part40

5.9K 254 26
                                    

Selesai pelaksanaan apel pelepasan satgas aku naik ke geladak kapal untuk meletakkan ranselku yang berat ini.

Setelah itu aku kembali turun dari geladak untuk mencari seseorang.

Seorang gadis kecil berlari ke arahku sambil berteriak. "Aunty cilpiiii". Ya siapalagi kalau bukan ponakanku satu satunya.

Aku berjongkok untuk menyamai tinggi Shira. Ia langsung memelukku.

"Aunty mau naik kapal besal itu?". Tanya Shira sambil menunjuk KRI

"Iyyadong, aunty mau berlayar pake kapal itu, shira mau ikut?".

"Mm, nggak, kan aunty mau tugas negala". Ucapnya shira.

"Aunty tugas negalanya naik kapal besal itu, kalo papa sama mamah naik pesawat, kok gak sama kaya aunty". Lanjutnya bertanya.

"Ya beda dong shira, kalo papah sama mama shira kan angkatan udara, tugasnya jaga langit negara. Kalo aunty cilvi tugasnya jagain lautan negara". Jelasku.

"Belalti aunty angkatan lautan ya?". Tanya shira lagi.

"Hahaha, iya deh terserah shira". Ketawaku.

"Lagian shira pake ditanggepin cil cil". Ucap seoeang laki laki.

"Loh, bang, mbak. Sejak kapan disini?". Tanyaku sambil berdiri.

"Sejak percakapan lu sama shira dimulai". Ucap bang bhara.

"Si alif mana?". Lanjut tanya bang Bhara.

"Gatau juga bang, gak ngabarin tuh dia". Ucapku melesu.

"Mungkin bentar lagi datang cil". Ucap mbak Kinta.

"Mungkin iya mbak". Aku mengeluarkan handphoneku.

"Lah ini si Alif ngechat". Ucapku.

Captain Alipp♥
Maaf cil, kayanya aku gak bisa dateng ke koarmatim. Tugas aku belum kelar nih. Maaf ya.

"Dia bilang apa?". Tanya bang Bhara.

"Gak dateng kesini, tugasnya belum kelar". Jawabku melesu.

"Udah gapapa. Tetep semangat masa kowal begitu aja loyo". Ucap bang Bhara sambil menepuk pundaku.

"Idihh abang sotoy amad, siapa juga yg loyo". Elakku.

Cilvia
Gpp kok lipp, lanjut aja tugasnya. Lagian disini juga ada keluarga bang Bhara kok.

Captain Alipp♥
Sekali lagi maaf ya, kapan berangkat?

Cilvia
Sekitar sepuluh menitan gitu lah.

Read.

Aku menyimpan ponselku lagi di dalam saku.

"Yaudah ya bang, mbak. Cilvia kesana dulu". Pamitku sambil menujuk arah belakang.

"Iya cil. Kita juga mau balik ke bandung ntarlagi. Selamat bertugas ya. Hati hati". Respon mbak Kinta dengan senyuman manisnya.

Sementara bang Bhara hanya menepuk nepuk pundakku saja.

"Shira, aunty pamit ya". Pamitku pada shira sambil mencium pipi kanannya.

"Aunty oleh oleh ikan lumba lumba ya buat shila". Ucap shira.

"Ashiap bosq, haha". Aku berhormat kepada bang bhara dan mbak kinta, dan langsung pergi melesat dari hadapan mereka.

Saat aku menaiki anak tangga kapal. Aku merasa seseorang menepuk pundakku. Spontan pun aku menoleh.

Sahabat Hidup (Militer)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang