❄Takut [Changbin, Yeri ft. Stray Kids]

623 94 8
                                    


"Bentar lagi Yeri nelfon percaya gak?" Changbin mainin hapenya sambil tiduran di lantai.

Ruang latihan itu kembali berisi 9 orang. Terasa sangat pas.

"3 detik." Ucap Jisung tiba-tiba.

Lalu semua menghitung mundur.

"Tiga! Dua! Sa-"

Hitungan belum selesai, hape Changbin sudah berbunyi. Semua sontak tertawa.

"Hyung biar gue yang angkat." Kata Felix lalu meraih hape Changbin.

Felix menggeser tombol hijau, lalu menyalakan mode loudspeaker.

"BIIIIIN."

"Annyeong nuna."

"HUAAAAAA FELIIIIIIIX!!!"

Changbin langsung, "Yer buset tengah malem emang ga dimarahin member lo?!"

"Diem lah Seo Changbin." Kata Yeri kemudian. Changbin tertawa.

"Biar surprise Yer. Makanya ga cerita." Kata Changbin.

"Mau ke sanaaaa!"

"YER BESOK PAGI AJA!" Larang Chan.

"Ih kenapaaaa!!!"

"Jangan sekarang. Pokoknya besok aja."

"Ish yaudah besok pagi! Gak deng gue bisanya siang."

"Yaudah nuna bawain makan siang ya." Ucap Hyunjin.

"Yaiyalah emang kapan gue ke sana ga ngasih makan!!"

Semua tertawa.

"Yodah sono tidur kita mau latihan lagi." Kata Changbin.

"Okesip fighting!!"

Sebelum memutuskan sambungan, Changbin mematikan mode loudspeaker dan mendekatkan hapenya ke telinga, "Dah..."

"Semangat Changbinkuuu." Ucap Yeri lalu telfon terputus.







***






Stray kids sedang fokus latihan kala hape Changbin berbunyi nyaring. Ke sembilan laki-laki itu sontak bersorak.

"Akhirnya!" Pekik Jisung.

"Laper banget gue." Kata Hyunjin lalu tertawa bersama Felix.

Changbin sendiri ngambil hapenya dan langsung mengangkat telfon.

"Halo?"

"Bantuin bawainnya ini aku di depan."

"Iya iya turun nih."

Sambungan terputus.

"Ayo dua orang bantuin."

Jeongin bangun duluan, lalu diikuti Jisung juga.













"Idih kok mereka dapet kebab gue nggak!!!" Hyunjin teriak protes.

"Nuna pilih kasih!" Tambah Felix.

"Suruh siapa gak turun? Itu kebab dari member rv."

"Kenapa gak ngomong kalo dianter member ah tau gitu gue yang turun!" Kini giliran Chan yang protes.

Changbin, Jeongin, Jisung mah udah anteng sama makanan mereka. Minho yang sudah menyapa Yeri langsung bergabung, begitu pula Woojin dan Seungmin.

"Buruan tuh keburu diabisin. Ga usah protes mulu hidupnya." Cibir Yeri sambil naro tasnya di sofa.








***






"Kamu pasti seneng banget." Ujar Yeri memandang bayangan Changbin pada cermin besar di depan mereka.

Saat ini hanya mereka berdua di ruang latihan. Seolah mengerti, semua member satu persatu keluar dari ruangan itu.

Changbin tersenyum. "Belum ada yang ngalahin betapa bahagianya aku hari itu."

Yeri berdecih, "Aku cium juga kamu oleng."

Changbin menoleh, lalu segera menggelitiki tubuh Yeri membuat gadis itu menjerit kegelian.

"Berani ya sekarang."

"Emang kata siapa aku ga berani?" Tantang Yeri.

Changbin senyum, lalu menarik Yeri agar duduk di depannya, cowok itu memeluknya dari belakang, menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Yeri.

"Aku ngantuk."

Yeri mengangguk, "Tidur aja dulu."

Changbin mengeratkan pelukannya, makin menenggelamkan wajahnya ke leher gadis itu.

Yeri menangkap ada yang aneh dengan Changbin. Maka ia menepuk lengan Changbin yang melingkar di perutnya.

"Mikirin apa?"

Changbin akhirnya kembali duduk tegak, dia menatap Yeri pada cermin di depan sembari menyandarkan dagunya pada bahu gadis itu.

"Yer.."

"Hm."

"Kalo seandainya kita ketahuan.... gimana?"

Yeri diam. Tak tahu akan menjawab apa.

Hening selama beberapa menit. Mereka hanya bertatapan lewat cermin. Sampai akhirnya Yeri membalikkan tubuhnya menghadap Changbin.

"Jangan dipikirin. Kamu fokus sama tujuan utamamu dulu."

Changbin menatap Yeri, "Kalo aku debut nanti, kita bakal susah ada waktu kayak gini."

"Bin.. kamu gak bermaksud buat-"

Putus?

"Nggak. Aku gak akan lakuin itu. Aku cuma takut."

Yeri menggeleng, "Semua bakal baik-baik aja. Oke?"







Walau nanti akhirnya kita bakal putus, itulah yang terbaik buat kita.




***




    

[2] Twilight✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang