> 26

338 25 0
                                    

Dan disinilah aku mendapatkan semua ketenangan itu.

Aku menghirup dalam dalam udara yang sangat kubutuhkan bersama suara deru mobil bersautan dengan motor dibawah sana. Bertemu angin yang selalu menari bersama helai rambutku.

Langit membentang luas berwarna biru diatas sana. Aku memejamkan mataku menikmati semua ini. Seakan semua ini adalah obat yang ampuh untuk segala lukaku.

Aku menumpahkan semua kekecewaanku disana.

Semuanya.

Aku menoleh saat Mas Fahmi berdiri disampingku. Masih dengan air mata, aku menatapnya yang saat ini juga menatapku.

"Sejak kapan Mas Fahmi disini? Mas Fahmi nggak langsung pulang?"

Ia menggeleng. "Mana bisa saya pulang saat teman saya lagi bersedih seperti ini," lalu kedua tangannya membingkai wajahku dengan ibu jarinya mengusap air mataku.

Sudut bibirku tertarik membentuk senyum walaupun tak selebar biasanya.

"Terima kasih Mas. Mas sudah baik banget sama aku padahal kita baru kenal,"

"Diantara teman nggak ada kata Terima kasih. Bukannya kita sesama manusia harus saling membantu," kemudian Mas Fahmi mengerlingkan mata genit padaku.
Aku tersenyum melihat tingkah Mas Fahmi ini.

Lama-kelamaan aku menjadi nyaman berada didekatnya. Bersamanya aku selalu bisa menyisihkan sejenak kesedihanku.

"Aku selalu kesini saat aku sedih atau pun senang," Aku melihat wajah Mas Fahmi yang berada disampingku. Teduh dan menentramkan.

"Karena bagiku, disinilah tempatku mencurahkan semua isi hatiku tanpa ada yang tahu. Aku bisa berteriak sesuka hatiku tanpa ada yang protes."

"Saya pernah berada di posisi kamu. Kehilangan seseorang yang sangat saya cintai melebihi apapun,"

Aku mendengarkan setiap penuturan dari mulut Mas Fahmi dengan serius.

"Dia adalah Hana, mamanya Rachel. Saat itu dia sedang mengandung Rachel, lalu tiba-tiba dia terjatuh dari tangga dan tidak ada seorang pun yang tahu. Hingga selang beberapa jam, dia baru di larikan ke rumah sakit. Dan keadaannya kritis saat itu dan janin di kandunganya harus dikeluarkan saat itu juga. Rachel keluar dengan umur kandungan 7 bulan. Tapi ternyata Tuhan berkata lain, dia lebih sayang dengan Hana."

Aku prihatin mendengar cerita Mas Fahmi. Kita sama sama kehilangan orang yang kita cintai dan aku tahu rasa yang dirasakan Mas Fahmi.

Aku mengelus pundaknya. Ia menoleh untuk menatap wajahku.

Terlihat sekali ia berusaha tegar. Aku tersenyum ke arahnya untuk sedikit memberi semangat padanya.

"Sekarang Mas Fahmi ikutin aku, AAAAAAAAAA" Aku berteriak sekencang mungkin ke arah langit yang membentang luas.

Kemudian aku beralih menatap Mas Fahmi.

"Untuk apa?"

"Coba deh,"

Aaaaaaa,

"Coba yang kenceng. Keluarin semua suara Mas Fahmi."

Mas Fahmi menarik nafas dalam lalu mengeluarkan dengan teriakan yang sangat keras.

"Gimana, legakan?" Ia mengangguk.

"Terima kasih, Bin."

Aku menggerakkan jari telunjukku ke arahnya, "Diantara teman nggak ada kata Terima kasih. Bukannya kita sesama manusia harus saling membantu,"

Aku tersenyum kearahnya dan Mas Fahmi membalas senyumku dengan senyum lebarnya.

AAAAAAAAAA

Mas Fahmi mengulangi teriakan lebih keras dari yang tadi. Aku mengikutinya dengan ikut berteriak bersamanya.

AAAAAAAAAAAA

Kemudian kami tertawa bersama.

Lega rasanya saat mampu mengeluarkan semua kekesalan tanpa harus mengutarakannya.

Keindahan langit sore menjadi latar belakang aku dan Mas Fahmi hingga langit mulai gelap dengan bintangnya yang berjejer di sana. Indah sekali.

Menikmati pergantian siang menjadi malam tanpa keributan dan kebisingan. Hanya kedamaian dan kenyamanan yang menjadi teman.

Saling bertukar cerita satu sama lain. Sedih, tertawa dan bercanda menjadi tema hari ini.

Disini, aku belajar mengenal Mas Fahmi lebih dalam lewat cerita cerita yang mengalir lancar dari mulutnya.

Rahangnya yang kokoh dengan alis tebalnya dan hidung mancung berhias mata tajam elang seakan menjadi pemandangan tersendiri bagiku.

Dan jantungku kembali berdetak lebih kencang dari biasanya.

Hal yang sama yang kurasakan saat aku jatuh cinta dengan Randy dulu.

Apa aku jatuh cinta sama Mas Fahmi?

Semudah itukah setelah aku mendapat penghianatan dari Randy?

Dibawah Bintang (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang