Bab 26

8.6K 314 7
                                    

  
     tanpa terasa hari berlalu begitu cepat , Nadira beserta anak sekelas dan anak anak osis lainnya  sedang mendekor ruang pesta yang diadakan   esok hari , dan tanpa disangka sangka Rangga malah mengajak Bianka dan antek anteknya bagai tamu tak di undang , jujur Nadira sedikit cemburu dengan semua perhatian Rangga pada Bianka , bagaimana pun ia adalah seorang istri yang mempunyai hati yang rapuh .

" lo ngapain si ngajajak si pengerusuh ? " tegur Revan pada Rangga

" dia yang minta ? " ujar Rangga mengerti siapa yang di sebut pengerusuh oleh Revan dengan raut wajah yang datar , ia sudah mengira kedatangan Bianka tidak akan di sukai oleh Revan

" ya lo cari alesan lah sama dia , lo tahu kan di sini ada istri lo , sedangkan Bianka sama Nadira itu gak akur , lo mau bikin ruangan ini jadi kandang singa apa ? " Rangga malah mengedikan bahunya tak tahu , membuat Revan semakin kesal saja , hingga akhirnya ia memilih utuk menghampiri Nadira yang sedang sibuk menghiasi ruangan

" dir ? " Nadira menengok pada asal suara

" apa ? "

" yang sabar ya ? "

" yang sabar kenapa , gak jelas banget si lo ? "

" itu ? " tunjuk Revan pada Rangga yang sedang di gelayuti simpanse hahaha ... maksudnya Bianka

" oh ... gue udah biasa kali ? " ujar Nadira kembali sibuk dengan hiasannya yang sebenarnya untuk menutupi sakit hatinya

" udah ... lo kalo sakit hati bilang aja , gue tahu kok ? " ujar Revan

" tahu dari mana lo gue  bakalan sakit hati ? "

" dari wajah lo ? " ujar Revan sedih langsung membuat Nadira bungkam malas meladeni ucapan Revan , karena Nadira paling tidak suka dikasihani

pada saat Nadira ingin menempelkan hiasan dinding yang membutuhkannya untuk menaiki tangga , tanpa di sangka tangga itu malah goyang kehilangan keseimbangannya pada saat Nadira menginjak anak tangga terakhirnya , membuat Nadira terkena serangan jantung mendadak , karena setelah itu badannya melayang layang di udara , Nadira memejamkan matanya erat erat tidak berani melihat apa yang terjadi setelah itu pada dirinya. untungnya Revan yang masih setia di bawahnya dengan sigap menangkap Nadira saat melihat tangga yang Nadira naiki kehilangan keseimbangannya

hhaaap !!!

akhirnya Nadira berakhir dengan dekapan  gendongan erat Revan , sontak kejadian itu banyak di totonton orang bahkan ada juga yang memvideokan adegan romantis itu , dimana pangeran akan menangkap putrinya yang ingin terjatuh. pemandangan itu pun tak luput dari seorang Rangga sang suami putri yang ingin terjatuh itu , bisa kita lihat tangan Rangga langsung mengepal dengan erat di samping Bianka , pastinya membuat kita langsung bertanya tanya sebenarnya Rangga itu sedang cembiru gak si ... ? kalau pun cemburu apa Rangga sudah mulai mencintai Nadira ... ? na'as itu hanya Rangga dan tuhan yang tahu Hahaha...

" lo gak papa ? " tanya Revan saat melihat Nadira yang masih memejamkan matanya takut , sebenarnya Revan melihat tangan Rangga yang mengepal saat matanya tanpa sengaja bertemu dengan Rangga , membuatnya menjadi senang akan kemajuan atas hubungan sahabatnya itu yang tergolong masih malu malu tapi mau. Nadira membuka matanya secara perlahan , takut terjadi apa apa pada dirinya , takut kepalanya bocorlah , kakinya patahlah , tapi untungnya pikiran buruknya langsung lenyap seketika saat dirinya melihat bahwa tubuhnya baik baik saja , tak ada darah disisinya dan ruangan putih rumah sakit yang persis seperti di pikiran Nadira.

" gue gak apa apa ? " tanya Nadira pada diri sendiri, mengundang kekehan Revan yang menurutnya itu lucu , Revan pun menurunkan Nadira dari gendongannya saat tangannya mulai merasakan kesemutan akibat menggedong Nadira terlalu lama yang memang di sengaja untuk memanas manasi Rangga.

" lo ga apa apa kok , buktinya lo bisa berdiri sekarang ? " jawab Revan atas pertanyaa Nadira tadi, yang langsung mendapat tabokan ringan di tanganya dari Nadira

" gak lucu tahu gak ? "

tiba tiba Dinda datang entah dari mana arahnya sambil membawa minuman untuknya , lalu menanyakan hal yang serupa pada dirinya

" lo gak apa apa ? " tanya Dinda sesekali melirik Revan yang juga tengah menatapnya , jujur dari pertama kali masuk sekolah ini hatinya langsung terpanah pada sosok Revan bukannya Rangga.

" gue gak apa apa kok , cuma jantung gue yang mau copot ? " jawab Nadira sambil meminum air pemberian Dinda , matanya tanpa sengaja melihat binar cinta di mata Dinda yang sontak membuatnya ingin mendekatkan Dinda dengar Revan , masa bodo dengan permasalahan cintanya sendiri yang belum kelar

" cie ... cie ... ? " ujar Nadira yang sontak membuat tatapan cinta dua insan itu terputus dengan berakhirnya pipi Dinda yang memerah dan Revan yang salting dengan menggaruk tengkuknya yang padahal tidak gatal.

namun tiba tiba tangannya ditarik oleh Rangga, tanpa kata satu pun yang keluar dari bibirnya

" kenapa lagi ini orang ? " batin Nadira

Bersambung ...

vote and kome ??

Marriage With Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang