Vriend :: 6

16.3K 871 19
                                    

"Mengapa hati ini terluka? Saat melihat kau bersamanya. Orang baru yang mengganggu kita."
-Aretha Khanza Pramudita

Suasana kelas pagi ini cukup ramai. Sebab ada pengumuman dadakan yang baru saja disampaikan ketua kelas. Ada yang tidak setuju, ada yang marah-marah. Ada juga yang santai dan menerima apa adanya.

"Seenaknya sendiri bikin ulangan dadakan. Gue belum belajar." ucap Mauren yang sudah entah berapa kali ia ucapkan.

"Iya Ren, iya. Lo udah ngomong itu kesepuluh kalinya." balas Aretha sambil berdecak kesal.

"Lo emang udah belajar?" tanya Mauren.

"Hehe, ya belum dong." jawab Aretha sambil tersenyum jail.

"Makanya jangan nunggu ada ulangan harian baru belajar. Beginikan jadinya." sahut Verro dari bangkunya. Lalu Aretha dan Mauren lantah menoleh ke arah belakang.

"Lo mah pintar Ver. Gue nanti nyontek ya. Gak belajar juga bisa ngerjainnya." balas Aretha ketika sudah menoleh ke arah Verro.

"Jangan nyontek. Belajarlah. Bukannya pelajaran Matematika masih nanti setelah istirahat...masih ada waktu untuk belajar Tha." ucap Verro kemudian menarik hidung mancung Aretha.

"Ajarin ya Ver."

Aretha memandang Verro dengan tatapan puppy eyes miliknya. Verro yang melihat itu hanya menghela nafas. Kemudian mengganggukan kepala.

"Makasih Verro." ucap Aretha kemudian. Setelah melihat Verro menyetujuinya.

"Tapi jangan nyontek gue, apalagi bawa contekan." balaa Verro.

"Siap bos."

"Gue sekalian dong Ver. Jangan Artha doang." ucap Mauren.

"Gue nyontek lo aja ya Ver." sahut Naufal.

Verro berdecak kesal. Lalu menjitak kepala sahabatnya yang kini duduk di sampingnya itu. Membuat Naufal meringis karena jitakan itu.

"Aduh. Sakit Ver." ucap Naufal.

"Dilarang nyontek gue. Pokoknya gue ajarin 15 menit saat istirahat." balas Verro.

Dan ketiga orang itu mengangguk setuju dengan ucapan Verro. Tak lama kemudian suara bel tanda masuk berbunyi. Juga, dengan seorang guru yang memasuki kelas XII IPA 3 itu.

"Selamat pagi anak-anak..."

Guru itu mulai membuka pelajaran hari ini. Kemudian memulai pelajarannya. Semua siswa pun mendengarkan apa yang telah dijelaskan. Hingga suara ketukan pintu memecah keheningan di kelas itu.

"Assalamu'alaikum." salam dua orang yang datang.

Dua orang itu adalah seorang guru dan seorang gadis cantik yang berpakaian putih abu-abu. Rambutnya indah menawan, serta mata yang cantik. Dengan kulit yang putih, dan tubuh yang ideal menambah kecantikannya.

"Wa'alaikum salam." jawab semua orang yang ada di kelas itu.

"Permisi Pak Tono, maaf mengganggu waktunya sebentar." ucap seorang guru yang baru datang tadi.

"Iya Bu Aline, ada apa? Silakan masuk." balas, guru bernama Pak Tono itu.

Kedua orang itu pun berjalan memasuki kelas XII IPA 3. Dan sesampinya di dalam, Bu Aline menjelaskan tujuan ia datang ke kelas itu.

"Begini Pak, ini ada murid baru. Dan dia akan menempati kelas XII IPA 3...Saya hanya ingin menyampaikan itu. Saya kembali ke ruangan saya, terima kasih waktunya pak." ucap Bu Aline. Lalu ia kembali ke ruangannya.

Vriend [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang