👪Mom? [Kang Daniel]

385 61 1
                                    



Lynn memperhatikan anaknya yang kini dengan antusias berputar-putar di atas es. Anak itu cepat belajar. Belum ada setengah jam mereka di sini dan anak itu sudah mahir.

"Ma, ayo balapan!" Seru Dariel.

"Balapan?" Tanya Lynn.

Dariel mengangguk, "Kata Papa, yang menang boleh minta apapun sama dua yang kalah."

Tanpa basa-basi Lynn mengangguk. Ketiganya berdiri di ujung, lalu mulai berhitung mundur.

"3..2..1!"

Ketiganya langsung meluncur di atas es. Dariel tadinya berada paling belakang tapi anak itu semakin menambah kecepatan menyusul dua orang tuanya.

Tapi tetap saja pada akhirnya Daniel yang menang.

"YEEE PAPA MENANG!" Sorak Daniel.

"Papa curang! Kaki Papa kan panjang!"

Daniel hanya meleletkan lidahnya ke arah sang anak yang langsung cemberut.

"Ayo Ma tinggalin aja Papa." Dariel meraih tangan Lynn dan menariknya menjauhi Daniel.

Daniel tertawa, lalu berteriak, "Papa beli minum dulu ya!"














Lynn sedang sibuk memperhatikan sang anak yang kembali meluncur di atas es dari tempat duduk di luar area, saat seorang wanita menghampirinya dan duduk di sebelahnya.

"Hai."

Lynn tersenyum.

"Sendirian?"

Lynn menggeleng, "Nggak. Itu." Lynn menunjuk Dariel dengan dagunya.

"Oh anakmu?"

Lynn belum sempat menjawab, Daniel datang dengan tiga botol minuman.

"Sayang,"

Kedua perempuan itu sontak menoleh. Daniel tampak terkejut melihat wajah perempuan yang tadi mengobrol dengan Lynn.

"Hai, Niel."

Lynn mengernyit, ia menoleh pada wanita tadi, lalu menoleh pada Daniel.

Daniel kini tak berkedip, matanya lurus memandang wanita di samping Lynn.

"Kalian kenal?"

Wanita itu mengangguk seraya tersenyum. "Saya-"

"Kenapa beraninya kamu muncul lagi, Ra?" Tanya Daniel dingin.

"Kenapa masih berani muncul setelah ninggalin aku sama Dariel empat tahun lalu!" Teriak Daniel emosi.

Lynn langsung memegang lengan Daniel, menariknya sedikit menjauh kalau-kalau hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Aku ke sini tentu mau mengambil anakku."

Kini tak hanya Daniel, Lynn ikut tersulut emosi. Tapi belum sempat ia berteriak, teriakan anaknya terdengar tak jauh dari mereka.

"Pa! Ma!"

Dariel menghampiri kedua orang tuanya, ia sedikit tersenyum menyapa wanita di depan Lynn.

"Sayang sini..."

Dariel mengernyit kala sang wanita memanggilnya dan menyuruhnya mendekat, tapi tubuhnya dengan cepat langsung ditarik oleh Lynn.

Wanita itu tampak tidak suka, "Kembalikan anakku!"

"Ha?" Dariel menganga.

"Anak lo? Cih. Kalau dia anak lo kenapa lo dengan tega ninggalin dia saat bayi dulu!" Teriak Lynn. "JANGAN NGAKU-NGAKU!"

"Pa, maksudnya apa? Siapa tante ini?" Dariel menarik jari tangan Daniel yang segera menunduk ke arahnya.

"Sayang, ini Mama. Mama yang melahirkan kamu." Wanita itu mendekat, tapi dengan cepat Lynn mengangkat Dariel ke dalam gendongannya dan memeluknya erat.

"Kembalikan anakku!"

"Menjauh, Yera." Ucap Daniel dingin. "Jangan sentuh Dariel atau Lynn."

Wanita bernama Yera itu tak gentar, ia maju dan Lynn semakin memundurkan tubuhnya.

"Dariel, ini Mama." Kata Yera yang semakin frustasi karena tak bisa menyentuh anaknya.

"Aku cuma punya satu Mama! Dan itu Mama Lynn!" Teriak Dariel kemudian. Anak itu sudah menangis kencang.

"Dariel, ini Mama. Dia bukan Mama kamu." Kata Yera.

"NGGAK! DARIEL CUMA PUNYA MAMA LYNN! TANTE PERGI SANA!!"

Sedetik kemudian, Lynn berbalik dan melangkah pergi dengan cepat meninggalkan Yera yang menangis kencang dan dihalangi oleh Daniel.

"Sekali kamu mutusin pergi, kamu tau kamu seharusnya gak pernah kembali." Ucap Daniel.

"Niel..."

"Bagi aku Yera udah hilang dan mati. Jadi jangan pernah muncul di depan aku, Dariel, atau Lynn lagi. Kami udah bahagia."

"DANIEL!!"

Daniel menatap tajam mata Yera, "Kalo kamu masih berani muncul, aku gak segan buat bener-bener ngilangin kamu dari dunia ini."








***

  

[2] Twilight✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang