BUNGA & NIKAH!

1.4K 19 0
                                    

Hari ini adalah hari yang sukses membuat Puteri gugup setengah mati ketika harus bertemu dengan banyak orang, menyalami satu persatu dan juga selalu tersenyum yang membuat bibirnya pegal.

Puteri juga dikenakan dengan sebuah gaun pernikahan yang mewah. Gaun pernikahan kali ini berwarna putih karena Roy dan Puteri sepakat akan memakai gaun warna putih, Merah, dan biru. Jatuhnya kayak warna bendera Belanda.

Puteri dipakaikan kerudung di atas kepalanya. Puteri sangat suka nilai keislaman yang tinggi. Make up yang ia pakai tidak terlalu tebal. Tipis, sederhana namun memukau dan semua itu Angel yang buat.

"Angel makasih udah Rias gue, tata gaun pengantin Aduh jadi berhutang banyak sama lu" kata Puteri duduk di atas kursi yang berhadapan dengan cermin. Menatap dirinya berbeda 180° dari biasanya.

"Hehe gak usah lebay gitu ini semata-mata buat bantuin lu"

"Makasih"

"Udah jangan makasih mulu nanti gua disangka baik"

"Haha"

Lalu seseorang mengetuk pintu ruangan kami dan itu adalah kak Aji. Aji langsung menghampiri Puteri yang tak lain saudaranya amat berbeda dari biasanya.

"Gila lu cantik amat" Puji Aji melihat kecantikan Puteri. "Apalagi disebelah lu cantik banget lagi" tak salah lagi, Aji menggoda Angel. Kayaknya ada yang jatuh cinta lagi.

"Ehemmm.... ehemmm bang..." Puteri berpura-pura berdeham memberikan kode kepasa bang Aji yang tabiat Penggoda wanita mulai keluar.

"Makasih" Jawab Angel tersipu malu menunduk kepalanya.

"Bang nanti Puteri jalan sama abang ya soalnya Puteri malu kalo jalan sendirian sama Angel juga mau kan?" Kata Puteri mengajak Aji dan Angel untuk berjalan bersama Puteri nanti saat menuju pelaminan.

"Oke abang mau asalkan ada dia, abang mau banget" Ucap Aji menatap Angel dengan tatapan rasa suka. Abang Aji memang terbiasa suka jatuh cinta pada pandangan pertama.

Angel merasakan ponselnya bergetar menandakan sebuah panggilan masuk dari ponselnya. Panggilan dari Satria.

"Iya sat? Oke oke kita pada mau otw kesana" Angel memutuskan sambungan telepon. Lalu mengangkat kepalanya dilihatnya Puteri dan Aji menatap kearah angel membuat angel gugup. "Kalian kenapa liatin gua kayak gitu"

Aji dan Puteri tertawa. "Ketawa lagi" Angel merajuk. Aji mendekat kearah Angel membuat cewek itu dibuat dag-dig-dug hatinya.

"Gak usah marah lagian kita cuman bercanda kok"

"Angel telepon dari siapa?" Tanya Puteri.

"Dari Satria dia bilang Roy sudah ada dikursi pelaminan"

"Hahaha dia bersemangat sekali" Puteri mengeleng-gelengkan kepalanya. Roy amat bersemangat dalam pernikahan ini. Kebanyakan para pengantin pria bakalan gugup setengah mati dalam menghadapi ijab kabul kini Roy malah melakukan sebaliknya. Dasar Roy.

*****

Roy dan Puteri duduk bersampingan didepan meja penghulu. Kepala mereka dipakaikan sebuah kain panjang di atas kepala mereka berdua. Bapak penghulu menyiapkan Buku-buku nikah lalu tanda tangan di atas kertas tersebut.

"Baiklah saudara Roy siap?" Tanya pak penghulu dengan Suara tegasnya membuat Roy ketakutan.

"Siap"

Suasana kali ini sunyi sekali. Banyak pasang mata melihat acara ijab kabul bahkan tak henti Flash camera terus mewarnai Prosesi ijab kabul. Ayah Puteri bersalaman dengan Roy memegang tangannya.

Ayah Roy mengucapkan kalimat dengan tegas. "Saya nikahkan anak saya bernama Puteri binti Kusuma Dewi dengan saudara Roy bin Fadhli dengan mas kawin sebesar 7 kg dibayar tunai"

Roy membalas hendak berucap, beragam keringat bercucuran. "Saya terima nikahnya Puteri binti Kusuma Dewi dengan mas kawin 7 kg dan seperangkat alat sholat dibayar tunai"

"Para saksi?" Tanya pak penghulu.

"SAH!"

"Alhamdulilah!"

Semua orang bersorak riang mendengar mereka telah resmi menjadi sepasang suami-istri yang halal. Roy mengangkat tangannya lantas Puteri mencium punggung tangan suaminya.

"Lihat suatu saat kita yang berada disana" ucap bang Aji yang duduk di samping Angel. Angel hanya gugup bahkan saat ini dia salting ketika mendengar ucapan dari Aji.

"Masih lama" jawab Angel.

"Aku maunya dipercepat"

Ini gawat! Aji sudah mengatakan dengan kata aku-kamu yang otomatis Aji mulai suka kepada angel.

*****

Acara ini memang diluar rencana Roy dan Puteri. Lempar bunga. Kali ini mereka berdua berjalan kedepan menaiki beberapa anak tangga lalu berhenti pada salah satu anak tangga. Para pengunjung telah bersiap-siap mengambil buket mawar biru yang akan dilemparkan oleh Puteri.

Aji dan Angel tidak ikutan mereka malah mojok sambil makan dan mengobrol bahkan sesekali tertawa.

"Sudah siap?" Tanya Puteri.

"Siap!" Jawab seluruh pengunjung yang ikut dalam pengambil lempar bunga ini.

Satria pun ikut mengambil buket bunga tersebut karena dia percaya kata orang bila seseorang mendapat buket bunga maka dia akan mendapatkan jodohnya.

Puteri melemparkan buket bunga tersebut kebelakang. Para pengunjung yang kebanyakan jomblo dan juga para pemuda. Sontak riuh. Satria hampir saja mengambil bunga tersebut namun kedua tangannya malah memeluk wanita yang berada disampingnya yang hampir saja jatuh.

"Ehh modus lu ya" ucap wanita tersebut dengan marah dan melepaskan pelukan satria.

"Siapa juga yang modus. Idih"

"Ngaku aja deh gara-gara lu harusnya gua dapat bunga malah dipeluk sama brondong"

"Apa? Lu bilang gua berondong. Gatau diri dasar udah baik gua nolongin lu kalo enggak lu udah jatuh kali"

"Pamer lu"

Satria masih saja bertengkar dengan wanita tersebut. Roy dan Puteri tertawa dan memandang satu sama lain.

"Kayaknya pernikahan kita telah menyelamatkan para jomblo" celetuk Roy.

"Haha" puteri mengangguk. "Semoga saja Angel dan Satria dapat tambatan hatinya masing-masing"

"AMIN"

*****

Satria mengambil beberapa foto untuk mengabadikan Momen ini. Ada banyak foto yang tertangkap kamera jahil satria mulai dari foto formal, foto orang-orang alay, Foto komuk, bahkan sampai foto ketika Roy dan Puteri saling suapan. Soswet banget.

*THE END*

Kami semua bahagia bersama tidak ada yang bersedih saat itu. Kami semua melupakan masa lalu. Dan mulai menatap masa depan yang jelas-jelas berada didepan mata.

-kimrival

Last but nothing LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang