40. Aku sangat merindukanmu

916 51 5
                                    

Aku membenci hujan yang turun karna selalu membawaku kembali pada masa lalu ku bersamanya.

Setiap tetes curah hujan yang jatuh, mengingatkanku pada perjuangan yang sia-sia.

"Halo sayang, bangun. Udah pagi masih aja malas-malasan ya?"

"Iya ini juga aku udah bangun kok. Jemput aku ya, aku mau minum coklat panas"

"Iya sayang. Udah sana mandi terus dandan yang cantik buat aku"

"Iya iya bawel"

"I love you Alya"

"I love you too Alan"

Alya bangkit dari tidurnya, ia kembali menatap boneka yang masih dibiarkan berada di nakas tempat tidurnya. Air matanya terjatuh. Mungkin dia jahat karna menggunakan Alan untuk pelariannya padahal Alya masih menyayangi Stevan dengan teramat dalam.

Flashback on

Alya dan Alan keluar dari mobil, melangkah memasuki halaman rumah Arga. Di teras rumah itu sudah terlihat Gilang dan Arga juga beberapa teman mereka lainnya.

"Gilang" panggil Alya dengan penuh harapan.

"Buset, ngapain Alya sampe sini sih?" Gerutu Gilang yang kaget.

"Ngumpet-ngumpet" ujar Arga.

"Nggak sempet. Lagian dia udah liat gue"

"Lang, gue pengen ngomong sama lo bentar" kata Alya to the point.

"Ngomong aja"

"Berdua"

"Tentang Stevan?" Tanya Gilang yang mendapat pelototan dari Arga.

"Cepat lambat dia juga harus tahu semuanya. Gue yakin Stevan nggak mau jadi beban buat Alya. Gue tahu itu" ujar Gilang kepada Arga namun dengan suara lantang.

Gilang berdiri lalu membawa Alya menuju sebuah gazebo di samping rumah Arga.

"Ngomong apa?" Tanya Gilang lagi.

"Kok nanya lagi sih? Kan lo udah tau yang gue cari apa"

"Nggak usah ngarep Stevan lagi Al. Lo nggak berguna buat Stevan"

"M-maksud lo?"

"Gue sama lo itu sama. Keyra juga nggak akan balik ke gue. Kalau lo masih kuat kayak gue, ya tunggu aja Stevan sampe nggak tau kapannya. Mereka nggak bisa batalin perjodohan karna hubungan keluarga mereka malah tambah akrab dan kedua keluarga cuma mikir harta. Stevan nggak bakal balik sama lo. Bukan cuma perjodohan. Bentar lagi mereka bakal nikah, tapi gue nggak tau kapan pastinya. Dan lo nggak bisa berbuat apa-apa. Mending lo lupain Stevan. Gue tau Stevan pasti nggak mau jadi beban lo. Makanya dia nggak pernah ngasih lo kabar. Kalau gue sama Keyra mah masih untung masih bisa kasih kabar. Nah Stevan, dia jaga perasaan lo. Dia takut nyakiti lo. Dia mending ngilang dari lo, dari pada harus nyakiti lo dan ngebuat lo benci sama dia"

Flashback off

Setelah kejadian itu Alan berusaha menghibur Alya dan Alya yang memiliki pikiran kacau juga mau saja menjadi pacar Alan padahal hubungannya dengan Stevan belum putus.

Alya menuruni tangga dengan wajah murung.

"Al, sarapan" pekik Arina dari bawah sana.

Tiba-tiba kepala Alya menjadi sakit, ia merasa semua yang dia lihat berputar-putar. Hingga kegelapan mengambil alih tubuhnya. Membuat tubuhnya terhempas jatuh dari tangga, mengguling membentur banyak anak tangga membuat tubuhnya luka dan mengeluarkan darah. Arina yang melihat keadaan Alya berteriak histeris, lalu memanggil mang Ujang untuk membawa Alya ke rumah sakit.

*****

Koma selama tiga minggu. Separah itu kah? Padahal hanya terjatuh dari tangga dan menggelinding seperti bola. Banyak darah yang Alya keluarkan. Banyak bagian tubuhnya yang luka. Bahkan tangan dan kakinya patah.

"Gue harusnya datang lebih awal buat lo Al" gumam Alan sembari menggenggam tangan Alya.

"Lan, berhenti nyakiti diri lo sendiri Lan" bisik Sisi.

"Maksud lo?"

"Lo nyalahin diri lo sendiri. Mau cepat atau lambat lo datang jemput Alya, semua akan terjadi Lan" ujar Sisi.

"Si... lo jangan suka sama gue Si. Gue suka sama Alya"

"Gue tau. Gue tau dari smp lo suka Alya. Dan gue juga suka sama lo dari smp. Makanya gue milih lanjut sekolah di luar negeri biar lo bisa bareng Alya. Karna bahagia lo itu bahagia gue"

"Tapi pliss jangan jadi beban gue Si"

"Maaf kalau gue udah jadi beban lo. Gue cuma mau ngasih rasa sayang gue ke lo. Gue nggak bermaksud buat jadi beban lo. Maaf" ujar Sisi meneteskan air mata lalu hendak keluar dari ruangan itu.

"S-s... si" suara lembut membuat Sisi menghentikan langkahnya.

"Si... gue ketemu Stevan si... g-gue ketemu Stevan. Sekarang dia dimana Si?" Tanya Alya lirih sembari meneteskan air mata.

Sisi yang mendengar hal itu juga ikut meneteskan air mata.

"Si, lo jaga Alya dulu... gue mau manggil dokter" ujar Alan bangkit berlari memanggil dokter.

Cika dan Arga yang mendengar Alya sudah sadarkan diri juga ikut masuk ke ruangan itu.

"Si... Stevan mana si? Tadi gue ketemu dia. Penampilan dia udah dewasa Si. Rambutnya dia tata rapi, pake kemeja putih. Dia tadi bilang gue nggak boleh ninggalin dia. Si... dia masih di sini kan? Si... gue kangen sama dia, gue pengen peluk dia si" ujar Alya menangis.

"Si... jawab gue, dia mana? Jawab! jangan nangis. Gue kangen sama dia si" rengek Alya.

Sisi terdiam sembari memeluk Alya dengan isakan air mata. Sebegitunya Alya mencintai Stevan. Bahkan setelah disakiti seperti itu, Alya masih merindukan Stevan.

"Gue balik juga gara-gara Stevan nggak ngizinin gue pergi. Dia bilang dia mau ngajak gue minum coklat panas. Dia mana si?"

"Dia nggak ada di sini Al, dia di London"

"Lo bohong Si... jelas-jelas tadi gue ketemu dia. Nggak mungkin dia sejauh itu. Lo bohong si. Lo bohong. Gue nggak percaya.. gue mau ketemu dia. Dia mana si? Gue kangen" pekik Alya diikuti dengan masuknya dokter yang memeriksa Alya.

Entah apa yang terjadi, Alya memberontak, memukul dokter juga para perawat yang di sampingnya. Entah apa yang dipikirkannya. Namun sedetik kemudian Alya kembali tenang dan kembali menuntup matanya karna dokter menyuntikkan dia obat bius.

Pilu yang mereka rasakan melihat Alya seperti itu. Mereka merasakan sakit yang Alya tanggung sendiri. Dan semua itu karna Stevan.

A/N: udah nggak bisa ngomong apa-apa, intinya sedih banget ngeliat Alya yang segitu rindunya ke Stevan. Nggak adil banget deh😢 autornya yang nggak adil karena bikin ceritanya kayak gini😅

Oke, chapter berikutnya kayaknya jawaban dari semua pertanyaan. Kalau ada yg belum ke jawab, ya udah tanya langsung ke autohr aja ya😊

Jangan lupa Vote😊

Rainfall✔[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang