Epilog

3.4K 102 8
                                    

Selamat membaca🤗

"Roo...Lauro!! Makan dulu sayang, kamu jangan lari-larian. Bunda capek nih gak kasihan sama Bunda, Bunda kan lagi hamil adik kamu,"

Anak kecil berumur dua tahun itu berlari lalu duduk mendekati Bundanya.

"Mana makanan aku, biar aku sendiri yang makan. Bunda ngasih makan dedek bayinya aja. Dedek bayinya manja mulu sih sama Bunda, gak gentleman kayak aku." Lauro memakan sendiri jatah makanannya tanpa disuapi Irren.

Irren tertawa, "anak Bunda udah pintar, ganteng lagi kayak Ayahnya."

"Iya dong Bun, aku kan anak Ayah sama Bunda. Kalau aku sih mirip dan jiwanya pasti Ayah banget. Gak tau nih dedek bayi, kalau nanti cewek berarti jiwa dan kemiripannya ke Bunda kalau cowok ke Ayah lagi, sama kayak aku,"

"Kalau cowok lagi, masa gak ada yang ngikutin jiwa dan kemiripannya Bunda. Bunda kan yang ngelahirin."

"Mungkin setengah-setengah kali Bun," ujar Lauro yang tengah sibuk memotong daging ayam.

"Kalau adiknya Lauro perempuan, Lauro harus jagain ya. Jangan sampai adiknya kenapa-kenapa, nanti dimarahin Ayah loh,"

Lauro mengangguk, wajahnya yang menggemaskan dan pipinya yang chubby membuat semua orang gemas dan ingin mencubitnya.

"Pasti dong Bun! Lauro gak mau adik Lauro itu kenapa-kenapa. Pokoknya kalau ada yang nyakitin dia, biar Lauro yang tonjok-tonjok muka dia sampai hancur lebur kayak daun yang diinjak."

Irren tertawa mencium ubun-ubun anak lelakinya itu.

Lauro tersenyum kepada Bundanya dan mencium perut Bundanya yang sudah membesar, "I love you my sister,"

Irren kaget, sejak kapan anaknya bisa berbahasa inggris.

°•°•°•°•°•°•°

"Yah! Ayah mau kemana?!" Tanya Lauro, karena Rezla menariknya terus menerus sambil berlari.

"Bunda kamu sayang,"

Akhirnya mereka berdua sampai di depan ruang persalinan.

"Kita ngapain disini? Emang Bunda kenapa Yah?" Tanya Lauro terus menerus.

Rezla tersenyum lalu ia mengajak Lauro duduk di pangkuannya, "adik kamu mau terjun ke dunia ini,"

"Ihh Ayah, sakitlah kalau terjun, nanti adik aku jatuh."

Rezla tertawa, "adik kamu mau keluar dari dunia ini."

"Lah emang kenapa adik aku mau keluar?"

Rezla kesal, bagaimana caranya ia memberitahu kalau Bundanya sedang melahirkan adiknya.

"Jadi, Bunda lagi ngelahirin adik kamu. Bunda lagi berusaha ngeluarin adik kamu dari dalam perutnya,"

"Jadi aku sebentar lagi punya adik baru dong?!"

Rezla tertawa lalu mengangguk. Sesaat setelah itu, Lauro memeluknya.

"Makasih Ayah udah ngasih adik buat Lauro,"

Lah sumpah ini anak kenapa ngomong kayak gini. Jangan-jangan si Arish sama Arrel lagi yang ngehancurin masa depan anak gue. Batin Rezla.

Lauro memang sering main bareng Arrel dan Arish. Cuma, yang lebih sering itu dengan Arish, karena sehabis pulang nge-kampus pasti Arish selalu mampir rumah mereka hanya untuk bermain bersama keponakannya itu.

Tau sendiri kan bagaimana sifat Arish. Benar-benar parah. Awalnya Rezla menolak kedatangan Arish karena takut menyebarkan hal-hal yang tidak baik kepada anaknya. Rezla takut kalau Arrel akan menjawabnya secara detail, jika Lauro bertanya tentang 'bagaimana caranya kok bisa ada adik aku di perut Bunda?'

Coldgirl And Badboy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang