Hei!! Ai kambek:v.
Maaf telat banget updatenya.
Minal Aidzin Walfaidzin. Mohon maaf lahir dan batin ya. Maaf kalo author punya banyak salah sama kalian😺😹.
Happy reading!!:)
Aku melipatkan tanganku diatas meja, dan menenggelamkan wajahku dalam lipatan tanganku.
Memikirkan kejadian kemarin malam yang tidak pernah kuduga.
Tiba tiba kepalaku bagian belakang terasa sakit. Bagaimana tidak sakit, seseorang menimpukku dengan kunci mobil yang lumayan keras. Dan secara respon aku beralih pandang kearak orang itu.
"Rena ih!!". Kesalku sambil mengusap ngusap kepala. "Lo ya, bukannya ketuk pintu atau salam dulu kek, ini malah nimpuk gue". Lanjutku.
"Hehe, siap salah letda cilvia!". Ucapnya cengengesan dan berhormat didepanku.
"Hmmm iyaiya, yaudah duduk". Suruhku.
Rena kawan se letting ku saat di akademi itu pun duduk di depanku. "Oiya, ini nih. Ada undangan". Ucapnya sambil memberikanku sebuah undangan pernikahan.
"Lo mau nikah? Sama siapa?". Tanyaku tanpa melihat undangan itu.
"Eh, bukann. Makanya liat dulu. Yang mau nikah tuh si Vika. Kemarin lusa dia ketemu sama aku dan karna dia tau kalo kamu dines di surabaya, dia nitip ini deh". Jelas Rena.
"Serius Vika udah mau nikah?". Tanyaku tak mrnyangka.
"Iyalah, kamu kapan nyusul? Sama kapten Revin itu? Gimana hubungan kalian". Ujar Rena.
"Hmm, saat ini sih hubungan aku sama kak Revin bisa dibilang kurang baik". Ucapku.
"Loh emang kenapa cil?". Tanya Rena.
Aku pun menceritakan semua kejadian kemarin malam pada kawanku itu.
"Eh, itu Alif alif mantan si Vika pas kita masih pendidikan ya?". Tanya Rena.
"Nah iya iya bener, dia mantan Vika". Ucapku.
"Aku baru tau kalo lettu Alif itu sahabat kamu".
"Iya, udah lama gak ketemu dia, baru ketemu pas reunian sebelum praspa kmarin. Dan aku juga baru tau kalo dulu dia pacar Vika. Kalian pada gak ngasih tau sih coba aja ngasih tau, pasti aku udah dari dulu ketemu sama sahabat aku itu". Ucapku.
"Hehe, ya maap deh. Eh, selesai dines jam berapa?". Tanya Rena.
Aku melihat jam yang ada di pergelangan tanganku. "Bentar lagi nih, jam limaan gitu, kenapa emang?".
"Ya, aku mau ngajak kamu jalan jalan. Refreshing gitu lah. Mau ya?". Tawar Rena.
"Wah boleh boleh. Btw, sekarang dines dimana?". Tanyaku.
"Di Mabesal Bandung". Jawabnya, aku hanya mengangguk ngerti.
__
Aku dan Rena pergi kesebuah pusat perbelanjaan di Surabaya. Tepatnya di starbuks yang ada dalam mall itu. Aku pergi tanpa mengganti pakaian dan tetap memakai baju pdh lengkap ditambah dengan jaket.
Kami saling bertukar cerita. Rena bercerita bahwa sekarang ia sedang dekat dengan seorang polisi yang berdinas sama ditempat ayah Rena. Tanpa menyebut siapa orang yg sedang dekat dengannya.
"Terus? Sekarang kamu udah jadian?". Tanyaku.
"Belom, abis dia masih gak nembak aku". Jawab Rena.
"Kenapa gak kamu aja yang nembak dia". Ucapku sambil menyeruput minuman yang baru saja datang.
"Gila lo! Ya nggak lah. Malu gue". Ucap Rena kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Hidup (Militer)
Romance*Baca aja dulu siapa tau suka!*? maaf bila ada kesalahan kalimat atau yang lainnya, maklumlah aku masih penulis pemula?