05.00 A.M.
Alarm yang berada di nakas berbunyi, membuat Stevan bangun dari tidurnya. Ia bangkit dan mematikan jam yang terus berbunyi, membuat telinganya panas. Ia mengerjapkan matanya beberapakali, masih mengumpulkan kesadarannya. Setelah kesadarannya telah kembali sepenuhnya, kini ia merasakan tenggorokannya begitu kering, Ia pun turun untuk mengambil air di dapur.
Masih separuh anak tangga ia turuni, namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara bising yang mulai terdengar ditelinganya.
'Ini emang ribut, apa gue masih ngimpi?' Gumam Stevan sembari mencubit lengannya yang membuatnya meringis kesakitan
'Beneran sakit, berarti gue nggak ngimpi! Berarti suaranya betulan ada kan? Masa pagi-pagi gini udah ada tamu? Apa temennya Alya? Ehh.. emang Alya punya temen?' Batin Stevan bertanya-tanya. Ia dibuat penasaran dengan suara bising yg berasal dari ruang tengah, memaksanya untuk mendekati sumber suara itu.
Sesampainya Stevan di ruang tengah, ia hanya menganga melihat pemandangan yang dilihatnya saat itu. Bagaimana tidak, tv menyala tapi ia tak melihat seorang pun yang menontonnya.
Sesaat ia ingin mematikan tv tersebut. Namun gerakannya terhenti ketika melihat sesosok tubuh gadis yang tengah terbaring di sofa. Membuatnya mengurungkan niat awalnya.
Stevan mendekati tubuh gadis itu, kini ia berjongkok tepat dihadapan tubuh Alya, yang membuat wajah mereka berhadapan satu sama lain. Stevan menatap wajah Alya lekat-lekat. Wajah Alya tertutupi beberapa helai rambut, hal ini membuat Stevan tak bisa melihat wajah cantik Alya dengan tenang. Tangannya pun menyingkirkan rambut itu, menyisipkannya di antara-antara telingan Alya, hingga kini ia bisa menatap wajah cantik gadis yang tengah tidur dihadapannya itu.
"nih cewek sebenarnya cantik apalagi kalau tidur gini. Tapi juteknya minta ampun! Tapi gimana ya, kalau dia senyum? Pasti tambah cantik" bisik Stevan dengan senyuman tipis
Kini tatapan Stevan beralih pada benda pipih berwarna abu-abu milik Alya yang tergeletak di lantai, yang mungkin terjatuh saat Alya sedang tidur. Stevan mengambil benda tersebut dan sedikit melihat apa yang ada di dalam ponsel gadis itu. Kali ini keberuntungan bersamanya, karna kebetulan Alya tak memasangan password di ponselnya. Saat Stevan mengusap layar ponsel, yang pertama kali ia lihat adalah sebuah tulisan yg mungkin bagian dari cerita. Dari situ, Stevan tahu apa penyebab Alya sampai tertidur di sofa itu. Ternyata Alya tertidur karna membaca cerita yang ada di wattpad, Stevan ingat bahwa dia pernah membaca beberapa cerita di applikasi tersebut. Diam-diam ia memasukkan nomornya, juga menambahkan id line miliknya ke ponsel Alya.
Selang beberapa menit, tubuh Alya mulai bergerak, kemungkinan besar Alya mulai sadar dari tidurnya.
Menyadari hal tersebut, Stevan pun bergegas meletakkan ponsel Alya di atas meja dan pergi ke dapur untuk membasahi tenggorokkanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainfall✔[Completed]
Teen Fiction"Hujan yang selalu membawa sejuta kenangan manis dalam setiap tetesnya" --Alya Kaori-- *Cerita ini bukan cerita tentang hujan yang selalu membasahi bumi, namun tentang kenangan yang membasahi ingatan Alya. Tentang kenangan mani...