Pernah bayangin jadi istri Kang Daniel?
Rasanya hidup bakal terasa sempurna banget ya kalo punya suami macem dia.
Dan sepertinya Lynn cukup beruntung karena bisa merasakan itu. Bukan jadi istri sesungguhnya, tapi merasakan rasanya jadi istri lelaki itu.
Kata lainnya adalah, dia bisa merasakan itu tanpa adanya ikatan. Hubungan yang menurutnya tidak jelas tapi jujur saja ia menikmati ini. Bangun di samping Daniel, menyiapkan semua keperluannya, mengurus anak satu-satunya, dan juga dimanjakan.
Tanpa ikatan berarti tanpa 'hubungan'. Dan karena tidak ada 'hubungan' maka itu menjelaskan bahwa anak laki-laki Daniel yang bernama Dariel bukanlah anak kandung Lynn.
Lynn mengulet di atas kasurnya. Pagi ini ia bangun disambut suara gemericik air hujan, cukup deras hingga membuat pagi itu terasa semakin dingin dan membuatnya malas beranjak. Tapi ia harus bangun, jadi mau tak mau dia turun dari kasur menuju kamar mandi.
Selesai mencuci muka dan sikat gigi, ia keluar dan langsung menghampiri Daniel yang masih bergelung di bawah selimut.
"Kak.. Kak Niel bangun." Lynn menepuk lengan dan pipi Daniel.
Laki-laki itu bergerak, membuka sedikit matanya untuk melihat Lynn. Bukannya bangun, ia hanya mengubah posisinya menyamping menghadap Lynn yang duduk di tepi ranjang.
"Kak.. udah siang cepet bangun. Aku mau bangunin Dariel."
"Sebentar." Kata Daniel serak.
Pintu kamar mereka diketuk. Lalu terbuka menampilkan sosok anak laki-laki berumur 5 tahun yang masih memakai piyama.
"Mama.."
"Wow jagoan mama udah bangun!" Lynn mengangkat tubuh Dariel agar duduk di pangkuannya.
"Kebangun ya?"
Dariel mengangguk, "Tadi aku denger ada suara petir." Dariel bergidik. "Ma, boleh gak aku ga berangkat sekolah?"
Lynn mengernyit, "Kenapa? Kamu sakit?"
Dariel menggeleng, "Males banget Ma sekolahnya. Hujan. Dingin."
Lynn jadi melirik Daniel, "Gak heran kamu anak Papamu." Kata Lynn membuat Daniel tersenyum dalam tidurnya.
Dariel melirik Papanya yang masih memejamkan mata.
"Pa, boleh ya?"
Daniel akhirnya membuka mata, tampak mengulet sebentar sebelum mengangguk. "Yaudah sana tidur lagi. Papa juga mau tidur lagi."
Lynn melotot, "Kak ih apa-apaan sih. Gak ada bolos bolos cuma karena hujan." Tegas Lynn. "Kak, jangan ngajarin yang nggak nggak deh. Ini anaknya ya." Omelnya.
"Sehari doang sayang. Kakak ngantuk banget. Lagian hari ini gak ada rapat penting."
Dariel mendongak menatap Mamanya penuh harap.
"Terus Mama bilang apa ke guru kamu? Kamu gak hadir tanpa alasan, Dariel."
Dariel manyun, ia menoleh pada Daniel, meminta pembelaan.
"Biar Papa yang nelfon gurumu. Udah gih sana kamu ke kamar."
Dariel bersorak, langsung turun dari pangkuan Lynn dan kabur ke kamarnya.
Lynn mendelik menatap Daniel yang cengengesan. Gadis itu memukul perut Daniel dengan keras lalu keluar dari kamar begitu saja.
"LOH SAYANG JANGAN MARAH DONG. SINI BALIK KENAPA MALAH KELUAR AKU YANG KELONIN SIAPA?!"
Lynn memutar bola matanya dengan jengah. Gadis itu tak peduli, terus melanjutkan langkahnya turun menuju dapur.
Perutnya lapar. Dan dia yakin dua laki-laki di atas juga nantinya terbangun dan mengeluh kelaparan.
***
Lynn menggeleng tak percaya. Di sisi lain sebal, di sisi lain merasa gemas dengan pemandangan di depannya ini.
Ayah-anak ini sedang duduk berdua di sofa dengan piring di tangan mereka. Keduanya duduk bersila dan menikmati makanan sambil menonton kartun di tv depan mereka. Sesekali ayah-anak itu tertawa karena menonton kartun itu.
Lynn udah gak kaget liat beginian. Maksudnya, liat Daniel kayak gini. Hampir setahun jadi 'Mama'nya Dariel dan tinggal di sini, ia sudah terbiasa melihat ini. Daniel si CEO tampan yang tegas dan berwibawa itu seolah tak pernah ada di dunia ini.
Lynn adalah adik kelas Daniel saat SMA. Keduanya beda 2 tahun. Saat Daniel kelas 3, ia kelas 1. Keduanya dulu cukup dekat, dekat tak sengaja karena Lynn dulu junior Daniel di ekskul dance dan Lynn juga sering menanyakan perihal OSIS pada Daniel yang notabenenya mantan ketua OSIS.
Tapi setelah Daniel lulus ya mereka tak pernah berhubungan lagi. Sesekali memang tak sengaja bertemu, entah di cafe atau di mall. Atau terkadang Daniel mengunjungi sekolah bersama teman-temannya.
Mereka benar-benar kembali dipertemukan kala Lynn melamar kerja di perusahaan Daniel. Dulu melamar jadi sekretaris Daniel yang sementara cuti hamil dan melahirkan.
Soal kenapa mereka jadi seperti ini adalah karena Dariel. Anak laki-laki itu tampak menyukai sosok Lynn dan meminta memanggilnya 'Mama' saat pertemuan kelima mereka.
Dan di sinilah Lynn sekarang. Selesai dari tugasnya menggantikan sekretaris Daniel yang cuti, ia jadi seorang 'ibu rumah tangga' mengurus dua laki-laki yang saat ini masih saja asik menonton kartun.
"Pa, ujannya reda." Ucap Dariel saat mereka sudah menyimpan piring kosong dan kembali ke sofa, Daniel otomatis menempel pada Lynn dan Dariel yang tak mau kalah jadi naik ke pangkuan Mamanya.
"Iya. Terus?" Diem-diem Daniel lirik jam. Udah jam setengah sepuluh.
"Jalan-jalan yuk Pa." Ajak Dariel semangat.
"Dariel," tegur Lynn yang selanjutnya memelototi Daniel.
"Kemana?" Respon Daniel.
"Kak, kalian udah bolos aja aku udah berusaha sabar ya ini masa mau pergi?" Omel Lynn.
Tak peduli Mamanya yang mengomel, Dariel menjawab, "Aku mau naik ice skating." Kata Dariel. "Temen-temenku udah naik itu sedangkan aku belum!" Protesnya.
"Dariel, minggu aja."
Dariel menggeleng, "Gak. Ma, mumpung Papa di rumah. Papa kan bisa ngedadak pergi." Dariel memelas, membuat Lynn tak tega.
Daniel melirik Lynn, lalu mengangguk, "Oke ayo ice skating!" Katanya. Anak laki-lakinya langsung melompat turun dari pangkuan Mamanya seraya berlari menuju kamarnya.
"AKU MAU MANDI PAPA JUGA MANDI YAAA!"
"Iya Papa mandi!" Sahut Daniel.
Lynn menatap Daniel, "Gue gak ngerti deh Kak lo tuh mikir apa sih?" Omel Lynn.
Mendengar kalimat itu, Daniel maju mengecup bibir Lynn, "Sekali lagi ngomong gue-lo, gak ada ampun."
"Cih." Decih Lynn sebal.
Daniel tersenyum, "Ayolah Ma, gak kasian sama anaknya?" Rayu Daniel. "Gak sedih denger Dariel tadi? Mumpung aku di rumah."
Jangan ditanya. Kalo udah gini pasti Lynn luluh.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Twilight✔
Historia Corta"I'm missing you, i'm missing you. 바로 옆에 있는데도. I'll be with you, i'll be with you. 너라는 이유 fall in love girl." -Twilight, WANNA ONE Book 1 : Chewing Gum [19 Nov 2016 - 19 Nov 2017] Book 2 : Twilight [19 Nov 2017 - 7 April 2018] Book 3 : Boomerang [19...