🍋'Makasih' [Bang Chan]

637 88 1
                                    



Rachel lagi misuh-misuh sendiri di sekre. Dia nyobek-nyobek kecil kertas bekas di tangannya dengan sebal. Yoojung Doyeon Sohye yang sejak tadi nemenin dia jadi saling lirik. Gak ngerti temennya ini kenapa.

Rachel juga ga ngerti kenapa sih sama dia. Kenapa kok kayanya kesel banget gara-gara post dari anak kimia buat Chan tadi malem itu.

Beneran sekesel itu. Sampe Chan juga kena imbasnya.

Rachel jadi ngerasa bucin banget.

"Ck." Decaknya sebal lalu duduk tegak mengumpulkan sampah yang berserakan karena kelakuannya. Ia membuangnya ke tempat sampah yang ada di dalam ruangan lalu kembali duduk di atas sofa.

Gak lama, pintu sekre kebuka, Chan di sana dengan muka leganya.

"Akhirnya ketemu ya Tuhan ditelfonin ga diangkat-angkat." Chan langsung nyamperin Rachel yang nengok dan liatin dia. Liatin datar banget sampe Chan ngernyit heran.

"Kamu kenapa sih akunya salah apa?" Tanya Chan lalu duduk di samping Rachel.

Yoojung jadi noel dua temennya, "Keluar aja njir ga enak ganggu." Bisiknya lalu perlahan mereka keluar dari sekre ninggalin sepasang kekasih itu.

Rachel diem aja. Dia terus liatin Chan, tepat di matanya. Chan yang digituin jadi maju, seakan memberi Rachel keleluasaan menatapnya.

Semenit kemudian akhirnya Rachel maju meluk Chan. Cowok itu senyum lebar seraya meluk balik ceweknya.

"Kenapa?"

Chan bisa ngerasain Rachel geleng dipelukannya.

"Yang tadi malem itu?" Tanyanya lagi.

Rachel diem aja kali ini. Tapi Chan ngerti itu jawaban 'ya'.

"Sebelum-sebelumnya kakak juga dapet kan kaya gituan. Kamu ga pernah kaya gini."

Rachel melepas pelukan mereka, lalu menyandarkan tubuhnya pada sofa seraya menunduk memainkan kukunya.

"Chel?"

".......beda kak. Dulu gak kayak gini." Jawab Rachel pelan. "Yang ini seakan berani buat nunjukin dirinya. Dia ngirim salam itu ke akun OA fakultas. Addersnya ga cuma anak fakultas ini aja, kak. Post itu pasti nyebar ke timeline orang-orang. Aku.... takut."

"Apa yang kamu takutin?" Tanya Chan sedetik kemudian. "Dia ngerebut aku?"

Rachel perlahan mengangguk.

"Sayang, aku udah bilang berhenti mikirin hal gak masuk akal."

Mendengar itu, Rachel jadi mendongak menatap Chan kembali.

"Chel, kakak punya kamu itu udah batas maksimal buat kakak. Gak ada yang lebih dari kamu bagi kakak. Karena itu kamu harus percaya kakak gak akan berpaling kemana-mana."

Rachel tersenyum, lalu memeluk Chan lagi. "Maaf aku jutekin sejak pagi.."

"Sejak malem." Ralat Chan. "Kamu udah jutekin kakak sejak tadi malem."

Rachel tertawa, "Iya maaf."

"Jangan mikirin itu lagi."

Rachel ngangguk, lalu ngeratin pelukannya, "Makasih..." gumamnya.

Chan tersenyum, ia menangkap sesuatu dari ucapan terima kasih itu. Maka ia menjawab, "I love you too."







***





   

[2] Twilight✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang