Lucy sama Jisung udah sampe di depan rumah nenek Lucy. Keluarga Lucy hari ini emang lagi kumpul, soalnya abis ada lamaran kemaren. Tapi walau udah sampe, Lucy ga bisa turun soalnya hujan deras banget sedangkan jarak dari gerbang ke rumah neneknya itu jauh.
Lucy tadi udah nelfon Sanha, sepupunya, buat jemput dia di gerbang.
Pas Sanha dateng bawa dua payung, dia langsung ngenalin mobil Jisung.
"Anjay gue kira lo naik grab atau apa Cy. Lo kok bisa sama Jisung?" Tanya Sanha.
"Panjang ceritanya." Jisung yang menyahut.
Gak panjang. Jisung males aja ceritainnya.
"Lo turun aja dulu kalo gitu mah. Mobilnya masuk aja sini."
"Kagak usah anjir acara keluarga masa gue ngikut-ngikut."
"Ah gak usah sungkan. Acara makan-makan doang kok ini mah. Udah masuk aja. Gue bukain nih gerbangnya."
Berkat Sanha, Jisung jadi ikut turun juga. Cowok itu keliatan gugup dan canggung.
"Kak, maaf ya pasti ga nyaman." Ucap Lucy.
"Gapapa." Jisung senyum.
Begitu mereka bertiga masuk, satu rumah langsung heboh karena kedatangan tamu.
"Aduh Lucy siapa tuuuuh." Goda Tantenya.
"Apasih Tante.." balas Lucy malu-malu. Dia langsung keliling buat salaman sama saudara-saudaranya.
"Ini kemaren ada lamaran yang ini dateng buat ngelamar juga nih?" Tanya Omnya Lucy ke Jisung.
Jisung nyengir doang, "Om bisa aja." Balasnya.
"Lucy sini makan, ajakin itu pacarnya. Yang lain udah selesai makan tinggal kamu aja." Panggil Mamanya dari ruang makan.
"Mama apaan sih itu bukan pacarku." Bisik Lucy.
"Ah kamu gimana sih ganteng gitu masa ga dijadiin pacar." Sahut Mamanya.
"Sini Nak, namanya siapa?"
Jisung mendekat, lalu mencium tangan Mama Lucy, "Jisung, Tante."
"Oh sok atuh Jisung makan dulu. Itu bareng sama Lucy ya.."
"Makasih Tante.."
Lalu keduanya ditinggal di ruang makan. Lagi canggung-canggungnya, Sanha dateng.
"Cy anjay itu sepupu lo salty banget kayaknya lo bawa Jisung ke rumah." Sanha langsung gosip.
"Salty napa anjir."
"Dia ngiranya Jisung pacar lo. Ya salty lah gila bagusan Jisung kemana-mana sama pacarnya mah." Kata Sanha. "Gas aja udah. Sekalian panas-panasin."
"Maksudnya?"
"Ya pura-pura aja kalo kalian pacaran." Celetuk Sanha.
Jisung penasaran, "Siapa sih?"
"Itu kakak sepupu kita. Chika namanya. Salaman gak lo?" Tanya Sanha.
"Yang mana?"
"Itu yang mukanya judes, pake dress merah itu loh."
"Kok bisa salty gitu emang kenapa dah."
"Dia mah Lucy ngapain juga salty. Sebel banget gak ngerti lagi gue." Sahut Sanha. "Makanya biar tu anak makin salty, kalian pura-pura aja."
"Ck apaan sih urusannya panjang ah nanti gue gak mau nyari ribut sama Kak Chika." Balas Lucy.
Jisung ngelirik, "Gue sih ga masalah, Cy. Seru kali ngerjain orang kayak gitu."
Lucy mendelik, "Kak apaan deh udah gak usah dengerin Sanha."
Sanha mencibir, "Gue tuh seumuran sama Jisung napa lo ga manggil gue kakak juga?" Protesnya.
"Gak enak tolo dari kecil gue manggil lo Sanha. Masa tiba-tiba jadi Kak Sanha ew geli." Lucy bergidik.
"Serah lo anjir. Yang penting lancarin lah itu rencana. Tenang ada Sanha semua beres."
Jisung ngangguk-ngangguk.
***
Selesai makan, Jisung Lucy langsung gabung sama Sanha juga sepupu sepupu Lucy yang lain di halaman belakang rumah. Para orang tua lagi sibuk ngobrol di ruang tengah.
Sanha yang lagi bakar sosis langsung manggil.
"Cy nih sosis mateng satu."
Lucy langsung mendekat, ngambil satu sosis yang kata Sanha udah mateng.
"Suapin si Jisung. Mumpung ada Chika." Bisik Sanha.
Lucy nurut, dia balik badan lalu manggil Jisung, "Kak sini mau gak?" Tanya Lucy lalu ngangkat sosis bakar yang udah dia gigit ujungnya. "Tapi barengan. Baru ini yang mateng."
Jisung mendekat, "Panas ga?"
Lucy menggeleng, lalu menyodorkan sosis itu pada Jisung. Cowok itu menggigitnya pelan.
"Ini panas, sayang." Protes Jisung.
Lucy kaget. Sanha udah nahan ketawa sambil terus fokus sama sosis bakarnya.
Lucy cepat-cepat menguasai diri, "Iya maap bentar aku ambilin minum. Nih pegang." Lucy ngasihin sosis bakar itu ke Jisung, lalu masuk ke dalam rumah untuk mengambil minum.
Balik balik dia bawa satu botol air mineral dingin juga satu cup sop durian.
"Kak ini ada sop durian di kulkas aku ambilin kakak kan suka."
Jisung langsung nerima cup itu. Dia makan sesendok, lalu membungkuk mendekat pada Lucy.
"Kamu tau segitu detailnya kesukaan kakak?"
Wajah Lucy langsung memerah.
"Aduh itu yang pacaran dunia serasa milik berdua amaaaat." Ejek salah satu sepupu Lucy.
"Ih Mbak apaan siii." Elak Lucy.
"Iya apa atuh gua mah tukang kipas doang." Celetuk Sanha.
Jisung tertawa, "Dah paling cocok sih San sama lo." Balas Jisung.
Lalu semua ikut tertawa mendengar perkataan Jisung.
"SETUJUUUU EMANG KAK SANHA ITU UDAH PALING PANTES BUAT KIPAS KIPAS."
"Adek durhaka ya kamu!!!" Teriak Sanha.
Lagi ribut, Jisung ngedeket ke Lucy. Lucy yang tadinya fokus sama sosis jadi kaget tiba-tiba Jisung udah ada di depannya.
"Tadi pas makan kamu ga nawarin kerang, barusan kamu ngasih aku sop durian. Kamu tau apa lagi?" Tanya Jisung senyum senyum.
"Iiiiih Kak jangan bahas ituuu." Rengek Lucy.
"Loh kenapa kan Kakak penasaran."
"Kakak juga tau dari siapa aku kuliah di Bandung? Terus kenapa kakak tau aku pulang searah sama kakak?"
"Lah kakak mah tau dari Sanha." Jawab Jisung.
Lucy diam. Iya juga ya......
Jisung jadi tertawa, "Hayooo mau alesan apaa."
Lucy dengan sebal mukul lengan Jisung, "Jangan bahas itu pokoknya jangan bahas itu!!"
Jisung ketawa makin keras, "Kakak jadi penasaran, Cy. Rasanya pengen interview kamu aja."
Lucy merengek sebal.
"Lucy mah khatam semua tentang lo." Sahut Sanha.
"IH DIEEEEEM!!" Teriak Lucy.
Jisung langsung menatap Lucy jahil, "Hayooo ketauan kan!" Godanya.
Rasanya Lucy mau nenggelemin diri aja ke kolam ikan di sampingnya.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Twilight✔
Krótkie Opowiadania"I'm missing you, i'm missing you. 바로 옆에 있는데도. I'll be with you, i'll be with you. 너라는 이유 fall in love girl." -Twilight, WANNA ONE Book 1 : Chewing Gum [19 Nov 2016 - 19 Nov 2017] Book 2 : Twilight [19 Nov 2017 - 7 April 2018] Book 3 : Boomerang [19...