part 5

7.7K 392 0
                                    

Haloo!! Maaf baru bisa update, soalnya minggu minggu kmaren hp author rusak:( jadi updatenya telat banget deh.

                                    --
Ratusan capaja berbaris rapi sesuai matranya dan telah menggunakan seragam kebesaran atau kebanggaan masing masing matra. di lapangan istana negara. Penyematan Adhi Makayasa pada masing masing paja yang berprestasi akan dilaksanakan.

Presiden RI sudah datang, upacara praspa pun dimulai.

Upacara praspa telah selesai dilaksanakan dengan lancar, masing masing matra menunjukkan aksinya. AAL menyanyikan yel-yel dengan diiringi hentakan kaki dan tepukan tangan. Dan yang membuatku terkesima adalah ketika melemparkan topi khasnya ke udara.

Setelah itu, para tamu undangan yakni keluarga atau kerabat dekat mendatangi arah lapangan istana negara.

Aku berjalan mencari dimana keberadaan kak Revin sambil memegang kalung dogtag yang diberi kak Revin. Tetapi tiba tiba...

Bruukk,
Tak sengaja aku menabrak seorang wanita dengan rambut setengah diikat, dan kebaya modern berwarna baby blue yang membuat wanita ini semakin cantik.

"Aduuh, maaf ya mbak, saya jalan gak lihat lihat". Ujarku padanya.

Karna kalung dogtag milik kak Revin jatuh ketika aku menabrak wanita ini, dan ketika aku ingin mengambilnya tapi sudah keduluan dengan wanita ini.

"Iya, saya juga minta maaf ya mbak taruni". Ia melihat kalung dogtag itu. "Revino?, kamu kenal sama Revin". Lanjutnya.

"Siap, saya juniornya di AAL, mbaknya juga kenal sama kak Revin". Tanyaku.

"Iyalah kenal, gua aja disuruh orangtuanya kesini buat ketemu Revin. Oiya, Nama gua Kania calonnya Revin". Jawabnya dengan nada yang rada belagu seraya tangannya ingin bersalaman denganku

What?? Calon? Calon apa? Calon pacar? Apa calon istri?.batinku.
Entah mengapa aku mendengar perkataan mbak ini aku langsung merasa panas.

Aku menerima tangannya. "Saya Cilvia".

"Lo kesini mau ke Revin?" tanyanya.

"Iya benar, saya diundang dengan kak Revin". Jawabku.

"Yaudah ayo bareng aja sama gua, tapi inget ya lo jangan deket deket Revin". Ia berjalan dengan tangan masih memegang dogtag itu.

Nih orang sensi amat sih, emang dia calon apanya kak Revin, tapi kalo kak Revin punya calon ngapain dia nembak gue?. Kesal batinku sambil berjalan tepat di belakang wanita yang bernama Kania ini.

"Revin, selamat ya praspanya". Ucap Kania dengan suaranya yang imut tapi terdengar sok imut.

"Iya, makasih ya kania". Balas kak Revin.

"Akhirnya kamu dateng juga ya kania". Ucap wanita yang mungkin adalah mama kak Revin.

"Mentor, selamat atas praspanya dan telah menyandang letnan dua". Aku tersenyum ke arah kak Revin.

"Cilvia kamu dateng? Makasih ya cil". Ujar kak Revin seraya membalas senyuman ku.

"Ini siapa vin? ". Tanya mama kak Revin.

"Oh, kenalin mah, Cilvia. dia ini sisunku di AAL". kak Revin mengenalkanku pada orangtuanya

Aku pun menyium punggung tangan kedua orangtua kak Revin.

"Saya Cilvia om, tante. Salam kenal".

Setelah aku berkenalan dengan orangtua kak Revin. Aku sangat merasa di kacangi, ya aku di hiraukan disini. Bagaimana tidak, orangtua kak Revin, Kania bahkan kak Revin asik mengobrol. Entah apa yang mereka bincangkan.

Sahabat Hidup (Militer)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang