..
Sesampainya di kamar, aku mengetuk pintu dan segera membuka pintu.
"Assalamu'alaikum". Ucapku.
"Wa'alaikumsalam". Jawab Gita, Ajeng, Vika, Rena, dan Ersa bersamaan.
"Ciyeee, yang habis ketemu sermatutar Revin nih ye! Ngapain nih sampe balik bawa bunga segala". Goda Rena.
"Iya nih, cerita dong sama kita kita!" sambung Vika.
Aku duduk di atas kasurku.
"Gue,, gue ditembak sama kak Revin". Jawabku dengan malu malu."Sumpah demi apa lo ditembak sama dia? Trus trus lo nerima dia kan? Duh padahal gue ngefans banget sama dia". Ujar Ajeng yang sedikit heboh.
"Gue masih belom jawab, gue masih bingung". Kataku.
"Dih, kenapa lo gak langsung jawab iya aja sih! Lo pasti juga udah punya rasa kan?". Celetuk Gita
"Gue masih kurang yakin aja gitu".
"Trus lo mau jawabnya kapan Cil". Tanya Ersa.
"Nanti waktu pesta kor aja". Jawabku santai.
"What?? Pesta kor kan masih lama Cil, kan keburu kak Revin lulus". Ucap ajeng.
"Yaudah nanti pas waktu praspa kak Revin aja".
"Kenapa gak lo jawab waktu Cadet night aja, kan mendingan tuh seminggu daripada kak Revin harus nunggu lama". Sambung Gita
"Ya gapapa lah, sekalian ngetes kak Revin, dia serius atau nggak". Ucapku sambil membaringkan tubuhku.
**
Sekarang pangkatku di AAL adalah Sermadatar, aku bersyukur bisa kenkat lebih dulu dari yang lain karena bisa menyelesaikan tugas dengan cepat dan baik.
Gimana dengan kak Revin? Iya, dia sekarang masih sedang Latsitarda.
__
Hari ini adalah acara Cadet night taruna dan taruni AAL dimana acara yang diselenggarakan sebelum sermatutar yang kini telah lulus menjadi perwira meninggalkan akademi tercinta.
Sekarang aku berdiri diantara taruna-taruni yang sedang asik mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh band dadakan dari keluarga asuh si Gita.
"Cilvia!!". Panggil seseorang dari arah depanku sambil melambaikan tangannya.
"Eh, kak Revin". Ya, orang yang memanggilku adalah kak Revin.
"Hei, apa kabar? Selamat ya atas kenkat kamu". Ujarnya.
"Alhamdulillah baik, kakak gimana? Selamat juga buat kakak sudah nyelesain tugas terakhir, semoga praspanya berjalan lancar.".jawabku
"Ya, aku juga baik. Makasih makasih. Kamu hebat ya bisa kenkat duluan dari yang lain".
"Nggak kak, aku gak sehebat itu, lagian bukan cuma aku aja yang kenkat lebih dulu".
"Oiya barengan kenkat sama dua taruna yang itu kan?". Tanya kak Revin.
"Hehe, iya. Kak Revin kenapa gak ajak rekanitanya kesini?". Tanyaku ngelantur, padahal aku tau kalau kak Revin masih single.
"Ah, kamu ngapain nanya begitu? Lagian mau ngajak sapa coba? Aku aja masih nunggu jawaban dari kamu! Ups". Ia menutup mulutnya.
"Haha, iya lupa kalo kakaknya masih jomblo kan,, eh single deng". Gurauku.
"Cil? Jadi gimana jawaban kamu? Kamu terima atau tolak aku? Aku akan terima dengan baik keputusanmu". Ucap kak Revin mulai serius sambil memegang pundakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Hidup (Militer)
Romance*Baca aja dulu siapa tau suka!*? maaf bila ada kesalahan kalimat atau yang lainnya, maklumlah aku masih penulis pemula?