• Chapter Tiga Puluh Lima

2K 70 2
                                    

Selamat membaca🤗

Bu Rita, guru fisika datang untuk menilai hasil karya anak muridnya yang akan di abadikan sebagai presentasi akhir mereka di SMA ini.

"Untuk Rezla dan Irren silahkan maju ke depan,"

Kedua manusia yang merasa terpanggil itu berdiri di depan semua teman-temannya.

"Ibu mau nanya, ini asli bikinan kalian kan?"

Irren dan Rezla mengangguk dengan semangat.

"Ibu heran, kenapa kalian bisa sekali bikin seperti ini, hasil karya fisika kalian berdua akan ibu taruh peninggalan berharga sekolah kita."

Mereka terkejut.

"Eh serius, Bu?" tanya Irren karema dirinya tidak percaya.

Bu Rita tersenyum, "iya, saya serius,"

Irren dan Rezla berhadapan, lalu mereka melakukan high-five.

Tapi mereka tidak saling melepaskan tangan mereka satu sama lain. Celotehan terus di keluarkan teman-temannya.

"Ciee! Udah balikan lagi aja kenapa sih,"

"Aduh kalian, yang jones mah apa atuh."

"Balikan! Balikan! Balikan!"

Irren jadi tersipu malu.

Akhirnya Rezla sadar, sebagaimana pun ia mencari wanita yang baik, se-baik ibunya. Wanita itu selalu mengarah kepada Irren. Apa Irren dan dirinya akan balikan?

Jika mereka kembali memasang status berpacaran, apa mereka siap dengan LDR yang akan mereka jalankan?

Mau tidak mau, yakin tidak yakin, siap tidak siap. Mereka harus menjalankannya. Mereka juga harus saling menjaga perasaan satu sama lain.

Mengingat, diterimanya Rezla sebagai salah satu mahasiswa di Universitas ternama di Jepang.

°•°•°•°•°•°•°

"Hai! I want you to know this," Rezla mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Yaitu amplop.

"Bukanya di rumah aja ya, gue gak mau liat lo nangis di sini. Danger."

Begitulah kata Rezla siang tadi sehabis pulang sekolah.

Irren tidak tau isi amplop itu apa, kalau ia ingin meminta maaf, kan tadi mereka bertemu. Kenapa ia tidak meminta maaf.

Sepertinya isi amplopnya bukan permintaan maaf.

Irren terkejut, ternyata isinya adalah surat diterimanya Rezla sebagai salah satu mahasiswa di universitas ternama di Jepang.

Rasanya Irren ingin satu kampus yang sama dengan Rezla di sana, tetapi Raka melarangnya karena dia adalah anak perempuan satu-satunya. Mau tidak mau, ia mencoba daftar salah satu universitas di Jakarta, tinggal menunggu hasilnya di terima atau tidak.

Kalau tidak, ia akan berusaha bekerja membantu Maura yang mempunyai kedai roti. Irren akan belajar membuat roti atau dirinya akan mendaftar di universitas di luar negeri.

Irren merasa kalau tak lama lagi mereka akan berpisah, kemarin mereka baru saja saling menyalahkan diri sendiri akibat kematian Drenan.

Pesan masuk, ternyata dari Rezla.

Rzla:
Gue ternyata ke Jepangnya abis pulang lulus-lulusan lho

Irren:
Bodo amat. Peduli apa gue sama lo

Bohong bila Irren tidak peduli. Ia sangat khawatir Rezla akan lebih mencintai wanita di luar sana daripada dirinya.

Rzla:
Alah ngibul lo ketauan mbak. Besok ketemuan yuk biasa di cafe dekat rumah lo itu

Coldgirl And Badboy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang