• Chapter Dua Puluh Empat

1.6K 62 0
                                    

Selamat mambaca🤗

Like dan komennya yaa❤

Irren mengajak Papanya sepulang sekolah untuk berbicara mengenai tiket menuju Spanyol itu, di cafe terdekat.

Irren bercerita tentang tiket itu kepada teman-temannya, dan mereka malah membuat Irren semakin tidak yakin untuk pergi kesana.

"Masa iya Ayahnya Aldo minta teman dekatnya Aldo yang cewek buat ngenalin kesana. Kalian mikir gak sih, Aldo itu terkenal. Anaknya kepala sekolah. Lebih terkenal daripada kembaran lo Ren, masa iya teman ceweknya cuma lo dan Livia doang. Menurut gue, lo konfirmasi dulu sama Papa lo." ujar Nilla

"Benar juga kata Nilla, lagian gue sering lihat Aldo bareng cewek-cewek dan teman-teman cowoknya kok di kantik. Masa yang dia ajak lo sama Livia doang. Gue takut disana lo malah di perlakuin gak jelas Ren." kata Debby.

"Entar gue mau bicarain sama Papa gue, semoga saran dari Papa gue terbaik ya."

Mereka mengangguk.

°•°•°•°•°•°•°

Irren sedang menunggu mobil Papanya, karena sepulang sekolah ia ingin berbicara dengan Papanya di cafe terdekat tentang masalah tiket ke Spanyol yang Aldo berikan itu.

Dari kejauhan ia melihat ada mobil berwarna hitam, persis mobil Papanya. Segera ia melambaikan tangan dan masuk mobil lalu duduk di sebelah Papanya.

Setelah salim dengan Papanya, Irren dan Raka melakukan hal yang biasanya orangtua bertemu dengan anaknya sehabis pulang sekolah.

"Gimana sekolahnya?" tanya Raka sambil menyetir keluar dari lingkungan sekolah Irren.

"Kayak biasanya lah. Belajar, tugas, belajar, tugas, gak berhenti-berhenti."

Raka tertawa dengan jawaban Irren yang tidak semestinya, "Avec cela, l'enseignant vous entraîne à apprendre." balas Raka dalam bahasa Perancis lancar. Yang artinya 'dengan itu guru melatih kamu untuk belajar.'

"Ah Papa, tambah hancur mood aku."

"Emangnya Papa ngomong apa?"

"Gak usah dibahas, Papa fokus aja nyetirnya."

Raka tertawa.

Tak lama kemudian mereka sampai di cafe ala-ala Italia. Harum cappucino sangat terasa disini. Padalah Irren hanya meminta untuk mengobrol di cafe terdekat dari sekolah. Dan ini perjalanannya hampir membutuhkan waktu satu jam.

Raka dan Irren masuk ke dalam cafe itu, lalu memesan dua cappucino late untuk dirinya dan Irren.

Lalu mereka duduk dan pas sekali, pelayan datang sambil membawa dua cappucino pesanan Raka

"Kamu mau ngobrol apa sama Papa?" tanya Raka.

Irren mencari tiket ke Spanyol itu, setelah ketemu dia berikan kepada Raka.

"Tiket? Spanyol? Maksudnya apa?"

"Aldo ngasih ini ke aku. Katanya, Ayahnya itu mau kenalan sama teman dekatnya Aldo. Gak cuma aku yang dibeliin, Livia juga. Dan kata Livia DA itu inisial dari nama Ayahnya Aldo, Daniel Ardanta."

"Kayak kenal, Daniel Ardanta."

"Hah! Papa kenal?"

Raka mengingat sesuatu, "dia itu kayaknya yang pernah berinvestasi di tempat salah satu investor perusahaan Papa, sebenarnya investor itu udah setuju kalau dia mau berinvestasi di perusahaannya Ayahnya Aldo, tapi pas Papa mau investasi disana, Papa gak tau kalau perusahaan investor itu udah ada yang berinvestasi, nah salah satunya itu perusahaan Ayahnya Aldo.

Coldgirl And Badboy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang