bab 37

8.5K 352 30
                                    

     

    Rangga dan Revan baru saja keluar dari ruang ganti. mereka baru saja menggati seragam mereka dengan kaos basketnya. sebentar lagi latihan turnamen akan segera dimulai.

" Rangga rambut gue udah bener belom nih ? " tanya Revan yang sejak keluar dari ruang ganti tadi terus menerus menanyakan rambutnya yang tak rapi rapi jika Rangga belum bilang udah rapi sebanyak dua belas kali.

" udah. gue udah bilang berapa kali si van." jawab Rangga kesal dengan Revan yang menanyakan hal yang sama sejak tadi. sedangkan Revan hanya cengengesan tak jelas.

" Rangga ? " panggil Revan pada Rangga yang sedang sibuk melipat seragam sekolahnya sambil berjalan di koridor

" apaan si ? " tanya Rangga kesal tanpa melihat Revan. karena ia mengira pasti Revan akan menanyakan hal yang sama seperti tadi.

" lo lihat deh, itu rame rame di lapangan pada ngapain ya, pada bawa tepung lagi ? " ujuk Revan pada tengah lapangan yang dipenuhi anak anak yang sedang melempar lempar terigu

" itu mah mereka lagi  ngebully oncom. " jawab Rangga melihat arah tunjuk Revan

" gue juga tahu itu lagi di bully. tapi ... ? "

Rangga maupun Revan memerhatikan dengan seksama. dan saat mereka dengan jelas melihat siapa yang dibully di sana oleh anak anak sekolah. mata mereka langsung melotot secara bersamaan. dan langsung menembus krumunan orang orang  yang sedang membully itu.

di sana mereka melihat Nadira dan Dinda yang sudah sangat kacau. rambut yang sudah acak acakkan yang tak lagi  terkuncir kepang dengan rapih, muka dan baju yang sudah kotor penuh tepung terigu dan telur busuk yang sangat bau.

" woy berhenti, woy... ? " teriak Rangga dan Revan, tapi tak ada satu pun yang mendengarkan mereka.

hingga mereka melihat teman teman Bianka  yang selalu mengikuti cewek itu sedang menyeret seember bekas kuah bakso, dan ingin menyiramkannya kepada Nadira dan Dinda yang sudah sangat kacau, dangan tangan yang terikat. Rangga maupun Revan pun tak bisa tinggal diam. sebagai laki laki mereka pun mengambil gerakan seribu bayangan. memeluk pasangannya masing masing. tentunya tanpa adegan salah pasangan ya.  Rangga dengan Nadira, dan Revan dengan Dinda.

    dan akhirnya para cowoklah yang tersiram kuah bakso itu, hingga baju basket mereka yang sebentar lagi akan dipakai untuk latihan basah dengan kuah bakso. lantas kejadian itu pun membuat semua orang melongo, termasuk Nadira dan Dinda sendiri yang berada di dalam dekapan Rangga dan Revan.

" lo gak apa apa ? " tanya Rangga pada Nadira yang mukanya sudah pucat

Dan setelah itu Nadira kehilangan keseimbangannya. dan langsung jatuh pingsan dalam dekapan Rangga. pingsannya Nadira membuat Rangga murka, sedangkan Revan sudah berkoar koar mencari dalang di balik semua ini, dengan Dinda yang masih dalam dekapan Revan.

" siapa yang udah ngelakuin ini. jawab ! " Rangga mengeluarkan sisinya yang lain, membuat orang orang langsung menunduk takut melihatnya.

" Rangga, sekarang bukan saatnya kita marah. urusan pelakunya nanti aja. yang penting kita bawa dulu Nadira ke UKS ? " ujar Revan yang langsung diterima dengan baik oleh Rangga.

    penjaga UKS yang saat itu sedang berjaga, terjengkit kaget dengan kedatangan Rangga yang menggendong Nadira, dan disusul di belakangnya Revan yang sedang menuntun Dinda berjalan.

20 menit kemudian ...

    keadaan Nadira dan Dinda mulai membaik. meski masih ada adonan terigu dan telur busuk yang masih menempel pada baju mereka, seenggaknya wajah mereka sudah bersih dari kotoran. sedangkan Rangga dan Revan baru saja berdebat sengit dengan pak Dian untuk izin tidak latihan dulu hari ini. Rangga tidak mungkin meninggalkan istrinya dalam keadaan seperti ini, sedangkan Revan sepertinya ada benih benih cinta yang mulai tumbuh terhadap Dinda.

Bersambung ...

vote and komen ???

Marriage With Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang