bab 35

8.3K 291 2
                                    


    setelah hari di mana Revan menceritakan tentang Rangga yang mabuk kemarin. pikiran Nadira terus berputar putar pada satu hal saja yaitu 'Rangga merahasiakan sesuatu darinya, tapi apa?'. Nadira berfikir seperti itu bukan tanpa sebab, selama ini, 4 bulan lebih ia hidup bersama Rangga, yang berarti sudah 5 bulan sudah usia pernikahannya. Nadira sudah mengenal siapa Rangga, dari Rangga tidur sampai tidur lagi Nadira tahu apa saja kebiasaan Rangga. tapi setelah hari itu pun Nadira bisa melihat Rangga sedikit menjauhinya, mungkin agar ia tidak bertanya lagi kepadanya tentang alasan ia mabuk.

    Nadira memakan bekalnya sambil melamun. di depannya juga ada Dinda yang juga sedang memakan bekalnya. sendari tadi Dinda juga melihat Nadira yang tidak konsen saat pembelajaran maupun saat ini yang sedang memakan bekalnya. ia melihat Nadira yang lebih banyak melamun dari hari hari biasnya. ia sengaja membiarkannya, sampai akhirnya Nadira siap, mau menceritakan masalahnya kepadanya dengan sendirinya.

    Nadira tetap dalam mode melamunnya, sambil menyuapkan bekal nasi goreng kemulutnya. sampai pada akhirnya sendok itu tak lagi masuk ke mulut Nadira, tapi malah ke hidungnya. sontak saja Dinda yang dari tadi memerhatikan gerak gerik Nadira pun langsung menyemburkan tawanya, hingga beberapa butir nasi ada yang keluar dari mulutnya, karena ia juga sedang memakan bekalnya. iuuhh... menjijikan!

" Hahaha... uhuk! ? " Dinda yang tersedak karena ketawa

" sukurin, emang enak lo ? " ujar Nadira yang melihat Dinda yang tersedak.

hingga tiba tiba suara speker Radio sekolah berbunyi. sekolahnya ini memang memiliki fasilitas lengkap termasuk  siaran radio sendiri.

" hallo?, selamat siang ?,  kita kembali lagi bersama siaran radio sekolah kesayangan kita semua. oke .... sekedar ingin berbagi info nih. sepertinya hari ini dari teman kita ada yang ingin menyatakan cintanya loh ... seorang perempuan ternyata !, kalian bisa melihat ke lapangan sekarang jika penasaran !. di sana sebentar lagi, seorang Bianka cewek pujaan sekolah akan menyatakan cintanya pada pangeran sekolah. untuk memeriahkan dua insan yang ingin bersatu ini, kita dengarkan lagu yang sedang ngehits ini 'Akad'...? " ujar sang pembawa acara Radio sekolah.

Nadira maupun Dinda yang kebetulan sedang berada di kelas mereka, langsung buru buru melihat ke arah lapangan dari lantai kelasnya, banyak anak anak yang sudah berkumpul mengerubungi Bianka dan ... Rangga.

" gila. berani banget tuh cewek ? " ujar Dinda disamping Nadira yang juga tengah menonton aksi nekad Bianka. dan Nadira pun membenarkan ucapan Dinda.

" Rangga ... aku mungkin masa lalu kamu yang seharusnya kamu buang. tapi plis... tolong beri aku satu kesempatan lagi. mungkin dulu aku terlalu bodoh menyatakan putus sama kamu. aku menyesal. jadi ... maukah kau mencintai ku lagi ?" ujar Bianka menyatakan cintanya sambil memegang tangan Rangga

hati Nadira mulai ketar ketir. padahal buka dia sedang di tembak. bagaimana tidak, yang ditembak itu kan suaminya.

" ini gak boleh dibiarin, siluman itu udah ngambil satu langkah di depan gue. gue gak boleh kalah sama Bianka yang siluma ular. gue harus bisa menggagalkan rencananya ? " batin Nadira, hingga sebuah ide cermerlang melintas di otak Nadira.

Nadira langsung berlari ke ruang studio siaran Radio. dan langsung menggantikan posisi penyiar radio yang saat itu sedang melakukan siaran langsung.

" pengumuman pengumuman ! kepada para pemain basket putra Hanmod high school, ditunggu oleh pak Dian dilapangan basket sekarang. latihan turnamen akan segera dimulai. jika kalian dalam lima menit tidak kesana maka akan dikenakan hukuman yang sangat sangat berat. sekian terimakasih. " ujar Nadira memanipulasi info.

Nadira tersenyum senang, saat para anak basket putra lari kocar kacir ke lapangan basket, termasuk Rangga. dan Bianka yang marah marah karena rencananya gagal dan pastinya menahan malu. untung saja ia ingat, bahwa ada latihan turnamen basket putra hari ini. padahal latihannya masih satu jam lagi. tapi tak apa, sekali kali boleh lah ngerjain anak basket putra.

" Nadira. lo harus jelasin semuanya sama gue ? " tanya Dinda. Nadira menepuk keningnya . ia tak sadar bahwa dari tadi  Dinda terus mengikutinya.

bersambung ...

vote and komen ???

Marriage With Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang