part 1

14K 535 6
                                    

Aku mengingat peristiwa itu sambil senyum senyum sendiri menatap layar kaca laptopku yang terdapat fotoku dan Alif sewaktu masih jaman SMP dan SMA. Tidak kusangka bahwa itu adalah kejadian sekitar 6 tahun lalu saat aku menduduki bangku kelas 8 SMP. Sekarang aku sudah berumur 19 tahun. Banyak sekali hal yang aku lakukan bersama Alif, sebelum aku pindah sekolah bahkan pindah kota ke Semarang. Sebenarnya aku sangat berat hati untuk pindah dari Jakarta dan jauh dari sahabatku itu. Yaa mau gimana lagi, aku harus mengikuti orangtuaku pindah karena ayah telah di mutasi pindah dinas di Semarang. Sudah 3 tahunan aku tidak bertemu dengan Alif bahkan sekarang sudah lost contact karna hp lamaku hilang waktu aku sedang rekreasi bersama teman sekolah baruku ke Bali. Keluargaku pun tidak memiliki nomor Alif ataupun keluarganya.

Oh iya, ayahku adalah seorang bintara tni ad, ya pangkat ayahku sih masih serma.
Kalo bunda hanyalah ibu rumah tangga, eh sekaligus ibu persit juga deng hehe.

                                    -
Jam menunjukkan pukul 18.00.
Setelah menyelesaikan solat maghrib, aku langsung merebahkan badanku ke kasur empuk nan lebut ini.

Toktokktokk. Tiba tiba terdengar suara ketukan pintu kamarku. "Cil!! Makan malam yuk! Ayah udah nungguin tuh". yak, ternyata itu adalah bunda yang menyuruhku untuk makan malam.

Aku segera keluar kamar dan berjalan ke arah dapur, tepatnya ke meja makan.

"Aghin kemana bun?". Tanyaku sambil menyentong nasi dan mengambil beberapa lauk yang ada di meja makan.

"Oh, tadi sore dia pergi kerumah lea temen sekolahnya, mungkin sebentar lagi dia pulang".

"Cil, gimana tentang pendidikanmu untuk lanjut ke AAL?" tanya ayah setelah menelan nasi yang di makannya.

"Oh iya yah!". Aku menepok jidat ku.
"Aku lupa ngabarin, kalo Cilvia besok lusa mau pergi ke mako lanal bandung untuk ngisi administrasi lengkap, rencananya Cilvia mau berangkat bareng Dina, dia juga mau daftar".

"Kamu beneran udah yakin nih mau jadi abdi negara kayak ayah dan kakakmu?". Terlihat wajah bunda yang khawatir

"Yakin kok bun, inikan cita-cita Cilvia dari kecil. Bunda tenang aja deh, Cilvia bisa jaga diri. Bunda sama ayah Do'ain Cilvia ya!".cecarku sambil menyunggingkan senyum.

"Kalo do'a itu sudah pasti bunda sama ayah do'ain yg terbaik buat kamu nak" kata bunda sambil membalas seyumku.

"Ayah lupa ngasih tau kamu ya, kalo minggu depan ayah di mutasi balik ke Jakarta lagi, jadi kita semua balik lagi ke Jakarta.

Aku sangat senang mendengar kabar ini. " yaa.. Aku gak bisa bantu bantu buat pindahan dong, kan lagi sibuk sibuknya ngurusin pendidikan".

"Udah udah, masalah pindahan kamu gak usah mikirin Cil, Kamu fokus sama pendidikan kamu aja! Lanjut makannya gih! Bunda mau keluar dulu, kayaknya aghin udah pulang tuh". Cecar bunda sembari berjalan ke arah depan rumah.

                                  **
Setelah administrasi lengkap, aku dan Dina dinyatakan lolos dan diberi kartu peserta.  Seleksi subpanda atau seleksi tahap satu telah aku lewatkan dan lanjut untuk ke seleksi tahap dua. Dari 15 orang wanita yang mendaftar AAL hanya 3 orang yang terpilih untuk berlanjut ke panpus atau seleksi tahap tiga. Aku dan Dina sangat bersyukur masih bisa berlanjut sampai ke seleksi ini.

Aku dan Dina tak henti henti untuk memanjatkan do'a. Banyak sekali teman teman baru dari Sabang sampai Merauke. Sidang panpus pun akan di mulai, seluruh Catar berkumpul di gedung yang ada di lapetal Malang.

Para Catar menunggu hasil sidang tersebut, terdapat 230 orang calon taruna dan 70 calon taruni. Sekarang sudah Terdapat nama-nama Catar di layar, yang lolos ke Akademi Angkatan Laut. Saat itu hanya ada 95 orang taruna, dan 25 orang taruni. Aku sangat senang karna terpampang jelas nama Cilvia Niktara Fabiani di barisan nomor dua setelah nama nama taruna. Setelah melihat nama itu, aku langsung sujud syukur dan memeluk kedua orangtuaku. Aku masih tak menyangka bisa lolos, dan melewati tahap demi tahap.

"Selamat ya Cil lo udah berhasil, raih terus cita cita lo, kalo udah berhasil jangan sampe lupa sama gua ya. Terus banggain kedua orang tua lo". Ujar Dina dengan air mata yang ada di pipinya sambil memelukku.

Aku melihat layar itu kembali, dan ternyata tidak ada nama Dina di layar itu. "Iya makasi Din, lo yang sabar ya. Tahun depan lo bisa ikut lagi kok, jangan pernah merasa gagal. Kejar terus cita cita lo!".

Dina telah melepas pelukannya. " iya Cil, tapi gua ngikut papa gua aja, gua lanjut daftar Akmil 2 bulan lagi, lo do'ain gua ya!".

"Pasti Din, gua pasti do'ain yang terbaik buat lo". Cecarku sambil memegang kedua lengan Dina.

Para Catar yang lolos pun akan di kirim ke Akademi Militer di Magelang untuk melakukan DIKSAR selama 3 bulan lamanya. Tak hanya Angkatan laut saja, tetapi juga angkatan darat dan udara, bahkan juga kepolisian melakukan DIKSAR di Akmil dan menjadi CAPRABHATAR.

                                  *
Selesai pelantikan DIKSAR ataupun CAPRABHATAR, para tamu undangan atau keluarga dari prabhatar mendatangi para prabhatar yang berbaris rapi di lapangan. Setelah mendapatkan pangkat pratar, pendidikan masih dilanjutkan di Akmil karna pendidikan Candradimuka dan Dasmil belum selesai dilaksnakan satu tahun lamanya. Semua Akademi TNI harus melakukan pendidikan Candradimuka.

"Alhamdulillah. Ya tuhan, terimakasih engkau telah mempermudah hambamu ini untuk meraih apa yang aku inginkan sejak kecil..
Ayah,, bunda,, sekarang anakmu sudah menjadi anak negara, pengabdi negara. Dan sebentar lagi cita citaku akan tetcapai sepenuhnya. Hree Dharma Shanty". Batinku

Terlihat dari arah yang tak jauh bunda dan ayah sedang jalan menghampiriku. Setelah bunda dan ayah berada di depanku, air mataku jatuh menetes ke pipi, aku langsung memeluk bunda dan berganti memeluk ayah. Perjuangan panjang akan sia sia jika tidak diikuti dengan do'a. Aku sangat bahagia bisa lolos tahap demi tahap, hingga sebentar lagi aku akan menjadi Sertar AAL.

                                  **
Pendidikan satu tahun di Akademi Militer, yaitu Candradimuka atau Dasmil telah selesai dilaksanakan para pratar. Sekarang masing masing matra Akademi TNI maupun itu TNI DARAT, TNI LAUT dan juga TNI UDARA kembali melanjutkan ke pendidikan awalnya.








CATAR: Calon Taruna/Calon Taruni
DIKSAR: Pendidikan Dasar
CAPRABHATAR: Calon Prajurit Bhayangkari Taruna
SERTAR: Sersan Taruna

Sahabat Hidup (Militer)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang