bab 27

8.4K 289 8
                                    


" sebenernya lo mau bawa gue kemana si ? " tanya Nadira saat Rangga menjalankan mobilnya ke arah yang berbeda ke apartemennya , ke rumah orang tuanya , ataupun ke rumah mertuanya. sebenarnya Nadira senang melihat Rangga meninggalkan Bianka dan memilih pergih dengannya untuk melampiaskan kecemburuannya ... -'mungki'

bukannya menjawab Rangga malah menambah kecepatan laju mobilnya dan menyalip kendaraan lainnya membuat Nadira langsung memegang erat erat pada pegangan tempat duduknya

" Rangga lo mau nyari mati ya ? " teriak Nadira saat Rangga mengendarakan mobilnya dengan ugal ugalan , Rangga tetap tak menjawab pertanyaan Nadira dan malah menyeringai tak jelas ke arahnya , sebenarnya Rangga memang melampias kecemburuan yang entah datangnya dari mana itu dengan hobi lamanya itu 'balapan'.

" RANGGA ... !! " teriak Nadira saat Rangga hampir saja menabrak pohon pada tikungan yang cukup tajam

" sellow , gue ini mantan pembalap, jadi lo yenang aja ? " ujar Rangga yang malah mendapat toyoran di kepalanya dari Nadira yang wajahnya sudah pucat penuh ketakutan , Rangga langsung menatap tajam Nadira , yang malah diabikan olehnya dan memilih untuk memejamkan matanya erat erat , ia tidak mau melihat jalanan di depannya yang bagaikan roller koster baginya.

tanpa sadar mobil yang di tumpangi Nadira sudah berhenti di sebuah taman  di tengah tengah padatnya kota jakarta , pikiran Nadira masih berkecamuk dengan jalanan yang seperti roller koster baginya

" lo gak mau turun ? " ujar Rangga menahan tawanya , kekesalannya pada kejadian di ruang teater tadi hilang seketika saat matanya melihat wajah Nadira yang pucat pasi yang di penuhi ketakutan sambil memegang pegangan tempat duduknya

" Haha ... muka lo Nadira ... apa gue harus fotoin dulu muka lo yang lucu itu, terus gue panjang di dinding kamar yang gede Hahaha .... ? "

" gak lucu bego , cepet bantui'in gue turun , gue butuh menghirup udara segar nih ? " ujar Nadira yang sudah membuka matanya namun suaranya kini malah bergetar

" kenapa gak bisa turun , turun tinggal turun doang, apa gue perlu gendong lo ? "

" kaki gue gemetaran gara gara gara lo Rangga... ? " pecahlah tawa Rangga menggelegar di dalam mobil membuat Nadira ingin sekali rasanya membuang Rangga ke tengah lautan yang dalam dan menjadi santapan ikan hiu

" Rangga, gue hitung nih kalo gak, gue aduin ke mamih, satu... dua ... ? " ujar Nadira kesal pada tingkah Rangga yang malah menertawakannya setelah apa yang dia lakukan pada dirinya

" ok ok , gue bantuin ? " ucap Rangga sambil menetralkan tawanya , dan benar saja Rangga langasung berjongkok di depan pintu mobil Nadira setelah membuka pintunya terlebih dahulu pastinya

" ngapain ? " tanya Nadira yang benar benar bingung dengan tingkah anehnya Rangga yang malah berjongkok di depan pintu mobilnya bukannya membantunya berdiri

" naik ! , katanya kaki lo gemeterankan gak bisa berdiri , makannya gue gendong , jadi ... cepetan naik ? " ujar Rangga membuat hati Nadira meleleh atas perlakuan sweet Rangga, Nadira akhirnya mengalungkan lengannya pada leher Rangga , ini bener benar posisi terdekatnya dengan Rangga selain pelukan hangat saat ia tidur meski itu tidak disengaja,

dari jarak sedekat ini Rangga bisa mendengar detak jantung Nadira yang mengenggila , yang membuat kerutan samar di dahi Rangga

" lo deg degan ya di gendong sama gue ? " tanya Rangga dengan polosnya , membuat pipi Nadira langsung memerah bagai mawar yang baru merekah , sebenernya dari tadi ia berusaha untuk menyamarkan detak jantungnya, sayangnya... Rangga malah mendengarnya dengan jelas

" masa !! lo percaya diri banget kayanya kalo gue bakalan deg degan digendong lo , asal lo tahu gue deg deggan karena abis naik mobil ugal ugalan yang di kendarai sama lo ? " alasan Nadira

" haha... bagaimana rasanya naik mobil dengan dikendarai pembalap handal kaya gue ? " ujar Rangga sambil medudukan Nadira pada bangku taman yang menghadap ke arah air mancur , romantiskan ?

" pala lo peyang , gue udah kaya naik roller koster tahu ga , lagian mana ada pembalap handal yang pengen nabrak pohon kaya tadi ? " ujar Nadira yang di balas kekehan oleh Rangga

" ada lah , gue buktinya ? " ujar Rangga sambil duduk di samping Nadira menghadap air mancur taman

bersambung ...

vote dan komen ??
OK !!

Marriage With Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang