**
Cuti akhir bulan tiba.
Setelah melaksanakan apel aku bersiap untuk pergi ke bandara. Kali ini bukan bersama teman sedaerah ataupun teman se letting tetapi bersama Letda laut (m) Revino Bagus Bimantara.Setelah beberapa menit menaiki taksi online dari ksatria, kita pun sampai di bandara Juanda. Tak lama kemudian terdengar suara pemberitahuan bahwa pesawat yang akan aku dan kak revin tumpangi sudah tiba, dan dalam beberapa menit penumpang harus ada di dalam pesawat.
Dalam pesawat aku duduk bersebelahan dengan kak Revin. Hanya ada keheningan di antara kita.
"Nanti setelah sampai, siapa yang jemput kamu di bandara?". Tanyanya memecah keheningan.
"Paling naik taksi, atau minta jemput abang aku". Jawabku.
Kak Revin menanggapnya hanya dengan mengangguk ngerti.
..
"Cilviaa! Bangun, pesawatnya bentar lagi landing nih!.Aku mengucek ngucek mata yang masih sedikit buram.
"Eh, udah mau landing kak? Maaf aku ketiduran"."Iya gapapa, aku tau kalo kamu kecapekan".
Setelah 1setengah jam kita sudah sampai di bandara Soekarno-Hatta. Jam masih menunjukkan pukul 03.15.
Aku tengah sibuk mengotak ngatik hp menghubungi bang Bhara, tetapi nomernya tidak aktif.
"Gimana? Abang kamu jemput?". Celetuk kak Revin.
"Nomernya gak aktif kak, aku naik taksi aja". Balasku.
"Oh, gimana kalo kita naik taksi bareng aja. Sekalian biar kaka tau rumah kamu". Ajaknya.
"Yaudah iya kak".
Setelah beberapa menit lamanya, Sekarang kita sudah sampai di depan rumahku.
"Mampir dulu yuk kak?". Tawarku setelah turun dari taksi.
"Kayaknya gak usah deh". Jawabnya.
"Yakin gak mau mampir?". Tawarku sekali lagi.
"Eumm, yaudah deh". Ucapnya seraya turun dari taksi, dan membayar.
Terlihat gerbang rumah yg sedikit terbuka. Aku dan kak Revin pun berjalan untuk menuju beranda rumah.
Pintu utama rumah tertutup dan terlihat sepi.Toktokktookk
"Assalamualaikum! Bunda". Tidak ada jawaban, akupun langsung membuka pintu.Dan mempersilahkan kak Revin masuk. "Duduk kak! Aku mau kedalam dulu bentar". Ucapku.
Aku masuk untuk menaruh barang bawaanku di kamar dan menuju dapur untuk mencari bunda.
"Assalamualaikum bun!". Ucapku sambil berjalan menuju bunda dan mencium punggung tangannya.
"Wa'alaikumsalam, kamu pulang kebiasaan gak ngabarin deh, bunda kan jadi gak sempet masak". Protes bunda.
"Hehe, iya maaf bun. Ayah kemana?". Tanyaku.
"Ayah lagi dines, mungkin bentar lagi pulang".
"Oh iya bun, itu di depan ada senior cilvia, dia bareng ke jakarta bareng. Trus dia mampir". Jelasku pda bunda.
"Yaudah bunda kedepan ya".
"Iya, Cilvia mau ke kamar mandi dulu bun, bentarlagi nyusul".
.
Setelah aku kembali ke ruang tamu, aku melihat sudah ada ayah dan bunda yang asik berbicara dengan kak Revin. Entahlah mereka berbicara apa, mungkin cerita yg lucu, karna mereka sampai tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Hidup (Militer)
Romance*Baca aja dulu siapa tau suka!*? maaf bila ada kesalahan kalimat atau yang lainnya, maklumlah aku masih penulis pemula?