pengakuan

249 10 0
                                    

Roy, Satria, dan Puteri berdiri mematung di balik semak-semak, saling menatap satu sama lain tanpa bicara sedikitpun. Suasana hening diantara mereka semakin terasa.

"Jawab!" Paksa Roy agar satria menjawab pertanyaan darinya dan sekali lagi Satria terdiam. "Jawab gak Satria!" Lanjut Roy dengan emosi.

"Udah Roy" Puteri menahan tubuh Roy agar tidak terjadi perkelahian. "Udah Satria jawab aja" Tegas puteri dengan nada merendah lantaran sudah capek mendengar teriakan Roy yang emosian.

"Oke! gua bakalan jujur kalo gua Dulu Yang ngelakuin ini!" Jujur Satria. Kali ini Roy kaget bukan main. Tangannya daritadi sudah ingin sekali memukul wajahnya namun Roy tahan-tahan emosinya semakin dalam.

"Anjing lu!" Tidak tahan lagi, Roy menampar Satria hingga keras sampai puteri tersentak kaget. "Lu dendam sama gue?! Lu ada masalah sama gue?! Sampai-sampai lu harus menghilangkan nyawa orang yang tidak berdosa dan yang gue sayangi!" Roy kemudian mendorong Satria hingga pria tersebut terjatuh.

"Gue khilaf, Gue juga ga tau kalo itu yang bakalan terjadi" Kata Satria yang masih ketakutan bahkan tidak berani bertatapan langsung dengan Roy.

"Khilaf? Setelah apa yang lu perbuat, you just said khilaf?" Roy tidak percaya bahkan tertawa kecil mendengar jawaban dari Satria.

"Sebenarnya ini buka perbuatan gua, gua hanya... " Satria tersadar dan hampir saja mulutnya mengatakan fakta yang ia sembunyikan selama ini.

"Apa? Siapa!" Tanya Roy dengan emosi. Mencengkeram kerah pakaian Satria kuat-kuat.

"Angel!" Jawab Satria terpaksa. sekali lagi, Roy terkejut mendengar pengakuan dari Mulut Satria.  "Angel yang buat rencananya, dan Gua hanya menjalankannya saja". Lanjut Satria mengatakannya karena sudah terlanjur.

Angel berjalan-jalan lalu melihat satria tengah berdiri dibalik semak-semak, saat hendak mendekat Angel mendengar sayup-sayup suara yang sangat tidak asing di telinganya. Ada roy dan juga puteri. Angel berlari menjauh dari mereka, Puteri yang sadar ada seseorang yang sedang menguping pembicaraan kita langsung mengejar orang tersebut. Ketika telah berhasil menggapai tangan perempuan itu, Puteri segera menariknya. Terkuak itu ternyata Angel dengan mimik wajah seperti maling tertangkap basah. Emosi Puteri meledak saat melihat wajah orang didepannya. Seketika langsung menampar Angel. (Ga cowo ga cewenya sama aja)

"Gua kira lu sahabat yang baik. tapi kenapa lu pengen merebut Roy dari gua Angel? Gua anggap lu saudara gua sendiri bahkan adik! Tapi kenapa lu ngelakuin hal ini sama gua? Salah gua apa?" Emosi Puteri kini bercampur antara kesal dan juga marah bahkan dia menangis.

"Ga nyangka gue sama lo berdua terutama Angel, gue ga habis pikir lu otak dari perkara ini" Roy mengeluarkan ponselnya kemudian menelpon polisi.

"Puteri, sebelum lu ketemu sama Roy, gua yang udah deket sama dia sejak SMA. Dulu, gua dan roy itu pacaran..." Ucap angel membagi sebuah cerita kepada kami.

"Tapi kitakan udah gaada hubungan apapun, lagian lu yang mutusin bukan gua. Gua udah bahagia sama puteri, dia baik gak kayak lu yang hanya incer harta doang!". Potong Roy dengan panjang lebar.

"tapikan, gua sekarang sayang sama lu, Roy. Pliss maafin gua" Pinta Angel bahkan dia berlutut dihadapan Roy agar dimaafkan.

"Lu yang udah bikin natasha tiada, lu yang udah bikin gua ama dia terpisah beda alam! Bahkan saking hopeless gua depresi karena hal itu. Lu gak ngertiin perasaan gua kayak gimana?! Kalo beneran lu sesayang itu sama gua, kenapa waktu gue down lu Gaada disisi gua bahkan suara lu ga pernah terdengar di telinga gue lagi! Plis gua udah merasakan dua kali di-ghosting pas lagi sayang-sayangnya! Jadi plis jangan ganggu kebahagiaan gua sama Puteri" Ucap Roy panjang lebar bahkan menitikkan air mata saat mengeluarkan unek-uneknya sekaligus mengingat kembali kejadian kelam yang Roy pernah lalui semasa hidupnya.

"Gua gak tau kalo lu masih hidup, gua kira lu udah mati" Kata Angel.

"Lu pengkhianat, benci gua ama lu!" Umpat Puteri kepada Angel. Bahkan sekarang aku dan dia sudah tidak saling kenal bahkan bermusuhan.

Polisi kemudian datang lalu, membawa Angel dan Satria kedalam mobil polisi. pak polisi berjabat tangan kepada roy sekaligus berterima kasih karena telah menemukan pelakunya selama ini.

"Terima kasih dek, mereka akan diberikan hukuman yang setimpalnya agar membuat mereka jera" Kata pak polisi memberi hormat kepada kami sebelum masuk kedalam mobilnya dan kemudian melenggang dari hadapan kami.

Suasana Di pantai yang semula kacau balau karena adanya ledakan bom, kini berangsur-angsur membaik. warung-warung yang terbakar kini sudah hangus karena beberapa warga membantu memadamkannya. Untung saja tidak ada yang meninggal didalam insiden ini. Kecuali Roy yang kaki kanannya terkena api sehingga mengalami luka bakar. Kami berdua berjalan dibibir pantai dan melihat pemandangan Langit malam yang indah.

Roy mengandeng puteri. "Akhirnya semua masalah sudah selesai dan tidak ada yang bisa merusak kebahagiaan kita" Kata Roy dengan senang bahkan ingin sekali memeluk Puteri untuk saat ini.

"Iya Roy"

"Aku pengen meluk kamu ihh" rengek Roy yang minta dipeluk. Kurbel nih si Roy haha.

"gak mau ah" Puteri melepaskan gandengan Roy lalu menyirami roy dengan air laut sehingga membuat Sebagian baju Roy basah.

Roy melakukan hal yang sama, dia menyirami air ke-bajunya puteri. namun Puteri berhasil mengelak. lalu kami berdua duduk diatas pasir sambil menunggu deburan ombak menerpa kaki kami. Lalu masing-masing dari kami saling menggambar Hati diatas pasir

💙

Gambar hati ini sebagai simbol cintaku kepadamu.

*****

Uwekk lebay bat gue waktu 2017
Ohiya jika kalian baca sampai part ini.
Ini adalah part hasil revisian aku? Gimana? Baguskan? Better than yesterday?
Maafin waktu itu bru kenal wp bgt, PUEBI minim, grammar juga apalagi. Enjoy bestieee!

Last but nothing LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang