• Chapter Empat Puluh (END)

3.2K 73 2
                                    

Selamat membaca🤗

Hari ini hari yang melelahkan bagi pasangan yang baru saja menikah, Rezla dan Irren.

Selama hampir beberapa jam mereka harus berdiri melayani tamu-tamu. Tidak hanya tamu dari alumni SMA, tapi Raka juga mengundang teman-temannya untuk menghadiri acara pernikahan anaknya. Teman-teman Raka tidak hanya satu, ataupun dua. Teman-teman Raka banyak, bahkan tersebar di beberapa negara. Namun kali ini Raka hanya mengundang setengahnya.

Tidak hanya Raka, Maura juga mengundang teman-teman dimasa SMA nya. Seperti Adriana, Alicia, Luna, Adrian? Agnes atau di saat di Jerman dipanggil Artha, dan masih banyak lagi.

Orang tua Rezla juga mengundang kerabat dekat mereka dan membuat gedung itu ramai sekali. Irren sampai pusing sendiri melihat para tamu undangan.

Tapi dirinya bersyukur karena semua taku sangat menikmatinya.

Tidak menyangka, Rezla dan Irren harus tidur di satu kamar yang sama. Mereka berdua benar-benar kelelahan. Sesampainya di kamar, mereka langsung menjatuhkan tubuh mereka tanpa mengganti gaun dan jas yang masih menempel di badan mereka.

"Ren, akhirnya kita nikah."

"Gak nyangka loh Rez," Irren tertawa.

"Akhirnya aku bisa ngebuat sikap dingin kamu itu mencair, iya kan?"

"Iya, kamu berhasil. Cuma ada satu yang belum tercapai,"

"Apa?" tanya Rezla menatap mata Irren.

"Kamu harus jadi suami yang bertanggung jawab dan jadi ayah yang baik buat anak-anak kita."

"Wah kamu kode ya, pengen cepet-cepet bikin anak," Rezla menoel pipi Irren.

"Ihh apaan sih,"

"Aku masih capek, kalau nggak capek sih aku kuat demi kamu hehe,"

"Udah sana kamu mandi dulu Rez,"

Rezla diam.

"Sekarang kita ganti yuk nama panggilannya, Ayah Bunda aja gimana? Gak mungkin kan kalau nanti kita udah punya anak dan manggil nama kita masing-masing di depan anak-anak kita."

Irren mengangguk setuju atas usulan Rezla.

"Sana Ayah mandi dulu," pinta Irren.

"Ladies first, Bun,"

"Bunda masih pengen ngadem,"

"Yaudah Ayah dulu ya, atau mau mandi bareng?" goda Rezla, ia sudah berdiri dan melepaskan jasnya.

"AYAH AJA DULUAN MANDINYA!" teriak Irren yang mukanya ditutupi bantal.

"Kenapa ditutupin mukanya?"

Sepertinya Irren harus sabar sekali menghadapi Rezla. Masa dia buka bajunya di luar kamar mandi.

"Buka bajunya di dalam aja," ujar Irren dengan wajah yang masih tertutup dengan bantal.

Ia belum terbiasa dengan ini semua.

Irren segera menjauhkan bantak dari wajahnya dan tiba-tiba di depannya langsung terdapat perut kotak-kotak Rezla dan Rezla hanya memakai boxer.

Irren sontak teriak lalu meminta Rezla masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah terdengar suara percikan air, Irren tertawa kecil. Betapa lucunya rumah tangga ini jika dikaruniai anak.

°•°•°•°•°•°•°

Akhir-akhir ini Irren merasa badannya pegal dan pagi-pagi Rezla selalu terbangun dari tidurnya saat istrinya itu mual-mual.

Coldgirl And Badboy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang