• Chapter Tiga Puluh Delapan

1.8K 70 2
                                    

Selamat membaca🤗

Rezla selesai S3nya, setelah selesai dia langsung balik ke Indonesia dan mampir ke rumah Irren, kebetulan Irren belum balik. Jadinya masih ada kesempatan untuk Rezla membuat kejutan acara melamar Irren

Dia akan bikin kejutan pas nanti Irren sampai di rumahnya.

Rezla mau buktiin ke Irren kalau dia nepatin janjinya, dan setia sama Irren.

"Irren kapan balik Rel?" tanya Rezla di ruang tamu.

"Lusa sih katanya,"

Rumah Irren nampak berbeda dari biasanya, sepi, sepertinya Maura dan Raka tidak ada di rumah.

Suara ketukan membuat sang pemilik rumah segera membukanya.

"Loh, kok kamu udah pulang?" Arrel meminta sang tamu untuk masuk.

Rezla kaget. Kenapa Nilla ada di sini, bukannya dia satu kampus sama Irren. Kok dia balik duluan.

"Kok lo udah balik? Sementara Irren belum,"

Nilla cerita semuanya sambil menikmati snack kecil yang Arrel sediakan.

"Nilai Irren dibawah rata-rata, ya emang sih dia cerita ke gue yang lo gak pernah ngasih kabar itu. Nah disitu dia selalu kepikiran dan nilai dia down. Dosen selalu marah sama dia, bilang nilai dia gak boleh di bawah rata-rata. Kalau di bawah rata-rata dia harus ngulang lagi dari awal. Nilai dia down terus, dia berdoa dan dia berhasil naikin nilainya meski sedikit-sedikit.

Pas liburan semester kemarin, dia bilang ke gue katanya dia ketemu sama lo. Dan karena itu, nilai dia jadi bagus lagi. Bahkan dia jadi peringkat 1 selama beberapa semester. Gue pengen nunggu dia sampai dia benerin nilainya yang down itu, tapi dia nyuruh gue pulang duluan. Yaudah deh."

Rezla baru sadar, ternyata dirinya sangat membuat pacarnya khawatir sampai nilai pacarnya itu di bawah rata-rata.

"Gue baru sadar, betapa pentingnya lo di hidupnya Irren Rez." Nilla menepuk pundak Rezla.

Arrel berdeham kencang.

"Kenapa sih? Cemburu ya," goda Nilla.

"Gak kok, cuma hati aku sakit aja," jawab sinis Arrel.

Rezla pamit pulang, sementara Nilla masih ingin berlama-lama dengan pacarnya itu.

"Eh gue mau ngasih pesan ke kalian berdua,"

Arrel dan Nilla langsung menatap Rezla.

"Hati-hati ya Nill, Arrel itu ganas. Bisa aja habis keluar rumah ini langsung gendut perut lo." Rezla langsung kabur ke pintu.

"Wah, betul juga kata Rezla," balas Arrel yang langsung mendapat balasan Nilla.

"Kalau gitu mendingan aku pergi sama Rezla aja deh, sama kamu serem," disaat Nilla ingin berdiri, Arrel menarik tangannya dan Nilla jatuh di pangkuan Arrel.

Rezla tertawa geli dengan pelan, ia masih melihat adegan Nilla dan Arrel.

Jantung Nilla berdebar ketika tangan Arrel memeluk pinggangnya. Apalagi disaat Arrel menaruh kepalanya di pundak Nilla dan bibirnya di condongkan seakan ia ingin mencium leher Nilla.

"WOW! ADEGAN DEWASA! GUE GAK LIAT, LAGI MAKE SEMPAK!" teriak Rezla dengan kencang.

Arrel dan Nilla sontak terkejut. Mereka segera berpindah tempat duduk. Kini mereka berjauh-jauhan.

Rezla kembali menemui Arrel, "gue akan praktekin apa yang lo praktekin ke Nilla, makasih ya atas hidangannya. Gue mau ke toko emasnya Dadang," Rezla pamit untuk kedua kalinya dan dia benar-benar keluar dari rumah keluarga Alfero.

Coldgirl And Badboy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang