PROLOG

11.7K 386 0
                                    

Like dan komennya yaa❤

Irren dan teman-temannya sedang mengikuti eskul Taekwondo setiap hari Selasa, tapi kali ini, pemandangan tak biasa terjadi, ia bertemu dengan teman sebangkunya yang tadi pagi masuk, lalu setelah bel istirahat izin untuk pergi karena ada acara keluarga. Namanya Rezla Besnada Vordiando, anak pindahan sekolah sebelah.

Tapi, kenapa sekarang dia ada disini?

Apa dia berbohong?

Irren menatap sekilas anak itu, lalu ia memutuskan pandangannya dengan tajam, membuat anak itu membatin.

"Makin cakep deh, lucu, sering-sering ya, natap gue setajam tadi"

Irren dipinta Sabeum (instruktur) Nita, untuk melatih Rezla, karena Rezla murid pendatang baru dalam eskul ini.

Saat Irren memasang kuda-kuda, Rezla malah bermain-main, seperti tidak serius mengikuti eskul ini.

"Lo yang bener dong, niat gak sih ngikutin ini eskul!" amarah Irren memuncak.

Dengan langkah gontai, Rezla mengikuti Irren dengan memasang kuda-kuda, "yang bener bisa gak sih," Irren memukul paha Rezla dengan Target Kicking.

Buset, sensian mulu ni cewek.

"IYA IYA!"

Hampir tiga puluh menit, Irren mengajari Rezla dan Irren izin dengan Sabeum Nita untuk mengajari Rezla berulang-ulang.

"Tapi ini udah mau sore,"

"Mau bisa gak lo?" tatap Irren dengan sinis.

"Besok gak bisa gitu?"

"Gak." Jawab Irren ketus, "udah cepetan."

Irren mengangkat Target Kicking dan kaki Rezla harus menyentuh itu, "lo harus bisa."

Dan berkali-kali menyoba akhirnya Rezla bisa, "kita harus tanding kayaknya." Irren berkata seperti menantang seraya menaruh tangannya didada.

Mata Rezla juga mengisyaratkan 'oke'

"Gak ada pelindung nih, gak apa-apa?"

Ambigu, aku padamu.

Rezla melamun.

"Hei!" Irren mendorong bahu Rezla.

"E-eh ayo!"

Mereka memasang kuda-kuda, awalnya Irren terus yang meyerang dan ia tidak berhasil menjatuhkan Rezla, "wah, baru gue ajarin, lo udah bisa menghindar ya"

Rezla terus menyerang Irren, dan Irren bergantian menyerang Rezla dengan kakinya sepertinya ada kendala yang membuat Iren terjatuh di matras dan Rezla dengan tangan kokohnya mencoba menahan tubuhnya agar tidak menindih Irren.

Omg, lo harus TAHAN Rez, TAHAN.

Rezla menatap Irren dengan penuh arti, sementara Irren, ia mencoba menatap sinis Rezla agar Rezla takut padanya, namun usahanya gagal.

Hingga suara dehaman membuat Irren bahagia mendengarnya, tidak dengan Rezla, ia malah kesal karena drhaman itu menghancurkan segalanya.

Rezla mencoba membaca nama si sabuk biru milik Irren, "Airren Syakilla Febiola Alfero" guman Rezla lalu mencium sabuk itu, Irren jijik sendiri melihatnya. Mungkin setelah ini, ia akan mencuci sabuknya dengan tanah dicampur air sebanyak tujuh kali.

Setelah itu Rezla keluar dari GOR dan disusul Irren yang tertinggal jauh dibelakangnya.

Ngeselin banget sih tuh cowok.

Orang itu menatap Irren dengan tatapan yang menggodanya, "enak gak? Apa yang lo rasain, Ren? Kupu-kupu berterbangan di perut?" orang itu melipat kedua tangannya di dada.

"Bacot! Cepetan balik, mood gue hancur"

Orang itu Farrel Charlos Alfero, kembarannya.

Bukannya mood lo setiap hari begini.

°•°•°•°•°•°•°

Sekuel anak-anaknya Maura dan Raka🎉

Next...

Coldgirl And Badboy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang