Pencet bintangnya Temen temen :-)
..
.
...
..
.
.
.
.
.Hari ini aku diperbolehkan pulang oleh dokter yang menanganiku. Mas Fahmi menjemputku lalu membawaku kerumahnya.
Mas Fahmi mempersilahkan aku masuk dan duduk di ruang tamunya.
"Saya buatkan minum dulu,"
"Nggak usah Mas. Nggak lagi haus,"
"Oh begitu," Mas Fahmi kemudian duduk di kursi yang berhadapan denganku.
"Kamu sudah mendapatkan tempat sementara untuk kamu tinggali?""Sepertinya aku mau tinggal beberapa hari di hotel,"
"Kalau kamu mau, kamu boleh tinggal di rumah saya. Kebetulan ada satu kamar kosong untuk kamu. Itu sih kalau kamu mau,"
Aku menimbang tawaran dari Mas Fahmi.
Kalau dipikir-pikir tinggal di hotel pasti keluar uangnya banyak dan tabunganku pasti langsung habis setelah itu.
"Apa nggak merepotkan Mas Fahmi?"
Mas Fahmi menggeleng, "Jadi bagaimana?"
"Aku mau tinggal di sini untuk sementara,"
"Kalau begitu, saya akan suruh mbok membersihkan kamar kamu." Kemudian Mas Fahmi berdiri.
"Mas, Terima Kasih,"
Mas Fahmi tersenyum, "Sama sama,"
Mas Fahmi melangkahkan kakinya masuk.
Tak lama, Mas Fahmi kembali dan mengajakku untuk melihat kamar yang akan aku tempati.
"Ini kamar kamu, jangan sungkan-sungkan kalau kamu butuh apa-apa. Anggap saja rumah sendiri. Saya keluar dulu,"
Aku mengangguk pelan.
Aku menaruh koperku di samping ranjang lalu membuka jaket kemudian duduk di ujung ranjang. Aku menarik koperku ke sampingku lalu membukanya, tanganku mengambil bingkai foto keluargaku dulu.
Ada Mama yang sedang tersenyum manis dan Ayah yang gagah sedang memelukku dan Mama. Kesan keluarga bahagia sangat jelas tergambar di foto itu.
"Aku merindukan kalian,"
Jari telunjukku mengelus foto mereka dengan sebulir air turun dari mataku.
Aku membaringkan tubuhku dengan memeluk foto itu.
Seperti nyanyian tidur, bayangan keluargaku dulu melintas seperti sebuah film yang sedang berputar di otakku yang membawaku perlahan demi perlahan masuk ke alam mimpi hingga terlelap.
*******
Aku terbangun saat cahaya terang dari lampu kamar masuk ke mataku.
Aku merentangkan tanganku kuat kuat untuk melepaskan lelah di tubuhku. Aku melihat sekeliling dan aku baru ingat kalau aku tinggal di rumah Mas Fahmi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibawah Bintang (TAMAT)
RomanceBintang di antara kegelapan malam dengan kerlap kerlipnya, yang saling menyebar di antara gelap malam. Menatapnya dengan angin yang membelai rambut dan kulit tubuh yang tak tertutup kain. Sepi, sunyi dan hampa, teman akrabku setiap kali aku berdiri...