part 30

5.1K 295 18
                                    

Kini tugas diplomasi Angkatan Laut di Australia telah selesai. Dan hari ini juga aku dan rekan sekapal lainnya akan berlayar kembali ke tanah air tercinta.

Setelah menelfon bunda, aku masih mengutak-atik handphoneku. Mengirim pesan singkat untuk kak Revin meskipun belum dibaca olehnya.

"Excuse me". Seseorang menepuk pundakku. Dan itu membuat ku kaget.

"Oh sorry I shocked you". Ucap seorang wanita itu. Aku memandanginya dari ujung rambut hingga ujung kakinya.

'Kayaknya cewek bule ini blasteran indonesia deh. Dari mukanya sih gitu". Ujar batinku.

"Hey why are you daydreaming?".  Ucapnya melambai lambaikan tangan di depan mukaku.

"Ah sorry sorry". Ucapku tersadar dari lamunan.

"Is there anything I can help?". Tanyaku.

"Do you know Letnan Alif?". Tanyanya balik.

"Oh Alif? He is my friend, emm, friend of the service". Jawabku.

"Can you call Alif for me?".

"Oh sure, I will call Alif. Wait a minute". Ucapku langsung naik ke geladak.

Aku melihat alif yang berdiri di depanku dan sedang membelakangiku. Sepertinya ia sedang melamun sambil menatap laut.

Aku menghampirinya hingga dekat dan tepat sekali di belakangnya.

"Al--". Bruuk. Belum melanjutkan memanggil ia sudah berbalik dan tak sengaja menabrakku.

Dan secara respon aku memegang kedua tangannya agar tidak jatuh.

Aku melihat wajahnya. Wajah seperti orang tak berdosa. Ia hanya senyum melihatku. Aku pun melepas tanganku.

"Kenapa dilepas cil? Pegang sampe berjam jam juga gak papa kok". Ucapnya yang masih tersenyum.

"Ada seseorang yang mencari letnan di bawah". Ucapku langsung.

"Siapa?". Tanyanya.

"Siap tidak tau". Ucapku. Dan Alif berjalan disampingku seraya menepuk bahuku perlahan.

Setelah ia turun. Aku melihat dia menghampiri perempuan bule tadi. Dan mereka berpelukan.

'Dia sapanya Alif? Pacarnya? Wih Alif punya pacar bule tapi kok gak cerita sama aku?'. Tanya batinku.

____

Aku telah sampai di Indonesia. Setelah apel bubar aku melihat sekelilingku. Para rekan sekapalku banyak yang dijemput oleh keluarga, istri, suami, pacar, ataupun temannya.

"Ekhemm". Batuk seseorang dari belakangku. Aku pun menoleh ke belakang.

Seorang laki laki dengan pakaian pdl abu dan topi nya. Ia tersenyum menunjukkan gigi padaku. Aku membalas senyumannya. Menghampirinya dan memeluknya dengan erat.

"Kak Revin ada disini?". Tanyaku melepas pelukannya.

"Iya dong jemput kamu". Ucapnya.

"Kapan balik? Tugas gimana?". Tanyaku.

"Tadi pagi. Tugas ya Alhamdulillah lah". Jawabnya.

Aku hanya mengangguk angguk dan tersenyum.

"Aku bisa nepatin janji aku kan. Aku pulang dengan selamat". Ucapnya.

"Iya makasih ya kak. Udah nepatin janji kakak".

Kak Revin tersenyum. Mengelus elus rambutku dan mencium keningku singkat. Aku kaget dengan itu.

Sahabat Hidup (Militer)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang