cahaya matahari sepertinya tampak mengusik tidur Rangga. hingga ia memutuskan untuk membuka matanya dan mengerang saat pusing menderu di kepalanya. setelah sadar sepenuhnya, Rangga mulai melihat ke sekelilingnya, syukurlah ini bukan pub yang tadi malam ia dan teman temannya tempati, tapi ini adalah kamarnya dengan Nadira. lalu kemana Nadira sekarang ?.
Rangga turun dari kamarnya, berjalan kedapur untuk mencari Nadira yang sepertinya berada di dapur sedang masak.
" Nadira ? " panggil Rangga, yang benar saja Nadira sedang berada di dapur sambil memasak sesuatu.
" lo udah sadar, nih kopi buat lo ?" ujar Nadira sambil memberikan kopi yang masih mengepung asapnya di atasnya
" tadi malam siapa yang nganterin gue pulang? " tanya Rangga sambil meminum kopinya di meja makan yang memang dekat dengan ruang dapur, jadi suaranya otomatis akan terdengar oleh Nadira.
" gue. " jawab Nadira enteng. membuat Rangga menegang seketika
" lo datang sendiri ke pub ? "
" iya, si Revan yang bilangin ke gue lewat sms, oh ia gue juga ketemu biaka loh? " ujar Nadira yang sedikit menyindir, tapi Rangga tidak menjawabnya
" penyamaran lo emang udah ketahuan sama mereka ? "
" belom. gue jemput lo pake dandanan biasa, bukan dandanan nerd ? "
" nih makan ? " pinta Nadira sambil menaruh dua piring nasi goreng di meja makan, lalu menempelkan tangannya di kening Rangga
" syukurlah udah gak panas ? " ujar Nadira lalu memulai melahap nasi goreng masakannya.
" emangnya gue panas tadi malam ? " tanya Rangga yang dijawab anggukan oleh Nadira.
setelah makanannya Rangga dan Nadira habis. Nadira pun tak mau ketinggalan untuk bertanya pada Rangga tentang semalam mengapa Rangga bisa seperti itu yang sudah sejak semalam ia tahan mengingat kondisi Rangga yang sangat kacau dan tak mungkin mungkin diajak ngomong olehnya.
" Rangga kenapa lo bisa mabuk kayak semalam ? " tanya Nadira to the point, membuat Rangga terdiam sesaat sebelu akhinya pergi menaruh piring kotornya ke westavel, dan berlalu berjalan ke arah kamar, ia tak berniat untuk menjawab pertanyaan Nadira, karena hatinya pun sama bingungnya sekarang.
" Rangga lo denger gue gak si, gue yakin pasti lo nyembunyiin sesuatu dari gue, iya kan ?" ujar Nadira kesal karena pertanyaannya tidak dihiraukan oleh Rangga, yang membuatnya semakin penasaran.
**&**
Nadira sedang berada di sebuah cafe yang sedang hits di jakarta. ia sedang menunggu seseorang yang mungkin tahu alasan Rangga sampai mabuk seperti semalam.
" hai, udah lama ? " sapa Revan yang baru sampai. ya, Revan lah yang menjadi informan Nadira, karena dia lah satu satunya orang yang ia kenal dan bisa ia tanyai saat Rangga mabuk semalam.
" baru ko, satu jam yang lalu ? " ujar Nadira sambil melihat jamnya, ia sebenarnya kesal pada Revan yang telatnya sampai satu jam.
" hehe... itu mah lama, sory tadi soalnya gue kejebak macet dijalan ? " ujar Revan cengengesan
" udah itu gak penting, sekarang lo ceritain sedetail detailnya mengenai Rangga yang mabuk semalam ? " ujar Nadira yang tidak sabar
" tapi apa nih, balasannya setelah gue kasih informasinya ?" canda Revan
" ya udah lo mau apa emangnya, duit ?, mobil ? "
" bercanda kok, gue cuma minta dibayarin aja makanan gue selama di sini, dompet gue ketinggalan soalnya? "
" dasar gak modal. "
" ok, gue bakalan ceritain secara detail detailnya sama lo. jadi ... setelah acara pesta itu, si Bianka ngajakin kita ke pub, terutama si Rangga. sebenernya saat itu Rangga udah pengen pulang, tapi langsung ditahan sama si Bianka. gue juga gak tahu bujukan apa yang Bianka keluarin buat Rangga, sampe sampe si Rangga mau aja diajak Bianka ke pub, tapi setelah itu gue ngeliat Rangga memang agak frustasi si, sampe dia minum banyak banget alkohol malem itu. " ujar Revan mengakhiri ceritanya.
" kira kira apa ya, yang Bianka bilangin sama Rangga saat itu ?, gue jadi penasaran deh? " ujar Nadira penasaran
Bersambung ...
vote and komen ???
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Fake Nerd
Teen FictionTentang NADIRA CASANDRA EMIROGLO yang di jodohkan oleh orang tuanya dengan ...