part 22

5.9K 307 1
                                    

Aku menatap hamparan laut lepas yang mengelilingiku dengan warna langit jingga yang menambah keindahan dan memesona bak surga dunia. Menjadi seorang pelaut, cita citaku dari kecil sudah terlaksanakan.

Sail pertama ku sebagai seorang perwira TNI AL telah kulewati. Kini aku sedang berada di perjalanan pulang.
Setelah upacara prasetya perwira kemarin aku ditempat tugaskan di lantamal V Surabaya.

Aku mengambil telepon genggamku dari saku celana sebelah kanan. Sudah lama aku tidak membuka bahkan memegangnya pun jarang. Karna buat apa juga, di tengah laut begini susah untuk mendapat signal.

Aku melihat signal di handphone ku ternyata di sini ada signal walaupun tak penuh. Tiba tiba banyak notifikasi muncul.

39 panggilan tak terjawab dan 16 pesan belum dibaca.

Ketika aku ingin membaca pesan tiba tiba ada panggilan masuk dari kak Revin.

"Halo? Assalamualaikum kak?". Ucapku.

"Wa'alaikum salam. Dari kemarin kemarin susah di hubungin? Gak ada sinyal ya?". Tanyanya.

"Iya kak, ini aja baru dapet sinyal". Jawabku.

"Oh gitu ya. Gimana kabarnya? Kapan pulang?".

"Alhamdulillah. Ini juga udah perjalanan pulang, dua hari lagi sampe. Kakak gimana kabarnya?".

"Wah keburu ketemu ibuk kowal satu ini nih, hehe. Alhamdulillah sehat sehat".

"Ih apa sih kak, aku masih muda di panggil ibuk". Protesku.

"Oh masih muda ya? Ralat deh. Keburu pengen ketemu mbak kowal satu ini".

"Emang aku mbaknya kak revin apa?".

"Dipanggil mbak gak mau juga nih?, yaudah kupanggil tante saja atau nenek gitu? Hahaha".

"Ih nyebelin".

"Becanda kali. Kamu lagi ngapain? Udah makan gak?". Tanyanya.

"Yaya. Lagi telponan lah. Udah kok makan ikan paus idup idup". Canda ku.

"Oh, telponan sama siapa? Wiihh kanibal ya makan paus wkwk".

"Telponan sama manusia kulkas. Sok cool aslinya mah...".

"Aslinya kenapa? Cakep kan". Jawabnya pd.

"Idiih pd syekali pak. Kakak lagi apa?". Tanyaku.

"Lagi makan bakso nih sama  Arka sama si Bagas juga. Mereka kangen katanya sama aku". Ucapnya.

"Ih geli kali aku. Ngapain juga aku kangen sama kau". Ucap samar samar seseorang yang sepertinya adalah suara bang Arka protes.

"Ahahaa di protes loh".

"Halo cilvia? Gimana kabar kau?". Sapa bang arka dan bang bagas bersamaan.

"Halo bang, alhamdulillah baik baik. Kabar bang arka sama bang bagas gimana?".

"Kita sehat sehat. Tapi kalau sering kumpul kumpul sama si Revin lama lama bisa ketularan gila kita. Haha".

"Hahaha. Kalian beneran lagi makan bakso nih? Wah pengen.. Jadi kangen juga".

"Kangen sama aku?". Tanya kak Revin.

"Nggak, kangen makan bakso". Ucapku.

"Yah kupikir kangen aku". Ucapnya sedikit lesu.

"Hahaha mampus kau bang. Tak ada seorangpun yang rindu sama kau". Ucap bang bagas, dengan suara yg terdengar samar.

"Eh btw, kamu bilang sampenya dua hari lagi?". Tanyanyaa mengalihkan.

Sahabat Hidup (Militer)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang