• Chapter Empat Belas

2K 95 2
                                    

Selamat membaca🤗

Like dan komennya yaa❤

Hari ini hari jadian bagi pasangan Rezla dan Irren, meski sudah dua bulan berpacaran, ada sesuatu yang terus saja ada di dalam pikiran dan hati Irren.

Drenando Sredigo Vreshyandion.

Berada di dekat Rezla membuatnya mengingatkan tentang Drenan. Mata cokelat terangnya juga selalu mengingatkanya.

Intinya, berdekatan dengan Rezla membuat Irren mengingatkan semuanya tentang Drenam.

Sebuah notifikasi muncul dan membuat senyuman Irren terukir indah.

Myboyfriend:
Happy aniversary sayang

Airren:
Happy aniv jga

Myboyfriend:
Maaf ya aku gak bisa ngajak kamu jalan-jalan, aku mau nyari kembaran aku soalnya

Pesan dari Rezla membuatnya kaku.

Entahlah sampai kapan Irren harus menyembunyikan semuanya, semuanya tentang kematian Drenan.

Irren megambil hasil jepretan foto boxnya saat itu.

"Rez, mata lo bener-bener ngingetin gue tentang orang yang sangat berarti dalam kehidupan gue, Rez, dan lo adalah pengganti orang itu."

°•°•°•°•°•°•°

"Hei!"

Irren bosan, sapaan itu lagi yang diterimanya. Dengan malas ia menengok ke arah dimana Livia berada. Tumben sekali tidak ada dua temannya. Padahal kemana-mana mereka selalu bertiga, tidak pernah berpisah.

Irren juga bingung, kenapa ia selalu bertemu dengan Livia dikamar mandi. Selalu.

"Kenapa? Mau jambak rambut gue lagi? Jambak nih jambak!" Irren menyodorkan ikatan rambutnya kepada Livia.

"Wuih! Santai dong!" Livia tertawa renyah.

Apa! Orang gak lucu.

"Gue denger, seminggu yang lalu, lo jadian ya sama Rezla." Livia menepuk bahu Irren, sok akrab.

Tobat ya? Tiba-tiba akrab gini. Ada apa?

"Sok akrab banget sih lo!" Disaat Irren ingin keluar kamar mandi, Livia menahannya.

"Selamat ya! Gue harap, lo jangan ngecewain dia, jangan sampai ninggalin dia. Pokoknya jangan sampai dia kenapa-kenapa," Livia merasakan hatinya sakit seperti ada ribuan duri yang menancap di ulu hatinya.

"Thanks, gue ke kelas dulu."

Disaat perjalanan menuju kelasnya, Irren sibuk sendiri dengan pikirannya.

"Lama banget Ren," tanya Nilla.

"Iya, tadi diajakin ngobrol ama Livia."

"Dia gak ngapa-ngapain lo kan?" tanya Debby bergantian.

Berita tentang Livia yang suka dengan menjambak rambut Irren, tidak hanya terkrnal di kalangan siswa SMA Sejahtera Bangsa. Tetapi SMP juga. Memang sudah menjadi trending topik bila keduanya bertengkar di kamar mandi.

"Kalau dia ngejambak gue, mungkin dia iri sama rambut halus gue, jadinya dia pengen ngerusakin rambut gue."

"Bener juga kata lo Ren." balas Debby dan Nilla hampir bersamaan.

Guru datang bersamaan Rezla juga datang disitu, senyuman Rezla membuatnya teringat akan Drenan dan percakapan kedua orang tuanya saat Rezla mampir ke rumah.

Coldgirl And Badboy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang