Aku kembali ke ruang tamu dengan membawa dua gelas sirup dan menaruhnya di meja.
"Maaf ya adanya cuma sirup". Ucapku pada Riska dan Revan.
Revan mengangguk-angguk.
"Iyaiya gak apa apa, lagian kamu pake repot repot segala bikin minum". Ucap Riska.
"Ga ngerepotin kok". Jawabku.
Aku duduk kembali di sofa. Hening, sangat hening tak ada yang membuka pembicaraan, apalagi aku yang tak pandai mencari topik. Kita hanya diam dan senyam senyum melihat satu sama lain, sampai sampai Alif datang.
Alif pun masuk rumah tidak mengucap salam, ia hanya tolah toleh melihat kami yang hanya diam dalam keheningan.
"Ini kenapa pada diem dieman sih?". Tanya Alif.
"Waalaikumsalam". Bukannya menjawab pertanyaan Alif, aku lebih menyindirnya agar mengucap salam.
"Assalamualaikum, sampe lupa astaughfirullah". Ucapnya.
"Waalaikumsalam". Jawab kami bertiga.
"Eh iya minum dulu sirupnya, sampe lupa nawarin kan tadi, hehe". Aku pun baru menawarkan mereka untuk minum setelah Alif datang. Entah sejak kapan otakku jadi lemot begini.
"Sorry, Revan. Are you moslem?". Tanya Alif tiba-tiba.
Aku yang mendengar itu berdecik ke Alif dan mengerutkan dahiku. Karena menanyakan agama sangatlah tidak sopan dan membuat orang tidak nyaman.
"It's oke cil". Ucap Revan yang melihat tingkahku. "No i didn't moslem, i am christian. I followed my mother who said and answered greetings". Dan revan menjawab pertanyaan Alif.
Alif pun ber oh ria.
"Eh, tadi saya beli mie ayam di depan. Ini enak dan kalian harus coba". Tawar Alif sembari meberikan bungkusan mie ayam.
Kami berempat pun memakan mie ayam sambil bercerita panjang lebar tentang apapun.
"I really like Indonesian food, it tastes very good. and this mi ayam is also delicious". Ucap Revan.
"Of course this chicken noodle is delicious, because this is my favorite food". Kata Alif mengucap delicios diikuti dengan gaya tangannya layaknya iklan kopi di tv, wkwk.
"Lah masa? Mie Ayam favorit kamu?". Tanyaku pada Alif.
"Lah masa gak tau? Istri macam apa ini gak tau makanan favorit suami ckckck, mie ayam ini nih makanan favorit aku pas lagi bokek hahahahahah". Jawab Alif sambil tertawa hingga tersedak.
Aku, Riska dan Revan pun menertawakan Alif.
"Hati hati bang hahaha". Ucap Riska.
Aku memberikan Alif minum sambil tertawa karena melihat mukanya yang merah akibat tersedak.
"Wah parah ini orang lagi keslek malah diketawain". Ucap Alif setelah minum.
Waktu sudah semakin malam. Riska dan Revan pun Pamit untuk pulang. Tak lupa aku dan Alif memberikan mereka undangan untuk acara resepsi yang akan diadakan beberapa hari lagi.
_____________________
Hari ini adalah hari yang aku tunggu tunggu. Acara resepsi dan pedang pora, dulu aku hanya sebagai penonton dan penikmat prosesi pedang pora ini, aku sangat mendambakan untuk bisa merasakannya, tak disangka sebentar lagi aku akan melakukannya bersama sahabatku, sahabat hidupku.
Alif menghapiriku ia memakai setelan jas PDU Angkatan Laut lengkap dan memakai kalung yang terbuat dari bunga melati. "Udah siap?" Tanyanya sambil tersenyum.
Aku mengangguk, "Udah, kalo kamu?" Tanyaku balik.
"Ya harus siap dong" Jawabnya sembari berdiri disampingku, dan mengambil tanganku untuk merangkul lengannya. "Sebentar lagi kita dipanggil". Lanjut Alif.
Aku hanya tersenyum dan mengangguk kepadanya.
Seorang perias memberikanku sebuket bunga mawar putih yang cantik. "Makasih bak" ucapku pada perias itu.
Pasukan pedang pora pun sudah siap dan berbaris didepanku dan juga Alif.
Sebelum dimulai pembawa acara masih menyampaikan arti, makna, maksud dan tujuan pedang pora.
".......... dan selanjutnya kami mengucapkan selamat mengikuti jalannya upacara". Ucap kedua pembawa acara dan membuatku semakin erat merangkul lengan Alif. Alif tertawa kecil melihat tingkahku padahal dia sendiri juga terlihat sangat tegang akan menjalani upacara sakral ini.
"Tim pedang pora memasuki tempat upacara". tim pedang pora yang dengan jumlah 15 orang pun berjalan rapi dan berbaris membentuk dua barisan.
"Kedua mempelai memasuki tempat upacara". Aku dan Alif berjalan pelan ke tempat upacara dan bediri di belakang dua barisan tim pedang pora.
"Mempelai pria adalah Kapten laut pelaut Alif Setya Naratama sarjana Terapan Pertahanan, mempelai pria adalah lulusan Akademi angkatan laut tahun 2016 angkatan 61. Sedangkan mempelai wanita adalah Lettu laut pelaut Cilvia Niktara Fabiani sarjana Terapan Pertahanan, dan mempelai wanita adalah lulusan Akademi Angkatan laut tahun 2017 angkatan 62."
Perwira upacara atau komandan tim pedang pora melapor kepada inspektur upacara. Tim pedang pora pun saling berhadapan dan posisi siap dengan pedang ditangan kanan mereka. Tim pedang pora mengangkat pedang membentuk Gapura. Dengan diiringi puisi aku dan Alif berjalan langkah demi langkah mengikuti tempo di bawah pedang berbentuk gapura. Setelah kami melewati pedang berbentuk gapura tersebut, Tim pedang pora berjalan dan berbaris membentuk lingkaran hingga aku dan Alif berada di tengah tengah tim pedang pora. Alif pun melapor kepada inspektur upacara. Setelah melapor aku dan Alif saling berhadapan dengan tangan saling menggenggam pedang bersamaan. Tim pedang pora menghunuskan pedang ke atas dan Ikrar Wirasatya di bacakan. Aku dan Alif saling bertatapan dan tersenyum. Dan setelah selesai pembacaan Ikrar Wirasatya tim pedang pora menurunkan pedang dan selanjutnya adalah peresmianku menjadi jalasenastri. Terakhir, Alif melapor kepada inspektur bahwa upacara telah selesai dilaksanakan, tak lupa komandan tim pedang pora juga melapor. Aku dan Alif naik menuju pelaminan dengan di iringi bapak inspektur dan ibu yang merupakan istri dari inspektur upacara. Upacara pedang pora telah selesai. Kami pun menjalani resepsi seperti biasa. Seperti bersalaman dan foto foto. Aku dan Alif pun foto bersama dengan tim pedang pora terlebih dahulu. Sebagai perwakilan, komandan tim pedang pora bersalaman dengan Alif dan juga aku. Tim pedang pora pun turun dari pelaminan dan berbaris kembali di tempat upacara tadi membetuk huruf V menghadap pelaminan, hormat dan meninggalkan tempat upacara.
Rasa senangku saat ini berlipat lipat ganda. Jalannya upacara pedang pora lancar dan dapat bertemu teman teman se letting ini yang sangat membuatku bahagia.
*********
Ini masih suasana lebaran kan.
MINAL AIDZIN WALFAIDZIN BUAT SEMUANYA, author banyak salah sama kalian:)Maaf kalo masih banyak typo, author udah berusaha bolak balik baca biar gak ada typo, huhu.
Jangan lupa vote dan komennya ya.
Makasihh<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Hidup (Militer)
Romance*Baca aja dulu siapa tau suka!*? maaf bila ada kesalahan kalimat atau yang lainnya, maklumlah aku masih penulis pemula?