bab 31

8.4K 301 7
                                    


" kau begitu sempurna
di mataku kau begitu
indah
kau membuat

diriku akan slalu memujamu.

di setiap langkahku
ku kan slalu memikirkan
dirimu
tak bisaku bayangkan hidupku
tanpa cintamu.

janganlah kau tinggalkan
diriku
takkan mampu menghadapi semua
hanya bersamamu ku akan bisa

kau adalah darahku
kau adalah jantungku
kau adalah hidupku
lengkapi diriku
oh sayang ku kau begitu
sempurna ... sempurna ..."


Rangga menyelesaikan lagunya sambil mengeluarkan sebuah mawar merah yang entah tadi ia simpan di mana saat ia sedang bernyanyi , lalu tak lama bunga itu diberikan kepada Nadira yang kebetulan duduk di depan panggung uh...so sweet, sontak saja itu menjadi boomerang bagi fansnya Rangga yang langsung histeris tak karuan. Nadira juga tak bisa mencegah hatinya untuk berdebar kencang,

" Rangga... ? " ucap Nadira lirih yang dibalas seringai oleh Rangga

**&**

sekarang saatnya yang ditungu tunggu oleh para jomblo yang ingin menemukan pasangannya , ya benar 'dansa'. Nadira pun telah berganti pakaian dengan gaun yang diberikan oleh Rangga, ditengah alunan musik romantis Nadira malah duduk termenung di pojok ruangan. disatu sisi ia senang melihat perlakuan sweet Rangga padanya, tapi disatu sisi ia juga bingung dengan perasaan Rangga kepadanya yang tidak menentu, kadang ia bisa menjadi menyebalkan dan orang yang gak peka dan kadang juga ia bisa berubah jadi sweet seperti tadi.

" mau berdansa tuan putri ? " Nadira menoleh pada orang yang mengajaknya berdansa

" Revan ? "

" saatnya kita buktikan akankah Rangga cemburu dengan gue berdansa sama lo ? "

" maksud lo ? " ujar Nadira bingung , mata Revan menjawabnya dengan mengarah kepasangan yang sedang berdansa. Nadira mengerti maksud Revan, akhirnya Nadira menerima ajakan Revan untuk berdansa dengannya

" tumben lo cantik ? " tanya Revan yang berusaha menyamakan langkah kakinya sesuai alunan nada musik , jujur Revan kagum dengan kecantikan Nadira, bagaimana tidak malam ini Nadira tampak cantik dengan gaun pemberian Rangga dengan sedikit polesan make up yang membuatnya tampak natural, dan rambut yang ia sanggul dengan anak rambut yang sengaja ia gerai, benar kata Rangga so beatiful.

" gue emang cantik kali dari dulu ? " ujar Nadira dengan percaya dirinya, membuat mengundang kekehan Revan. belum sempat merek mengobrol banyak, tiba tiba saja tangannya ditarik oleh Rangga hingga dansanya dengan Revan berhenti.

" aduh Rangga lo apa apaan si, tangan gue sakit ?" ujar Nadira yang tangannya masih dalam cengkraman Rangga yang membawanya keluar dari area pesta. sementara Revan menyeringai senang, ia telah berhasil membuat seorang Rangga cemburu kepadanya.

" Rangga stop !!! " akhirnya Nadira bisa melepaskan tangannya dari cengkraman Rangga yang mungkin besok akan mulai membiru di tangannya.

" lo kenapa si Rangga, tiba tiba narik tangan gue ? "

" lo ngerti gak si gue ngelakuin itu karena apa ? " sebenarnya Nadira sudah tahu jika Rangga sedang cemburu kepadanya, tapi ia berusaha tetap polos seperti tak tahu apa apa agar semuanya jelas baginya.

" gue gak ngerti deh, maksud lo apa si ? " Nadira berusaha mendesak Rangga agar ia mengatakan yang sejujurnya.

" ga tahu ah... ? " ujar Rangga frustasi yang mengacak rambutnya sendiri, bingung akan perasaannya kepada Nadira yang seperti diaduk aduk. Rangga langsung masuk kedalam mobilnya tanpa menghiraukan Nadira yang mematung karena jawabannya, hingga ia mengklakson mobilnya

" lo mau pulang gak ? " panggil Rangga

" eh... , iya iya ? " ujar Nadira sadar dari keterpatungannya, dan segera masuk kedalam mobilnya Rangga

Nadira maupun Rangga pun sama sama terdiam memikirkan perasaan mereka masing masing, suasana ekward pun tak dapat dihindari di dalam mobil.

bersambung...

vote and komen!!




Marriage With Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang