• Chapter Tiga Puluh Enam

1.8K 62 1
                                    

Selamat membaca🤗

Irren tidak percaya, ia kembali bersama dengan Nilla di satu kampus yang sama meskipun dengan jurusan yang berbeda. Kurang bahagia apa coba.

Setau dia Nilla di terima di salah satu universitas di London, Irren bahkan belum percaya kalau akhirnya mereka bertemu di universitas yang sama.

Ia masuk jurusan akutansi, sementara Nilla, dia masuk jurusan ekonomi.

Begitu sering Nilla ceritakan hubungannya dengan Arrel yang semakin hari, semakin baik. Padahal mereka juga LDR. Arrel mendapatkan universitas di Jakarta. Universitas tempat Irren pernah tidak di terima dan akhirnya ia ke London.

Sementara Arrel jurusan arsitektur. Jangan di ragukan lagi kemampuan menggambarnya.

Sekarang Nilla minta di ceritakan bagaimana hubungan Irren dan Rezla.

Memang akhir-akhir ini Rezla jarang sekali membalas pesan dan mengangkat telepok Irren. Sudah seminggu ini, khawatir rasanya. Hanya takut ada sesuatu yang terjadi di sana.

Terakhir kali Rezla meneleponnya itu juga dimatikan karena kondisi sinyal yang jelek.

Namun sudah satu minggu tidak ada kabar. Ia takut Rezla melupakannya.

"Pasti Rezla sibuk banget Ren, wajar lah desain grafis emang kayak gitu."

"Tapi kan desain grafis hampir sama kayak arsitek. Arrel masih sering kok ngehubungin gue,"

°•°•°•°•°•°•°

Tokyo, Jepang.

Bunga sakura bermekaran di sisi kanan dan kiri jalan, musim semi telah tiba disini. Bunga pink itu bermekaran di setiap sudut kota di Tokyo. Terlihat jalan-jalan penuh dengan kelopak bunga yang berjatuhan.

Terlihat kota ini sangatlah romantis. Tidak kalah dengan kota Venecia yang ada di Italia.

Ingin rasanya Rezla mengajak Irren ke sini bersama, mungkin saat bulan madu mereka akan pergi kesini.

Rezla membalas pesan Irren. Ia memberi tau kabarnya di sini bahwa sedang musim semi, bunga sakura bermekaran di jalan.

Perempuan mana yang tidak terpesona dengan gaya tampannya Rezla berumur 19 tahun yang sedang menggunakan kacamata hitamnya.

Rezla terkenal di kampusnya, hasil desain grafisnya yang keren selalu membuatnya di kenal di kalangam teman-temannya. Banyak perempuan yang mendekatinya, banyak juga perempuan yang mengajaknya makan malam. Tapi Rezla selalu menolak dengan alasan, ia harus membahagiakan perempuan yang ia sayangi di negara asalnya.

Semakin banyak lagi perempuan yang bermanja-manja menggandengkan tangannya. Mungkin mereka pikir, perempuan itu adalah seorang ibu, dan mereka pasti juga berpikir betapa gentelmannya Rezla.

Setelah di pertegaskan kalau ia sudah memiliki pacar, semua wanita pergi.

Ia jadi tertawa sendiri, kenapa tidak dari kemarin bilang kalau ia sudah memiliki pacar.

Rezla terus berjalan-jalan, dia tak tau harus berjalan kemana. Tapi setidaknya jalan-jalan cukup membuat relaks hidupnya, melupakan tugas yang menumpuk di meja belajar.

Ia merasa aneh dengan tangannya, sepertinya ia memegang benda pipih itu, tapi kenapa sekarang malah tidak ada.

Ia juga curiga dengan seseorang yang lewat di depannya dengan berlari kecil.

"Jangan-jangan, handphone gue..." Rezla mencari handphonenya di tas kecil miliknya. Namun naas, benda pipih itu tidak ada.

Sepertinya benar, orang itu yang mencuri handphone Rezla.

Coldgirl And Badboy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang