• Chapter Tiga Puluh Tujuh

1.9K 69 1
                                    

Selamat membaca🤗

Satu bulan kemudian, sewaktu Irren ke Indonesia berlibur karena liburan akhir semester.

Irren dijemput Arrel yang baru saja tiba di bandara.

"Arrel, how are you?!" Irren mencubit pipi Arrel.

"Sakit ih," Arrel menjauhkan wajahnya dari tangan iseng Irren.

Irren tentu tertawa, ia mengulang pertanyaannya.

"How are you?" tanya Irren di dalam mobil.

"Kita udah di Indonesia Ren, bukan masih di London. Udh ah jangan pakai bahasa inggris,"

Irren tertawa, "bilang aja gak bisa bahasa inggris."

"Engga kok," sahut Arrel dengan cepat.

"Alah, gak bisa bahasanya atau gak tau artinya," Irren tertawa sambil mencubit pipi Arrel yang agak tembam itu.

"Nanti kalau ketabrak, salah lo ya," Arrel membanting setir mobil.

"Okay. Jadi apa kabarnya? Mama, Papa, Arish sehat kan?"

Arrel mengangguk.

Irren terlihat biasa saja di Indonesia, padahal banyak kesedihan yang ia bawa selama perjalanan dari Jepang. Terutama tentang kabar Rezla.

Rezla tidak menjawab pesannya, Rezla juga tidak membalas telepon darinya.

Tak lama, Arrel dan Irren sampai di rumah yang lumayan besar. Dan di depan rumah sudah ditunggu oleh kedua orang tua mereka, Raka dan Maura.

Irren berjalan cepat sambil membawa koper memeluk Maura dan Raka secara bergantian. Dan ia juga memeluk Arish, "gendutan lo. Kayaknya semenjak gue di Jepang, lo selalu ngabisin jatah makanan gue ya," Irren tertawa.

Arish dan Irren layaknya anak kecil, mereka selalu berantem jika harus berkaitan dengan makanan.

"Gak kok, ini gara-gara gue suka ngemil aja," Arish tertawa.

"Yaudah yuk masuk," ajak Raka lalu disusuk Maura dan ketiga anaknya yang mengekor di belakang.

Irren segera menuju kamarnya, ia rindu suasana kamarnya.

Irren memang sempat memesan polaroid di online shop, dan hasilnya sangat memuaskan. Yang ia jadikan polaroid adalah foto dirinya, Rezla, dan ada juga foto mereka berdua.

Irren memegang foto polaroidnya yang foto dirinya bersama Rezla.

Irren memegang foto polaroidnya yang foto dirinya bersama Rezla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irren tersenyum.

Really miss you Rez. Batinnya.

°•°•°•°•°•°•°

"Ren, bangun, ada yang nyariin kamu tuh,"

Maura mengguncang tubuh Irren yang membuat Irren langsung bangun.

Coldgirl And Badboy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang