jauh.

Puteri memberhentikan ku disebuah gang yang cukup sempit. Roy memarkirkan mobilnya di bahu jalan agar tidak membuat kemacetan. Ternyata letak rumahnya masuk lagi ke dalam gang. Sehingga terpaksa kami jalan kaki untuk menuju kediamannya.

"Kamu yakin masuk ke sana sendirian? Udah biar aku aja yang bantu kamu" Ucap Roy sedia membantu Puteri sekaligus melihat tempat tinggal baru Puteri karena, suatu saat Roy akan menyusulnya ke Bandung.

Setelah melalui gang yang lumayan sempit nampak sekali rumah Puteri yang cukup besar dan satu pemandangan yang membuat Roy bingung dimana terdapat seorang pria seumuran dengannya tengah duduk menunggu seseorang.

"Satria!" Panggil Puteri Dengan berlari menghampiri Satria lalu memeluknya. Roy merasa cemburu dia usahakan untuk menyembunyikan wajah irinya itu. Roy menaruh koper. Matanya tidak ingin melihat mereka berdua berpelukan.

Roy berdeham. "Puteri, barang kamu sudah aku masukin. Kalo begitu aku permisi dulu" Roy tidak ingin menganggu mereka berdua, dengan memilih untuk pulang.

Puteri tidak mengatakan apa-apa dia hanya memandangi punggung pria itu yang semakin lama semakin hilang.

"Itu siapa puteri?" Tanya satria.

"Oh itu temen aku, namanya Roy" Ucap Puteri memperkenalkan Roy kepada Satria.

"Masuk yuk udah mau hujan" Ajak Satria kepada Puteri dirasakannya gerimis sudah mulai datang sebelum berubah menjadi hujan yang sangat deras.

Roy segera berlari kedalam mobil. Hujan turun dengan cepat dan membasahi bajunya. Terlintas dibenak Roy saat puteri berpelukan dengan cowok yang bernama Satria.

Satria? Siapanya puteri? Kalo teman pasti dia akan datang bersama teman yang lain? Tapi, kalo ini dia datang sendiri? Dan, nampaknya mereka akrab bisa kali dikatakan sepasang kekasih. Apa mungkin mereka berdua ada hubungan?.

Tanpa membuang waktu lagi, Roy segera beranjak dari tempat itu dan melanjutkan perjalanannya kembali menuju rumah.

***

Last but nothing LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang