Kegiatan latsitarda tahun ini akan segera dilaksanakan tepatnya di daerah Kaltara.
Pada kegiatan latsitarda para taruna-taruni maupun praja memang diperbolehkan memegang hape, hanya saja para taruna-taruni harus tau waktu.
Upacara pembukaan kegiatan latsitarda pun dimulai dan melakukan pembagian personil dan pengecekan kelengkapan. Setelah itu dilanjutkan dengan pembukaan seperti kirab kota genderang suling gabungan dari AKMIL, AAL AAU, AKPOL dan IPDN.
Setelah acara pembukaan selesai para taruna maupun taruni dapat istirahat dan makan siang bersama sebelum melanjutkan kegiatan lain.
Dari waktu pembagian handphone sampai sekarang lagi lagi tak ada kabar dari kak Revin.
Handphone ku berdering, kupikir panggilan dari kak Revin ternyata dari abangku.
"Halo bang". Ucapku.
"Hei, Cilvia! Lama banget kamu gak hubungin keluarga dirumah". Ucap bang Bhara.
Ah iya, dipikir pikir kalau aku lagi pegang hape memang selalu kak Revin yang ingin aku hubungi terlebih dahulu sampai sampai melupakan keluargaku.
"Hehe, iya bang ini aja baru sempet megang hape lama, dari kemarin mah baru buka langsung ada panggilan lah yang inilah yang itu lah, jadi ribet deh". Jelasku.
"Oh gitu ya, semangat ya latsitardanya". Ucapnya.
"Iya bang pasti itu mah. Gimana kabar bunda, ayah dan Aghin?".
"Alhamdulillah semua sehat kok. Ah iya ini bunda mau bicara".
"Assalamualaikum Cilvia!".
"Wa'alaikumsalam bunda, maaf ya Cilvia jarang ngabarin bunda".
"Ah, gapapa kok kamu kan lagi sibuk sama pendidikan. Kamu kapan cuti? Bulan depan cuti gak".
"Oh, katanya sih setelah latsitarda ada cuti bun, ya kira kira bulan depan, tapi itu sih belum pasti. Kenapa bun?".
"Ya bulan depan kan abangmu ini mau nikah toh".
"Eh, yang bener bun?. Si abang udah mau nikah aja".
"Iyalah, semoga aja kamu cuti ya. Masa abangnya nikah adik sendiri gak dateng".
"Amin. Ya semoga ajalah bun".
"Yasudah ya, ini bunda mau ada rapat persit. Assalamualaikum".
"Iya, wa'alaikumsalam".
"Halo Cil! Telponnya aku tutup ya!". Ucap bang Bhara.
"Eeh, bentar bang!". Sergahku.
"Kenapa?".
"Abang mau nikah? Sama siapa?".
"Iya dong nikah. Ya sama siapa lagi kalau bukan Kinta ku sayang".
"Halah lebay amad lu. Udah deh bay! Assalamua'alaikum.". Tutupku.
Setelah menutup panggilan dari bang Bhara, aku beralih utuk menelpon kak Revin.
Sudah beberapa kali aku menelponnya tetap saja tak di angkat. Ya aku hanya bisa berfikir positif. Mungkin saja dia lagi dines atau lagi sibuk banget.
"Suh! Photo bareng yuk!". Ajak Sermatutar Vinny seorang taruni dari matra darat (AKMIL).
"Oh, iya ayo".
Kita pun mengambil beberapa foto bersama. Aku dan Vinny sudah pernah kenal sebelumnya pada saat masih prabhatar karna satu batalyon dan satu kamar dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Hidup (Militer)
Romance*Baca aja dulu siapa tau suka!*? maaf bila ada kesalahan kalimat atau yang lainnya, maklumlah aku masih penulis pemula?