bab 5

11.1K 343 5
                                    


                   **&**

   Pagi ini sarapan pagi di kediaman Emiroglo tampak di penuhi gelak tawa penghuninya yang didominasi Davin dan Devan dan wajah Nadira lah yang paling merana diantara yang lainnya , setelah kejadian bubuk cabai itu mamahnya yang mendengar  Nadira langsung buru buru menolongnya , tapi bukannya Rangga yang di omelin malah dirinya yang terkena ceramahan bak kereta expres dari mamahnya

" awas lo Rangga tunggu pembalasan gue ? " batin Nadira di tengah kekesalannya yang menjadi bahan bully di keluarganya

" em ... mamah denger dari mami kamu , kamu masih sekolah ya Rangga ! "

" udah gitu mamah juga denger kamu selalu jadi juara umum setiap ngewakilin sekolah kamu lomba fisika tingkat nasional ? "

" iya mah ? " ucap rangga tampak malu malu

' dasar sok polos ? ' batin Nadira

" yailah ... juara fisika tingkat nasional aja bangga banget lo ? " celetuk Nadira

" huss ... gak boleh gitu ah dir , dia kan suami kamu Nadira ? " Nadira memutar bola mata malas

" lagian mamah sama papah juga udah daftarin kamu sekolah di tempatnya rangga ? " lanjut mamahnya

" HA !!! kok mamah gak bilang si sama Nadira , kan belum tentu Nadira mau ? "

" mamah sama papah emang gak bilang sama kamu tapi sama suami kamu , dia setuju setuju aja kok kalau kamu sekolah di tempat dia , inget ! sekarang kamu itu tanggung jawab suami kamu Nadira , bukan lagi mamah dan papah ? " Nadira menatap garang Rangga

" mah ... mamah masih inget kan kalau Nadira itu udah lulus sekolah bahkan udah lulus kuliah , atau jangan jangan mamah lupa ? "

" mamah ini gak tua tua banget Nadira , mamah inget kok , dan gak ada salahnya kan kamu mengulang masa sma kamu lagi , lagian usia kamu itu terlalu muda untuk orang yang lusan s1 ? "

" BERHENTI !!! ... "

" kok jadi ribut gini si , sekarang gantian Devan yang ngomong ? " suasana mendadak menjadi hening

" jadi ... siang ini Devan sama Davin mau balik , Devan gak bisa lama lama ninggalin pekerjaan , sementara Davin ada masalah di perusahaannya ? " Davin mengangguki jawaban Devan memang benar

" APA! LO BERDUA MAU PULANG HARI INI ? " ucap Nadira lantang

" gue aja di disini baru dua hari ! , dan lo berdua udah mau  pulang , gak seru banget lo  berdua ? " lanjut Nadira dengan muka cemberut

" heh gue disini udah seming lebih ya , lo nya aja yang sok sibuk , udah di telponin berulang kali tapi gak pernah ada satu pun telpon yang lo jawab , giliran begini aja lo ngerengek minta gue sama Davin tetep disini ? "

" ye ... mana gue tahu lo nelphon , orang hp gue  rusak gara gara jatoh pas di toilet ? "

" tapikan setidaknya lo bisa sms gue atau chat gue pake lewat hp lo yang lain , percuma lo punya hp banyak tapi gak di gunain ? "

" BRAAK ! " papah nenggebrak meja makan hingga suasana yang tadinya ramai menjadi hening

" ini meja makan , bukan meja depat ? " kata papah tegas membuah sekelilingnya nenjadi takut melihat aura sadis di matanya

" kapang kalian berdua akan pulang ? " kata papah dengan garang

" siang ini pesawat kita take of pah ? " kata Davin sambil melihat papah takut takut

" ok papah sama mamah akan anterin kalian berdua sampai bandara ? "

" Nadira juga ? "

                   **&**

Setelah mangantar kepulangan Davin dan Devan samapai di bandara dengan di isi tangis haru Nadira dan mamahnya . Nadira meminta ijin ke pada orang tuanya untuk belanja kebutuhan sekolahnya 

Bersambung ....

Sorry banyak typo !

Marriage With Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang