bab 43

9.3K 412 57
                                    

  
    setelah dari kafe itu, dan mendengarkan petuah Revan. Rangga akhirnya memutuskan untuk mencari Nadira, dan berusaha sebisa mungkin menyingkirkan rasa gengsinya. ia menelphon mamah mertuanya. siapa tahu Nadira sedang berada di rumah orang tuanya saat ini.

" hallo, assalamualaikum mah. "
" ... "

" mah, Nadira ada di rumah mamah gak ? "

" ... "

" gak ada. gak apa apa kok mah. ya udah ya assalamualaikum. "

    Rangga meringis, ia harus berbohong pada mamah mertuanya tentang Nadira. ia tak mau para orang tua terlibat dan terbebani dalam urusan rumah tangganya bersama Nadira. lalu jika Nadira tidak ada di rumah orang tuanya, di mana dia sekarang. Rangga mencoba mengetik pesan untuk Nadira tapi sampai saat ini tak ada balasan darinya. bahkan saat di telphon pun hanya mbak mbak oprator yang menjawabnya.

" maafin gue Nadira. " ujar Rangga lirih

                 **&**
   
    setelah tiga hari berturut turut di temani berkas berkas kantor yang menumpuk. akhirnya Nadira bisa terbebas dari tugas kantornya yang sangat melelahkan. dan tidak ada orang rumah yang tahu bahwa dirinya di sini sekali pun papahnya, karena ia sudah menutup semua aksen masuk penghubung dirinya, termasuk hanponenya. selama tiga hari pula handponenya mati tergeletak tak ada daya. dan hari ini Nadira memutuskan untuk kembali ke jakarta, untuk meluruskan persoalannya dengan Rangga tiga hari yang lalu. hatinya sekarang pun sudah mulai tenang kembali. dengan meneguhkan hatinya mulai saat itu ia tak boleh menyerah hanya karena kejadian seperti kemarin dan anggap lah yang kemarin itu hanya sebuah perjuangan kecil baginya, dan harus terus percaya bahwa Rangga pasti! ... pasti akan jatuh cinta padanya, walau pun ia sendiri tak tahu kapan pastinya waktu itu akan tiba.
   
    Nadira mulai membuka pasword apartemennya, untungnya saja Rangga tidak menggati pasword apartemen selama dirinya pergi. jika ia, lalu bagai mana dirinya bisa masuk.

cklek ...

suara knop pintu terbuka. dan betapa kagetnya Nadira pada apartemen yang dalam kondisi gelap gulita. padahal saat itu jam  baru menunjukan pukul 07.30 pagi. Nadira sengaja mengambil penerbangan pagi supaya bisa meluruskan masalahnya dengan Rangga secepatnya. tapi melihat apartemenya yang gelap gulita seperti tak di huni, Nadira menjadi ragu Rangga berada di dalam. belum sempat dirinya berbalik menutup pintu apartemennya, tiba tiba sebuah suara memanggilnya.

" Nadira ? " ternyata Revan yang memanggilnya, tapi bagimana Revan bisa tahu ini apartemennya. pasti Rangga yang memberi tahunya.

" lo selama ini di mana? " tanya Revan lagi

" gue abis ngurus kantor gue. " ujar Nadira polos

" ya ampun Nadira. Rangga itu nyariin lo tahu gak, sampe muteri muterin jakarta - bandung buat cari lo doang. tapi bagus juga si, biar dia tahu rasa. "

" hah ? " Nadira tak percaya, dan merasa telinganya salah dengar karena terlalu lama di dalam pesawat.

" lucu lo ? " Nadira masih tetap tak percaya. mana mungkin Rangga mau mencarinya, apalagi jakarta - bandung itu jaraknya lumayan jauh.

" gue beneran Nadira. " Revan ngotot

" iya iya deh. terus sekarang Rangganya di mana ? "

" gue juga gak tahu. terakhir kali si semalam gue nganterin dia ke sini, dia mabuk berat, frustasi dia nyariin lo selama tiga hari ini sampe bolos sekolah. "

" Rangga mabok lagi. " ujar Nadira yang diangguki Revan

" masa ? " ujar Nadira masih tetap tidak percaya dengan ucapan Revan.

" wah, kok lo jadi ngeledek si. " yang dijawab kekehan oleh Nadira

    sekilas Nadira tak bisa melihat keadaan apartemennya karena gelap, tapi setelah ia menyalakan sklar lampu, betapa kagetnya ia melihat apartemennya yang seperti kapal tempur yang baru saja terjatuh di apartemennya ini. bantal sofa berserakan di mana mana, kaleng kaleng dan pelastik makanan bertebaran di lantai, dan pecahan kaca yang entah dari mana bertaburan di lantai

" omg ... " Nadira segera mencari dalang di balik apartemenya yang berantakan

" Rangga ? " panggil Nadira

dan betapa terbelalak matanya saat kamarnya pun dalam kondisi sama seperti di ruang tamunya. mata Nadira berkeliling mencari keberadaan Rangga, lalu matanya tak sengaja bertemu dengan gundukan tubuh tergeletak tak berdaya tak jauh dari tempat tidurnya.

" Rangga ! " Nadira berteriak kaget

bersambung..

typo bertebaran ?

vote and komen ?

Marriage With Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang