"Cha Eunwoo."
"HAHAHAHAHHAAHHAHAHAHA ya pantes dia nolak lo!" Tawa Seongwoo langsung memenuhi kantin fakultas ilmu komunikasi.
"Anjing." Solbin langsung cursing saat Seongwoo menertawainya dengan kencang. Padahal dia kan lagi serius curhat soal Eunwoo, crushnya sejak seminggu lalu.
"Makanya lo kalo mau deketin orang liat-liat!"
"Ck maksud lo tuh apa ha?!" Solbin melotot, tapi Seongwoo malah makin tertawa.
"Nyet, Eunwoo mah udah hak paten miliknya Eunha. Tau Eunha gak lo? Itu anak farmasi yang mungil unyu unyu." Kata Seongwoo.
"Lagian lo sama Eunha mah jauh. Bumi dan langit."
Kaki Solbin di bawah meja otomatis nendang tulang kering Seongwoo membuat cowok itu berteriak kesakitan.
"Ah bodo amat lah capek gue curhat ke lo gak ada faedahnya." Solbin bawa cup ice coffeenya lalu meraih tasnya. Gadis itu berdiri, lalu melangkah keluar kantin.
"NYEEEET AH JANGAN NGAMBEK NGAMBEK GITU." Seongwoo langsung ambil tasnya juga lalu lari ngejar Solbin.
"Lo mau ke mana?"
"Balik ke fisip lah." Jawabnya ketus.
"Lo tadi ke sini naik apa?"
"Jalan lah!"
Seongwoo terkesima, "Gila effort lo buat ketemu gue boleh juga Bin."
Solbin cursing lagi. Dia mempercepat langkah sampai depan fakultas ilmu komunikasi ini. Deket-deker Seongwoo tuh cuma nambah dosa aja ternyata.
"Nyet ah lo gak mau dianter nih ke fisip?" Tawar Seongwoo.
Solbin langsung mengerem langkah.
"Lo bawa mobil?"
Seongwoo ngangguk.
"Tapi gue anterin lo ke fisipnya jalan aja. Jalan itu sehat."
"Blegug sia."
***
Solbin : Woo jemput gue dong
Seongwoo : Ew tadi dianter gak mau sekarang minta jemput
Seongwoo : Solbin apa jelangkungSolbin : Diem aja nyet kalo gak mau mah
Seongwoo : Iya tuan putri. Pangeran meluncur
Solbin langsung mengelock hapenya sesaat setelah membaca balasan Seongwoo. Ia dengan cepat membereskan bukunya dan memasukkannya ke dalam tas. Lalu berdiri dan segera meninggalkan kelas.
Solbin ini sebenarnya beda dua tahun dari Seongwoo. Tapi karena sejak kecil main bersama dan tak pernah memanggilnya dengan embel-embel 'Kak', maka sampai sekarang juga begitu.
Seongwoo gak pernah mempermasalahkan itu. Kecuali kalo lagi nyebelin dia emang nyuruh Solbin manggil dia 'kak'.
Tapi aneh. Solbin gak biasa.
Seongwoo is calling...
Solbin langsung menggeser tombol hijau di layar, tak ingin menjadi pusat perhatian seluruh manusia di lift karena bunyi ringtonenya.
"Dimana nyet gue di depan lobby."
"Tunggu di situ." Jawab Solbin lalu mematikan sambungan.
Begitu pintu lift terbuka di lantai satu, Solbin langsung keluar dan berlari kecil keluar gedung. Benar saja, mobil Seongwoo sudah terparkir manis di depan lobby.
Solbin langsung masuk, membuat Seongwoo berjengit kaget.
"Bilang-bilang kek kalo mau masuk tuh!"
"Lebay banget si." Cibir Solbin. Ia memasang safety beltnya lalu sedikit merapikan rambutnya.
"Ke mana?" Tanya Seongwoo. Soalnya hafal banget kalo pulang sama Solbin, gak akan langsung ke rumah. Pasti mampir dulu ke suatu tempat.
"Ke mana ya." Solbin membuka hapenya, sambil berfikir, ia membalas chat teman-temannya.
"Ke mana oi buruan belok kanan apa kiri nih gue."
Solbin jadi menatap ke depan, mereka sudah berada dekat gerbang kampus, mengantri untuk diperiksa STNKnya.
"Karaoke deh."
"Kanan berarti ya?" Tanya Seongwoo memastikan.
"Hm." Solbin mengangguk.
"Makasih pak." Ucap Seongwoo sembari tersenyum pada Pak Satpam yang tadi memeriksa STNKnya.
HRV putih keluaran tahun 2017 itu akhirnya memasuki jalanan kota yang cukup padat. Keduanya diam, Solbin sibuk dengan hapenya, Seongwoo sibuk berkonsentrasi pada jalanan yang ramai.
Sampai mobil itu berbelok memasuki parkiran sebuah rumah makan, Solbin mendongak lalu menoleh pada Seongwoo.
Seakan mengerti dengan kebingungan Solbin, Seongwoo langsung ngomong, "Makan dulu. Kalo di tempat karaoke lo cuma makan spaghetti, ga makan nasi."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Twilight✔
Kurzgeschichten"I'm missing you, i'm missing you. 바로 옆에 있는데도. I'll be with you, i'll be with you. 너라는 이유 fall in love girl." -Twilight, WANNA ONE Book 1 : Chewing Gum [19 Nov 2016 - 19 Nov 2017] Book 2 : Twilight [19 Nov 2017 - 7 April 2018] Book 3 : Boomerang [19...