>17

366 32 0
                                    

Selamat Tahun Baru 2018 buat kalian para readersku 😘

Sebagai tanda ucapanku, Aku bakal update cerita 3 part buat kalian. Bertahap tapi guys 😃

Oh ya, tolong bintangnya di pencet dong. Kasihan kan kalau di anggurin. Cewek aja nggak maukan di anggurin apalagi bintangnya 😳😳😳

Jangan lupa, BINTANGnya 😘😘😘
.
..
...
....
.....
......
.......
........
.........
..........

Terang, sangat terang kulihat hingga cahayanya begitu menusuk ke mataku dan aroma harum menyeruak masuk ke hidungku.

Aku memperjelas penglihatanku yang hampir keseluruhan tertutup asap putih. Suasana putih sangat kental terasa saat ini.

Di ujung sana, aku melihat Ayah berdiri sambil melihat ke arahku.

"Ayaahh,"

Aku berlari menuju Ayahku lalu memeluknya, Ayahku mengelus halus pucuk kepalaku lalu mencium keningku.

"Aku rindu sama Ayah." aku mempererat pelukanku.

Ayah melepas pelukanku dan aku mendongakkan kepalaku untuk melihat wajah Ayah.

Seulas senyum tercetak dibibirku. Wajah Ayah begitu tampan dan seperti mengeluarkan cahaya. Lagi-lagi Ayah hanya tersenyum lalu mengelus ke dua pipiku.

"Banyak yang ingin aku ceritakan sama Ayah, tapi Ayah pergi tinggalin aku gitu aja. Aku bingung tanpa Ayah."

"Ayah selalu bersama kamu, sayang. Ayah sayang sama kamu. Kapan pun kamu membutuhkan Ayah, kamu cukup ingat Ayah. Waktu Ayah nggak banyak, Ayah cuma mau kamu jaga Mama baik-baik. Sayangi Mamamu seperti kamu sayang Ke Ayah. Kita nggak tahu kapan tuhan ambil kita, gunakan waktu kamu sebaik mungkin. Ayah sayang banget sama Bintang ."

"Ayah mau kemana?"

Aku mengenggam erat tangan Ayah saat Ayah mulai berjalan menjauh dariku. Ia tersenyum ke arahku sambil melambaikan tangan.

Aku ingin mengejarnya, tapi kakiku rasanya sulit sekali di gerakkan.

Suaraku tiba-tiba saja hilang entah kemana. Aku terus berusaha berteriak memanggil Ayahku, tanganku berusaha meraih tangan Ayahku lagi.

Tapi semua sia-sia. Aku tak mampu melakukan apa-apa untuk mencegah Ayah supaya tidak pergi.

Hingga cahaya terang itu muncul lagi. Membuat semua yang kulihat menjadi gelap. Tubuhku serasa melayang terbawa angin.

Aku membuka mataku, nafasku naik turun tak beraturan. Yang kulihat pertama adalah atap kamarku yang berwarna biru.

Apa itu tadi Mimpi?

Aku mengusap wajahku dengan kedua tanganku.

Aku mulai mengatur nafasku kembali. "Jam berapa sekarang?" aku menoleh ke arah jam dinding yang terletak di tembok samping kiriku. Ternyata baru jam 3.

Aku memposisikan tubuhku lalu menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhku. Aku berusaha memejamkan mataku lagi. Dan alhasil aku kembali tertidur.

*****

Berdiri sendiri seperti hari-hariku yang telah kulalui. Masih dengan suara deru mobil dan motor yang saling menyaut dan langit putih membentang luas di atas bersama burung berterbangan mengelilinginya.

Mataku terpejam merasakan kenyamanan yang begitu merasuk didiriku.

Sunyi, sepi tanpa satu pun orang bersuara. Kurasakan lagi-lagi bebanku terangkat perlahan dari pundakku. Ringan tanpa beban.

Permainan tuhan sangat membuatku lelah. Permainan yang aku sendiri tak tahu kapan mulainya dan berakhirnya. Permainan yang memaksaku mengikuti setiap alurnya.

Aku teringat tentang mimpiku beberapa hari yang lalu.

Satu sisi hati ku senang karena ayah datang dalam mimpiku sehingga aku bisa melihat wajahnya lagi walaupun itu tak nyata. Tapi disisi lain, aku merasa kata-kata ayah memiliki arti. Tapi apa?

Entahlah, biarkan waktu yang menjawabnya.

=====> NEXT PART

Dibawah Bintang (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang